Rekonstruksi Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa, Terungkap Upaya Panca Mengakhiri Hidup Berulang-ulang

Bintoro menerangkan bahwa 42 adegan tersebut diperagakan secara berurutan, dimulai ketika Panca Darmansyah melakukan KDRT hingga pembunuhan terhadap

Editor: Suci Rahayu PK
Tribunnews.com/Fahmi
Proses rekonstruksi kasus pembunuhan 4 anak dan KDRT oleh Panca Darmansyah di Jagakarsa, Jakarta Selatan. 

TRIBUNJAMBI.COM - Polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan 4 anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Jumat (29/12/2023).

Ada 42 adegan yang diperagakan oleh tersangka Panca Darmansyah, saat rekonstruksi.

"Ada sebanyak 42 adegan, itu secara berurutan, termasuk dari kegiatan pelaku melakukan kegiatan KDRT, yaitu penganiayaan pada istrinya yah," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, kepada wartawan, Jumat (29/12/2023).

Bintoro menerangkan bahwa 42 adegan tersebut diperagakan secara berurutan, dimulai ketika Panca Darmansyah melakukan KDRT hingga pembunuhan terhadap empat anak kandungnya.

"Jadi secara berurutan dari gambaran pada saat hari Sabtu dinihari saat terjadi kekerasan dalam rumah tangga atau penganiayaan sampai dia melakukan tindak pidana pembunuhan yang dilakukan secara bergantian satu per satu pada 4 korban (anak Panca)," terang Bintoro.

Baca juga: Ratusan Calon PPPK Ramai ke Polres Tanjab Barat Urus SKCK

Baca juga: Jenazah Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe Dimakamkan, Penuh Isak Tangis Keluarga

Adapun dari 42 adegan yang diperagakan tersebut, 10 adegan di antaranya merupakan kasus KDRT.

Sedangkan, 32 sisanya merupakan adegan pembunuhan empat anak kandung Panca.

"Jadi, secara terang tadi bisa digambarkan semua. KDRT ada 10 adegan, sementara sisanya sebanyak 32 adegan kasus pembunuhan," ujar Bintoro.

Peragakan Aksi Bunuh Diri yang Gagal Berkali-kali

Dalam rekonstruksi itu, Panca Darmansyah peragakan percobaan aksi bunuh diri, namun tetap gagal.

Dalam rekonstruksi tersebut, Panca menggambarkan saat dirinya memotong pergelangan tangannya menggunakan pisau, namun dirinya tetap hidup meski darah bercucuran dari tangannya.

"Dengan menggunakan pisau memotong tangannya sendiri," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Bintoro.

Meski sempat terkapar usai memotong pergelangan tangannya, Panca tetap tak tewas.

"Lalu memotong pergelangan tangan selanjutnya pelaku terkapar," jelas Bintoro.

Karena tak kunjung tewas, Panca akhirnya meletakkan boneka dan foto keluarga di samping tubuh anak-anaknya yang telah tak bernyawa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved