Ahok Tak Terima Disebut Berkhianat ke Jokowi dan Prabowo, Bongkar Awal Mula Jadi Cawagub DKI Jakarta

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak terima disebut berkhianat dengan Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
Jokowi dan Ahok di Pilkada DKI - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak terima disebut berkhianat dengan Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. 

"Sampai kemudian masukin dua nama, ini boleh tanya sama orang Gerindra kok kita buka-bukaan rekomendasinya,"

"Orang Gerindra sudah telepon saya kok 'mohon maaf pak' emang Gerindra bisa nyalonin gua belum tujuh kursi (DPRD DKI Jakarta)?," ujar Ahok.

"Itu cuma sekedar mau sampaikan mau nyalonin Ahok ni kalau mau buka-bukaan ya."

Baca juga: Penjelasan Lengkap Pernyataan Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja

"Siapa bilang Pak Prabowon anti China, Mei 98, ini bukti mencalonkan Ahok keturunan China di Ibu Kota," sambung Ahok.

Ahok kemudian menjelaskan bahwa saat itu dari Gerindra menyampaikan bahwa tidak bisa dicalonkan dan harus berpasangan dengan PDI Perjuangan.

Dia juga mengungkapkan bahwa rekomendasi yang dikeluarkan bukan atas nama Ahok, sebab hasil survei menginginlkan Deddy Mizwar.

"Bikin rekomendasi Jokowi-Deddy Mizwar, Ibu Mega minta dua, oh ini telepon saya 'masih ada harapan' ternyata pak Jokowi nggak mau Jokowi-Sandiaga Uno, maunya Jokowi-Ahok. Nah kok bisa? survei paling bawah kok, karena Pak Jokowi sebetulnya maunya Pak Deddy Mizwar."

"Tapi Buk Mega putusinnya saya. Makanya ada yang bilang begini tim nya kali 'apes juga nih dapat turunan cina, kristen pula jadi wakil, gimana mau menang melawan Foke yang betawi."

"Kenapa baju kotak-kotak? itu baru beli di tengah jalan. Karena yang disiapkan itu baju ondel-ondel. Kalau Ahok dipasangi Betawi kan lucu juga nih,"

"Jadi mana saya khinatin (Jokowi dan Prabowo)," tanya Ahok.

Penjelasan Ahok Soal Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjelaskan pernyataannya yang menyebutkan Presiden Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka tidak bisa bekerja.

Politikus PDI Perjuangan itu menyebutkan bahwa masyarakat tidak memahami pernyataannya itu.

Baca juga: KKB Papua Kembali Berulah: Tembaki Rumah Anggota Koramil, 2 Prajurit TNI dan Warga Sipil Terluka

Hal itu karena apa yang diucapkan itu kata eks Komisaris Utama PT Pertamina itu telah dipotong-potong.

Sehingga masyarakat tidak mendengarkan secara utuh dari pernyataannya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved