Simulasi Pencoblosan dan Penghitungan Suara, Ini Catatan dari KPU Kota Jambi

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jambi melakukan simulasi pemungutan dan penghitungan suara pemilu 2024 di Stadion Persijam, Rabu (31/1/2024).

Dari hasil simulasi yang dilakukan ini, Anggota KPU Kota Jambi Divisi teknis penyelenggaraan, Rengki Pirdana mengatakan bahwa proses pemilihan untuk satu orang membutuhkan waktu lebih kurang 5 menit.

"Untuk satu orang memakan waktu lebih kurang 5 menit, satu kali proses, dari pendaftaran sampai celup tinta, itu kalau alurnya normal, tapi kalau antre itu menyesuaikan," ujarnya.

Kemudian untuk proses pemungutan suara sesuai dengan ketentuan dilakukan hingga pukul 13.00 wib.

Istirahat sejenak 15-20 menit, dilanjutkan dengan penghitungan surat suara hingga pukul 16.30 wib.

"Penghitungan itu sampai jam 4 setengah 5, kondisinya dua kotak yang selesai, kotak presiden dan DPR RI," ucapnya.

Berdasarkan simulasi ini kata Rengki untuk penghitungan satu kotak surat suara, memakan waktu 2 hingga 2,5 jam.

Simulasi ini kata dia Kondisinya sama seperti 14 Februari, real untuk pemungutan dan pengitungan rekapitulasi.

Bahkan proses penghitungan rencananya akan dilanjutkan hingga malam hari, sesuai regulasi sampai jam 12 malam.

Dari simulasi ini, ada beberapa catatan dari KPU, terkait dengan teknis perekapan surat suara, terutama dalam menulis formulir C Salinan.

"Ketelitian itu yang lebih ditekankan, Karena proses itu di akhir, itu yang menjadi catatan penting bagi KPPS untuk di rekap," jelasnya.

Kemudian jika di awal, proses yang paling penting dan menjadi catatan itu memastikan bahwa orang yang memilih di TPS itu memang betul-betul memiliki hak pilih sesuai yang diatur dalam undang-undang.

"Memastikan bahwa hak orang-orang itu diberikan sesuai dengan aturan yang berlaku," tuturnya.

Selain itu kata dia dalam simulasi ini sebagai praktik, sehingga prosesnya lebih kepada pembelajaran agar nantinya tidak melakukan kesalahan dan mengantisipasi kesalahan yang akan muncul.

"Sehingga di hari H itu kawan-kawan sudah bisa mengantisipasi potensi kesalahan, sehingga kita siap solusi solusinya dan mentalnya tidak down dan langsung panik, jadi persiapan mental itu yang lebih penting," pungkasnya.