Berita Jambi
Pengamat Sebut Pengusaha Batubara Jambi Jangan Pelit Duit untuk Jalur Khusus
Kisruh penutupan sementara transportasi Batubara, Pengamat Ekonomi Jambi Pantun Bukit menilai pengusaha jangan takut keluar duit untuk jalan khusus.
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kisruh penutupan sementara transportasi Batubara, Pengamat Ekonomi Jambi Pantun Bukit menilai pengusaha jangan takut keluar duit untuk jalan khusus.
Berbicara soal batubara saat ini, tentu menimbulkan dampak baik dampak bagi para sopir maupun bagi masyarakat. Dampaknya juga ada yang Positif dan Negatif terutama bagi perekonomian jambi.
Yang pertama terdampak jelas para sopir itu sudah pasti, kemudian secara tidak langsung juga berdampak pada sektor minat berbelanja dan lainya, sebut saja seperti SPBU.
Semenjak penutupan aktivitas angkutan batubara, permintaan atau Demand terhadap solar jauh berkurang. Antrian kendaraan truk di SPBU beberapa hari terakhir juga sudah tidak terlihat.
“Memang truk batubara tidak boleh mengisi BBM di dalam Kota, tetapi jasa pelangsir nya juga berdampak, “ tuturnya.
Selain dari sektor Bahan bakar, juga sektor lainnya seperti jasa penginapan para sopir yang permalam Rp. 20 ribuan tentu juga berdampak dengan kondisi ini.
Selain itu dampak positifnya juga tetap ada, contoh paling kecil saja para pengguna solar di jambi sedikit lega tanpa harus menunggu lama saat mengisi bahan bakar di SPBU.
Meski demikian, pemerintah juga tidak boleh terlalu lama melakukan penutupan angkutan, dan harus mengkaji lagi akan dampak luas yang akan ditimbulkan. Selain berdampak pada penghasilan ribuan kepala keluarga juga rawan akan menambah jumlah pengangguran serta rawan tingginya aksi kriminalitas.
Pemerintah juga harus memiliki solusi, jangka pendek selain dengan wacana BLT yang memang jika berjalan sedikit banyak cukup membantu bagi para sopir terdampak.
Selain itu, pihak perusahaan juga harus ambil peran lebih dan mendukung penuh terkait solusi yang diberikan oleh Pemerintah, dengan upaya membangun jalur khusus yang memang harus terlaksana.
Karena dibalik persoalan ini yang mendapatkan keuntungan besar mereka pihak perusahaan. Jika dilihat di wilayah lain disebut saja Kalimantan mereka bisa membangun jalur khusus sendiri dengan peran baik dari para pengusaha tambang batubara ini.
“Jangan terlalu takut untuk mengeluarkan uang, apa yang mereka dapat dengan pajak yang dikeluarkan nilainya tidak terlalu besar juga kan. Seharusnya mereka harus lebih jor joran lagi untuk jalur khusus ini, “ jelasnya.
Minimal saat ini 30 persen jalan khusus batubara itu sudah bisa digunakan, paling tidak dapat mengurangi jumlah kendaraan yang melintas di jalan Nasional. Tidak harus 50 persen atau 100 persen itu sudah merupakan solusi.
Lanjutnya, persoalan angkutan batubara ini juga sulit untuk dapat ditertibkan, bahkan persoalan angkutan batubara ini bukan baru baru ini saja menjadi pembahasan. Bahkan sudah pernah dibahas pada saat Gubernur Jambi era Zulkifli Nurdin.
“Bayangkan dari Gubernur Zulkifli Nurdin, HBA, Zumi Zola, Al Haris persoalan angkutan batubara tidak juga tuntas, kenapa karena banyak oknum berkepentingan yang terlibat disana, “ jelasnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Tiga PPPK di Tanjab Barat Mengundurkan Diri Usai Lolos Seleksi, Begini Kata Kepala BKSDM
Baca juga: 3 Orang Jadi Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI di Kemenaker, Rugikan Negara Rp 17,6 M
Baca juga: Tak Dapat Izin Orang Tua, Peserta PPPK di Tanjab Barat Mengundurkan Diri
8.328 Sumur Minyak di Jambi Diusulkan untuk Dilegalkan, Paling Banyak di Batang Hari |
![]() |
---|
Maling di Jambi Curi Motor ketika Korban Salat Magrib lalu Mengembalikannya saat Subuh |
![]() |
---|
9 Tahun Pria Jambi ini jadi Buron usai Putusan MA karena Kasus Penipuan Rp750 Juta |
![]() |
---|
Daftar 15 Yayasan yang Terafiliasi NII Ditemukan juga di Jambi, Sebar Kotak Amal di Toko dan Market |
![]() |
---|
Sembilan Tahun Buron, DPO Penipuan Rp750 Juta Sanggam Parapat Ditangkap Kejati Jambi di Jakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.