Pilpres 2024

Budiman Tak Kaget Maruarar Sirait Keluar PDIP: Tak Ada Hambatan Ideologi untuk Dukung Prabowo-Gibran

Budiman Sudjatmiko mengaku tidak kaget dengan keluarnya Maruarar Sirait dari PDI Perjuangan.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
Budiman Sudjatmiko mengaku tidak kaget dengan keluarnya Maruarar Sirait dari PDI Perjuangan. 

Budiman Sudjatmiko sebut value Prabowo Subianto dan Maruarar Sirait sama soal starteginya, capaian-capaiannya dan soal target-targetnya.

TRIBUNJAMBI.COM - Budiman Sudjatmiko mengaku tidak kaget dengan keluarnya Maruarar Sirait dari PDI Perjuangan.

Usai keluar dari PDIP, Maruarar dikabarkan akan bergabung dengan pasangan capes-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran itu pun menanggapi kabar tersebut.

Budiman Sudjatmiko meyakini, tidak akan ada hambatan ideologi jika Maruarar Sirait bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

"Saya kira kalau Bang Ara (sapaan Maruarar Sirait) ke 02 saya kira tidak ada hambatan secara ideologis," kata mantan Aktivis 98 itu, Kamis (18/1/2024).

Tak hanya itu, Budiman Sudjatmiko juga meyakini apa yang ditempuh Maruarar Sirait saat ini bukan hal yang mengejutkan.

Pasalnya, Budiman yang juga merupakan mantan kader PDI Perjuangan mengerti betul cara berpikir Maruarar.

Baca juga: Daftar Kader yang Lepas Baju PDI Perjuangan, Mulai dari Budiman Sudjatmiko Hingga Menantu Jokowi

Baca juga: TKN Prabowo-Gibran Buka Peluang Koalisi Jika Pilpres 2024 Berlangsung Dua Putaran

Baca juga: Respon Istana Soal Isu Politisasi Bansos Jelang Pemilu 2024

"Menurut saya, kalau dari cara berpikirnya pak Maruarar yang saya kenal (keputusannya) tidak terlalu mengagetkan (keluar dari PDI Perjuangan)," ucap dia.

Terlebih kata mantan aktivis 98 itu, cara berpikir Maruarar dengan pasangan nomor urut 02 itu sebagian besar sama.

"Value-nya sama, soal starteginya, capaian-capaiannya, soal target-targetnya memang pak Prabowo mas Gibran ini adalah pasangan visioner dan strategic dalam value yang sama," ucap Budiman.

Terpisah, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Meutya Hafid menanggapi santai soal isu tersebut. Dia menegaskan, pihaknya terbuka siapapun bergabung, termasuk Maruarar.

"Pada prinsipnya kita (TKN) terbuka aja. Seperti apa, setahu saya belum. Pasti TKN terbuka," kata Meutya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (16/1/2024).

Hanya saja, Ketua Komisi I DPR RI itu belum dapat memastikan apakah sudah ada komunikasi resmi antara Maruarar dengan TKN Prabowo-Gibran.

Dirinya hanya menegaskan, kalau Maruarar merupakan sosok muda yang aktif dan kerap memberikan pembinaan kepada anak muda.

Baca juga: "Bagaimana Aparat Dibawah Bisa Netral Jika Presiden & Kabinet Tidak Netral," Tanya Pengamat Politik

"Kalau komunikasi resmi sih saya rasa belum ada. Sekali lagi TKN terbuka. Apalagi beliau tokoh pemuda sangat aktif dan giat berdiskusi dan membina anak muda," ujar dia.

Tak hanya itu, Meutya juga turut menanggapi kemungkinan Maruarar akan berlabuh ke partai Golkar.

Meutya mengatakan, dirinya justru mendengar kalau Maruarar akan ke partai lain, tetapi bukan tidak mungkin Golkar akan terbuka untuk politikus asal Medan itu.

"Saya dengar mungkin ke tempat lain. Tapi baru dengar-dengar ajah. Tapi Golkar terbuka saja. Kita senang saja. Saya mengenal bang Ara juga ya, mungkin ke Golkar, mungkin juga tempat lain," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, politikus senior, Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara menyatakan mundur dari PDI Perjuangan (PDIP). 

"Sesudah saya berdoa dan berdiskusi dengan orang terdekat, teman-teman terdekat, saya memutuskan untuk pamit dari PDIP hari ini," kata Ara di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (15/1/2024).

Dia pun mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal, Hasto Kristiyanto.

"Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Mega, Pak Hasto dan jajaran partai karena selama ini sudah mengizinkan saya berbakti melalui PDIP," ucap Ara.

Baca juga: Pihak Istana Buka Soal Kabar Menteri Basuki dan Sri Mulyani Mundur dari Kabinet Presiden Jokowi

Ara mendoakan agar PDIP tetap menjadi partai yang besar dan terus memperjuangkan nilai-nilai Pancasila.

"Saya doakan PDIP tetap menjadi partai yang besar, memperjuangkan Pancasila, memperjuangkan kebenaran, memperjuangkan keadilan," katanya.

Hanya saja, Ara tak memberikan jawaban mengenai langkah politik selanjutnya bergabung dengan partai apa.

Sebagai informasi, Ara bergabung dengan PDIP sejak tahun 1999.

Selama berkarir di PDIP, Ara pernah menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009, kemudian periode 2009-2014, dan 2014-2019.

Dia juga pernah menjadi Bendahara DPD PDIP Jawa Barat dan Ketua DPP PDIP periode 2005-2010 dan 2010-2015.

Terakhir, Ara menjabat sebagai Ketua Taruna Merah Putih (TMP), organisasi sayap partai berlambang banteng moncong putih itu.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: TKN Prabowo-Gibran Buka Peluang Koalisi Jika Pilpres 2024 Berlangsung Dua Putaran

Baca juga: Respon Istana Soal Isu Politisasi Bansos Jelang Pemilu 2024

Baca juga: Asyiknya Menikmati Kue di Atas Sampan Pasar Terapung di Percandian Muaro Jambi

Baca juga: Serap Aspirasi Masyarakat, Bachyuni Bermalam di Bahar Selatan

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved