Pemerintahan
Camat Berbak Ingatkan Warga Soal Bahaya Listrik Ketika Banjir Melanda
Camat Berbak menghimbau warga berhati-hati dalam penggunaan kabel listrik karena hingga saat ini belum ada dilakukan pemadaman listrik oleh PLN
Penulis: anas al hakim | Editor: Hendri Dunan
MUARASABAK, TRIBUN - Sejumlah rumah warga di Kelurahan Rawa Sari, Kecamatan Berbak terendam banjir dengan ketinggian 20 centimeter hingga 1 meter, ini di akibatkan curah hujan yang tinggi pada beberapa pekan terakhir.
Juni, Camat Berbak menjelaskan bahwa naiknya air Sungai Batanghari terjadi beberapa hari kemarin, namun hari ini yang terlihat sangat besar.
Bukan hanya Kelurahan Rawa Sari, beberapa ruas jalan mulai terendam banjir seperti jalan Rantau Rasau, dan jalan Provinsi.
"Jika untuk di Berbak ini, debit air mulai naik yaitu di SK 9 dan SK 8, akan tetapi masih bisa di lewati oleh kendaraan dan warga setempat," jelasnya, Rabu (10/1).
Dirinya menjelaskan, jika berdasarkan pemantauan di lapangan, sebenarnya ketinggian debit air masih di ambang normal, karena kondisinya saat ini masih pasang surut, namun tetap waspada.
Dan pihaknya telah melakukan pendataan terhadap rumah rumah warga yang terkena dampaknya. Seperti rumah warga yang ada di pesisir Sungai Batanghari.
"Kita sudah menugaskan Lurah/Kades setempat untuk melakukan pendataan by name by address, dan boleh dikatakan rumah yang rendah saat ini hampir terkena dampaknya," ucapnya.
Ia menghimbau terhadap perangkat setempat, melalui Kades atau perangkat yang terlibat, agar selalu memonitor kondisi warganya. Dan untuk warga, selalu berhati-hati dalam penggunaan kabel listrik karena hingga saat ini belum ada dilakukan pemadaman listrik oleh pihak PLN.
"Kami sangat tekankan kepada warga, untuk waspada dan hati hati dalam penggunaan kabel listrik, kalau bisa dipergunakan untuk yang penting penting saja," imbaunya.
BPBD Gelar Apel Gabungan
Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanjab Timur, gelar apel Gabungan Kesiapsiagaan Bencana, sebagai wujud nyata sinergitas kesiapsiagaan dalam rangka mengantisipasi terjadinya bencana banjir.
Kepala BPBD Tanjab Timur, Helmi Agustinius, mengungkapkan tingginya curah hujan serta meningkatnya volume air Sungai Batanghari beberapa pekan terakhir, khusunya di wilayah Kecamatan Dendang dan Berbak, serta wilayah yang ada dipinggir bantaran sungai.
"Curah hujan diprediski sampai dengan Februari, dan puncaknya diperkirakan di akhir Januari 2024 ini, dan yang kita waspadai adalah banjir kiriman dari Kabupaten Batanghari, Sarolangun, Merangin dan Bungo," jelasnya.
Dan mudahan-mudahan tidak ada kasus yang membahayakan, karena ada beberapa Kecamatan yang harus di waspadai yaitu Kecamatan Berbak dan Dendang. Kalaupun nanti ada kejadian pihaknya sudah siap.
"Seperti perahu, sudah kami siagakan di salah satu Desa, yaitu Desa Rawa Sari, Kecamatan Berbak, dan jika ada kejadian anggota kami sudah siap bergerak," tegasnya.
Polindes Pematang Pulai Belum Dihuni Tapi Keramiknya Sudah Pecah |
![]() |
---|
Dermaga Teluk Buan Rusak Berat Disenggol Tug Boat Penarik Tongkang Batu Bara |
![]() |
---|
Kepala OPD di Tanjabbar Dilarang Keluar Daerah Selama Pemeriksaan BPK |
![]() |
---|
16 Desa di Tanjung Jabung Timur Masih Blank Spot dan Bertahap Mulai Diatasi |
![]() |
---|
BKPSDMD Kabupate Batanghari Proses Pengusulan NIP PPPK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.