Gunung Marapi Erupsi

Mengenal Lebih Dekat Gunung Marapi, Jarak, Ketinggian & Catatan Letusan: Awal Peradaban Minangkabau

Mengenal lebih dekat Gunung Marapi di Sumatera Barat yang disebut sebagai awal peradaban Minangkabau.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
Mengenal lebih dekat Gunung Marapi di Sumatera Barat yang disebut sebagai awal peradaban Minangkabau. 

Gunung Marapi Sumatera Barat memiliki ketinggian 2.891 meter atau 9.465,2 kaki yang dekat  dengan Bukittinggi, Padang Panjang, dan Batusangkar.

TRIBUNJAMBI.COM- Mengenal lebih dekat Gunung Marapi di Sumatera Barat yang disebut sebagai awal peradaban Minangkabau.

Marapi atau Gunung marapi merupakan gunung berapi kompleks di Sumatera Barat, Indonesia.

Gunung ini merupakan gunung paling yang ada di Pulau Sumatera dan namanya berarti "Gunung Api'.

Dilansir dari Wikipedia, gunung ini memiliki ketinggian 2.891 meter atau 9.465,2 kaki.

Gunung Marapi ini berada dekat dengan beberapa kota di Sumatera Barat.

Diantaranya yakni Bukittinggi, Padang Panjang, dan Batusangkar.

Wikipedia mencatat bahwa Gunung Marapi ini termasuk dalam daftar Gunung Ribu yang berada di koordinat 0.22'50''S 100.28'24"E.

Baca juga: Sebelum Erupsi Minggu Pagi, Warga Rasakan Dentuman Gunung Marapi Sejak Sabtu Pagi

Baca juga: Resep Soto Banjar, Pastikan Ada Daun Geganti

Baca juga: Eks Sekjen Kemenhan Era Prabowo dan 18 Jenderal Tegas Dukung Ganjar: Beliau Capres Terbaik

Untuk jenisnya, gunung ini berjenis Complex Volcano dengan busur atau sabuk vulkanik pada busur Sunda.

Bagi pendaki, jalur termudah untuk mencapai puncak Gunung Marapi 2.116 meter dari Nagari Koto Baru dan Batu Palano.

Mitologi

Menurut legenda, gunung ini merupakan tempat yang pertama kali dihuni oleh masyarakat Minangkabau.

Lokasi tersebut dihuni pertama kali setelah kapal mereka mendarat di gunung yang saat itu masih sebesar telur dan dikelilingi oleh air.

Ada sejumlah besar batu pemakaman tegak di wilayah ini yang berorientasi ke arah gunung.

Batu tersebut menunjukkan signifikansi budayanya.

Catatan letusan

Berikut sejumlah catatan letusan Gunung Marapi Sumatera Barat yang pernah terjadi.

• Pada tanggal 8 September 1830 dilaporkan Gunung Marapi mengeluarkan awan yang berbentuk kembang kol abu-abu kehitaman dengan ketebalan 1.500 m di atas kawahnya, disertai dengan suara gemuruh.

Baca juga: Gunung Marapi Eruopsi Pagi Ini, Lontarkan Abu Setinggi 1300 Meter, Warga Diminta Waspada

• Pada tanggal 30 April 1979, menurut laporan pers disebutkan 60 orang tewas akibat letusan Gunung Marapi dan disebutkan juga 19 orang pekerja penyelamat terperangkap oleh tanah longsor. Letusan tersebut dikatakan juga mengeluarkan batu dan lumpur yang menyebabkan kerusakan sedikitnya pada lima daerah kawasan pemukiman penduduk setempat.

• Memasuki akhir tahun 2011 hingga awal tahun 2014, Gunung Marapi menampakkan peningkatan aktivitasnya melalui letusan yang menyemburkan abu dan awan hitam. Pernah diakhir tahun 2011 semburan abu terbawa angin ratusan kilometer jaraknya hingga mencapai Kabupaten Padang Pariaman.

• Tanggal 26 Februari 2014, Gunung Marapi meletus pada pukul 16.15 WIB, melepaskan material pasir, tefra, dan abu vulkanik ke wilayah Kabupaten Tanah Datar dan Agam. Status gunung ditetapkan Siaga (level 2) dan radius 3 km dari pusat kawah harus dikosongkan. Tidak ada evakuasi pada letusan ini.

• Tanggal 7 Januari 2023, Gunung Marapi mengalami erupsi pada pukul 6.11 WIB. Saat Merapi Sumbar erupsi, diketahui ada sejumlah pendaki yang masih berkemah. Padahal sebelumnya, para pendaki telah diimbau agar tidak mencapi puncak.

Erupsi 2023

Pada tanggal 3 Desember 2023, gunung berapi tersebut meletus, menyebabkan 24 pendaki tewas.

Abu mencapai ketinggian 3.000 meter (9.800 kaki) dan jatuh di wilayah terdekat yang menyebabkan hujan pasir dibeberapa daerah sekitar gunung serta polusi udara.

Baca juga: Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Bandara Gewayantana Ditutup 82 Penumpang Batal Terbang

Zona eksklusi seluas 3 kilometer (1,9 mil) diumumkan.

Gunung Marapi Erupsi Minggu Pagi

Gunung Marapi yang berada di Sumatera Barat (Sumbar) mengalami erupsi pagi ini, Minggu (14/1/2024) dengan melontarkan .

Kabar tersebut dibenarkan Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, Teguh Purnomo.

Dia menyebutkan bahwa erupsi tersebut  terjadi pada pukul 06.21 WIB.

Teguh menjelaskaan bahwa tinggi kolom abu teramati sekitar 1.300 meter (m) di atas puncak.

"Terjadi erupsi G. Marapi pada hari Minggu, 14 Januari 2024, pukul 06:21 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 1300 m di atas puncak (± 4191 m di atas permukaan laut)," kata Teguh dalam keterangan tertulis, Minggu.

Dia melaporkan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. 

Seperti diketahui, gunung Marapi saat ini berada pada Status Level III atau Siaga. 

Terkait hal tersebut, masyarakat di sekitar gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek).

Baca juga: Tata Cara Mandi Wajib Menggunakan Bejana atau Bak Mandi

"Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," ujar Teguh.

Lebih lanjut, ia menyebut, jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker
penutup hidung dan mulut.

Upaya ini untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

"Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh," ucapnya. 

Tak hanya itu, ia juga mengimbau kepada seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

"Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah," tegasnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 2 Halaman 47-48, Ayam dan Telur

Baca juga: Sinopsis Welcome to Samdal-ri Episode 13, Cinta Tak Berbalas Sialan Itu

Baca juga: Ketua DPRD Provinsi Jambi Hadiri Rapat Pengaturan Penggunaan Jalan Batubara

Baca juga: Anak Muda Jatim Ramai-Ramai Bawa Boneka Pinguin saat Bertemu Ganjar: Hormat Ketua!

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved