Wawancara Eksklusif
Wawancara Eksklusif Nufa Berbagi Kasih ke Anak-anak Autisme
Berbagi cerita tentang kehidupan Nufa yang berbagi kasih dengan anak Autisme. Dia bahkan mengajar anak-anak kebutuhan khusus itu di sekolah.
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Tribun Jambi: Mbak sudah jadi guru kan udah udah legalitas dan teruji?
Nufa: Iya mungkin hanya kalangan terbatas ibaratnya seperti itu kayak wali murid yang ingin belajar kalau privasi ya enggak apa-apa gitu saya bahasa yang paling sulit.
Biasanya seperti itu ngungkapin emosinya, biar dia tahu seperti itu kan itu agak dengan ekspresi wajah aja enggak bisae.
Tribun Jambi: Kalau mereka untuk misalkan membaca Al-Qur'an ada harus cara khusus?
Nufa: Untuk baca al-qur'an ada bahasa isyaratnya juga. Jadi kayak abjadnya berbeda sama huruf-huruf hijaiyahnya. Alif Ba gitu itu beda.
Tribun Jambi: Mbak mengajar berapa orang anak di sekolah?
Nufa: Kebetulan di kelas saya ada satu orang yang masih sisa pendengarannya. Jadi dia sudah terlatih membaca bahasa bibir. Jadi tidak terlalu pakai bahasa isyarat. Kalau pakai alat itu kan bisa membantu.
Mungkin dia nggak bisa, nggak tahu kan inputny apa, enggak tahu dia mau ngapain. Tapi kalau diajarin gitu bisa ngobrol, ada namanya terapi wicara.
Tribun Jambi: Sulit enggak mbak ngajarin anak SD apalagi inar tingkat kesabarannya double?
Nufa: Jadi kalau memang mau belajar, punya anak yang berkebutuhan khusus dari lahir lebih dini belajar, lebih bagus.
Oh gitu jadi lebih apalagi disertai pakai terapi bicara itu tadi minimal usianya yang yang paling bagus Iya minimal usianya eh saatun 1 tahun Insyaallah. Jadi kalau misalkan memang memiliki anak yang beruran khusus langsung aja gitu diajarin.
Tribun Jambi: Terkadang banyak orang tua kan nutupin ya kayak gitu, bagaimana kalau menurut pandangan mbak?
Nufa: Sangat-sangat merugikan, merugikan anaknya terutama betul. Karena apa ya ibaratnya kalau kita mau cari obat tentu saja harus mengetahui penyakitnya apa gitu. Jadi kalau orang tuanya saja tidak terbuka tidak mengakui anaknya perlu solusi khusus, gimana kita mau bisa bantu.
Tribun Jambi: Nah di komunitas Mbak sendiri ada enggak program yang seperti itu yang ada beberapa orang tua kan yang kayak tadi kan enggak mau anaknya ini diajarin. Nah dari komunitas mbak, ada enggak yang door to door gitu datang ngasih pencerahan ke orang tuanya?
Nufa: Kalau kalau yang itu lebih di sekolah ya. Di sekolah kebetulan saya guru pembimbing khusus baru dapat sertifik juga jadi dipercaya pegang yang inklusi ini, dan di situ saya buat program sharing antara orang tuanya. Misalnya orang tuanya nih punya kendala gitu boleh konsultasi ke saya ataupun anaknya boleh.
Juliana Wanita SAD Jambi Pertama yang Kuliah, Menyalakan Harapan dari Dalam Rimba |
![]() |
---|
SAKSI KATA: Pengakuan Rosdewi Ojol Jambi yang Akunnya Di-suspend karena Ribut vs Pelanggan |
![]() |
---|
SAKSI KATA: Pengakuan Ayah Ragil Soal 2 Polisi yang Bunuh Anaknya di Polsek Kumpeh Muaro Jambi |
![]() |
---|
Misteri Kematian Pemuda di Sel Polsek Kumpeh Ilir Jambi, Ayah Korban: Saya Masih Bertanya |
![]() |
---|
Partisun, Jangan Cuma Asal Bapak Senang, Gubernur Al Haris Kelola Potensi Alam Jambi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.