Banjir di Jambi
Banjir di Berbak Tanjabtim Mulai Surut, Ketinggian Air Berkurang Hingga 30 Cm
Ketinggian banjir di Desa Rawasari dan Rantau Makmur Kecamatan Berbak Tanjab Timur, mulai berangsur surut hingga 30 sentimeter lantaran curah hujan di
Penulis: anas al hakim | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Ketinggian banjir di Desa Rawasari dan Rantau Makmur Kecamatan Berbak Tanjab Timur, mulai berangsur surut hingga 30 sentimeter lantaran curah hujan di Kabupaten Tanjab Timur mulai menurun.
Dikatakan Kepala Pelaksana BPBD Tanjab Timur, Helmi Agustinius, saat di konfirmasi melalui via telephone, ia menjelaskan bahwa kondisi banjir di Kecamatan berbak mulai ada tanda-tanda penurunan, yang sebelumnya posisi air di angka 60 cm, namun update terbaru untuk saat ini sudah mulai surut di angka 30 cm.
Dampak rumah warga yang terkena banjir pun masih diangka 2.274 KK yang terkena banjir. Akan tetapi meski air sungai mulai sedikit surut namun status siaga tetap diberlakukan sampai 15 Februari 2024.
"Jadi, saat ini status siaga darurat banjir masih di berlakukan di Kecamatan tersebut," jelasnya, Minggu (4/02/24).
Helmi menyebutkan, bahwa diwilayah tersebut saat ini sudah ada dua posko siaga darurat banjir dan posko untuk pengungsian, serta posko untuk dapur umum.
"Bahkam sampai saat ini, masih ada pengungsi yang tinggal posko yang telah kita siapkan, bahkan ada juga yang mengungsi di Kantor desa," ucapnya.
Sementara itu, Kades Rantau Makmur Murgianto, menyatakan untuk saat ini kondisi banjir mulai berangsur surut sekitar 30 sentimeter, tapi belum bisa dipastikan kedepannya seperti apa. Karena hujan masih sering terjadi meskipun intensitasnya berkurang.
Didesa Rantau makmur sendiri, ada sekitar 860 KK yang terkena dampak banjir, dan masih ada satu posko yang masih bertahan.
"Kondisinya saat ini, masyarakat mulai berguyur pulang ke tempatnya masing -masing dan memang Rantau rasau ini paling banyak yang terendam," terangnya.
Ia berharap, semoga banjir rob ini cepat surut, karena Masyarakat merasa terganggu, dan masyarakat mulai mengeluh karena susah untuk beraktivitas seperti ke kebun dan yang lainnya.
"Yang jelas keluhan masyarakat untuk sekarang ini dari segi ekonomi, karena sawit tidak bisa dipanen, meskipun ada buah namun mobiltas terputus, sehingga mereka tidak bisa berbuat apa-apa," pungkasnya.
Baca juga: Polindes Pematang Pulai Dibawa ke Ranah Hukum, Dinkes Muaro Jambi Minta Kontraktor Tanggung Jawab
Baca juga: Saya Sangat Bahagia di AC Milan, Kata Pioli usai Kalahkan Frosinone
Baca juga: Rekomendasi Destinasi Wisata di Kota Jambi saat Libur Panjang Februari 2024
Tujuh Daerah di Jambi Rawan Banjir, Titik Lokasi Sepanjang Sungai Batanghari |
![]() |
---|
Banjir di Merlung Tanjab Barat, Akses Jalan Jambi-Riau Terhambat, Daftar Desa Terdampak Banjir |
![]() |
---|
Musim Hujan, Al Haris Imbau Satgas Tak Lengah Petakan Lokasi Banjir-Longsor di Jambi |
![]() |
---|
Alternatif Jalan Kampung Jadi Penyelamat saat Banjir di Jalan Lintas Timur Tanjabbar Jambi |
![]() |
---|
Banjir di Jalan Lintas Timur Merlung Tanjabbar Jambi Sebabkan Kemacetan Parah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.