Motif Pembunuhan Sadis di PPU Kaltim, Satu Keluarga Dihabisi Remaja Karena Persoalan Ayam dan Helm

Motif pembunuhan sadis satu keluarga di Desa Babulu Laut, kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.

Editor: Suci Rahayu PK
X @@AngeLKwook_
Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan 3 anak menjadi korban pembunuhan di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. 

Remaja di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur bunuh satu keluarga, diduga bermotif dendam dan sakit hati

TRIBUNJAMBI.COM - Motif pembunuhan sadis satu keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.

Tersangka JND menghabisi lima korban termasuk kekasihnya dengan senjata tajam jenis parang pada Selasa (6/2/2024) dini hari.

Korban yakni Waluyo (suami), Sri Winarsih (istri) dan ketiga anak mereka, RJ (anak pertama), VD (anak kedua) dan SAD (anak ketiga) yang masih berusia 3 tahun.

Dari hasil penyelidikan awal polisi, motif pembunuhan karena sakit hati atau dendam persoalan sepele beberapa hari sebelumnya.

Yakni permasalahan ayam dan korban yang meminjam helem tapi belum juga dikembalikan.

Baca juga: Daftar 5 Kandidat Pengganti Thiago Pinto di AS Roma, Ada Eks AC Milan hingga RB Leipzig

Baca juga: Viral Nenek Di Garut Palak Pengendara Mobil, Ancam Lempar Pakai Batu Jika Tak Diberi Uang Rp 20 Ribu

“Sementara ini, dendam karena percekcokan antar tetangga sebelah, permasalahan ayam, kemudian juga korban meminjam helm belum dikembalikan selama tiga hari,” ungkap Kapolres PPU AKBP Supriyanto pada Selasa (6/2/2024).

Selain itu, dari keterangan keluarga korban, RJ yang juga anak pertama korban menjalin hubungan asmara dengan tersangka.

Namun hubungan keduanya tak direstui orangtua korban.

Kronologi

Kejadian tragis satu keluarga dibantai remaja ini terjadi Selasa (6/2/2024) sekitar pukul 01.30 WITA.

Tersangka sebelum melakukan aksi kejinya, ia sempat mabuk-mabukan bersama temannya tidak jauh dari lokasi rumah korban.

Tersangka sempat pulang ke rumahnya untuk mengambil parang, kemudian menuju rumah korban, untuk melakukan aksinya.

“Sementara ini dendam karena percekcokan antartetangga gara-gara permasalahan ayam, kemudian juga korban meminjam helm belum dikembalikan selama tiga hari,” ungkap Kapolres saat merilis kasus ini.

Ketika tersangka berada di rumah korban, ia mematikan meteran listrik sebelum masuk ke rumah.

Pada saat itu hanya ada SW, RJ, VD, dan SAD yang berusia 3 tahun di dalam rumah.

Baca juga: Pemprov  Jambi Targetkan Pendapatan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Tahun Ini Rp 51 Miliar

Baca juga: Pembunuhan Sadis di PPU Kaltim, 5 Orang Ditebas Sajam, Pelaku Pura-pura Laporkan ke RT

Sementara korban lainnya yakni Waluyo sedang berada di rumah orang tuanya.

Belum sempat melakukan pembunuhan.

Ketika WL kembali ke rumahnya dan memasuki ruang tamu, ia langsung ditebas parang oleh tersangka.

Saat itu sang SW bangun dan tersangka pun langsung melakukan hal yang sama, setelah itu, ia lalu melakukannya perbuatan sadis itu pada ketiga korban lainnya, yang masih anak-anak.

“Luka korban rata- rata di bagian kepala,” sambung Kapolres.

Tak berakhir di situ. Setelah semua korban dipastikan meninggal dunia, menurut Kapolres PPU, tersangka melakukan perbuatan biadab, yakni memerkosa SW dan anak pertamanya yakni RJ.

Korban perempuan ini memang saat ditemukan dalam kondisi tidak mengenakan pakaian.

Ternyata tersangka tidak langsung pergi setelah itu.

Ia masih sempat mengambil tiga unit handphone milik korban, dan uang tunai Rp300 ribu.

“Dari keterangan tersangka, setelah melakukan pembunuhan, ia melakukan pemerkosaan terhadap ibu dan anak yang remaja, setelah itu ditinggalkan,” sambungnya.

Beberapa jam setelah kejadian atau sekitar pukul 04.30 WITA, keluarga korban berdatangan satu per satu.

Semua jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung PPU untuk divisum.

Baca juga: Sinopsis Thappad, Tayang 7 Februari 2024 di ANTV

Lapor ke RT

Usai melakukan pembunuhan, tersangka pulang lagi ke rumahnya, sempat berganti baju, lalu mengajak kakaknya untuk melaporkan ke Ketua RT 18, tentang kejadian pembunuhan.

Tersangka beralibi bahwa ia melihat ada tiga hingga sepuluh orang yang melakukan aksi itu.

Pihak RT pun langsung melapor ke pihak kepolisian.

Awalnya, status tersangka yakni saksi dan dibawa ke Polres Penajam Paser Utara untuk dimintai keterangan.

Namun penyelidikan dan olah TKP juga terus dilakukan.

Seiring keluarnya hasil olah TKP dan keterangan yang diberikan olehnya tidak masuk akal, maka ditetapkan bahwa ia adalah tersangka tunggal kasus ini.

“Selesai melakukan pembunuhan, tersangka mengajak kakaknya ke pak RT untuk melapor terkait adanya kasus pembunuhan ini, ia beralibi kalau pelakunya bukan dia,” terangya.

Kapolres menjelaskan bahwa tersangka juga akan diperiksa kejiwaannya dan mendalami motifnya melakukan pembunuhan berencana ini.

Tersangka diketahui masih dibawah umur, yakni kurang dari 18 tahun dan merupakan siswa salah satu sekolah menengah di Babulu.

Ia dikenakan pasal 340 KUHP subsider pasal 338 KUHP juncto pasal 60 ayat 3 juncto pasal 76 huruf c Undang-undang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman mati atau sekurang-kurangnya penjara seumur hidup.

 

 

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Tak Cuma soal Asmara yang Kandas, Motif Lain JND Tega Bunuh Satu Keluarga di Babulu Menyeruak, 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Viral Nenek Di Garut Palak Pengendara Mobil, Ancam Lempar Pakai Batu Jika Tak Diberi Uang Rp 20 Ribu

Baca juga: Destinasi Wisata Jambi Air Terjun Gajah Mati, Destinasi Favorit di Kabupaten Tebo

Baca juga: Pembunuhan Sadis di PPU Kaltim, 5 Orang Ditebas Sajam, Pelaku Pura-pura Laporkan ke RT

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved