Kunci dan Jawaban
Implementasi Profil Pelajar Pancasila atau Dimensi P5 Dalam Pembelajaran di SMA
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah salah satu upaya untuk mewujudkan Pelajar Pancasila sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah salah satu upaya untuk mewujudkan Pelajar Pancasila yang mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Penerapan P5 dalam pembelajaran di SMA dapat dilakukan dengan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project-based learning). Pembelajaran berbasis projek adalah pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, di mana peserta didik terlibat aktif dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proyek.
Pada pembelajaran berbasis projek, peserta didik akan dihadapkan pada permasalahan atau isu yang terjadi di lingkungan sekitar. Peserta didik kemudian akan bekerja sama untuk memecahkan permasalahan atau isu tersebut dengan menggunakan berbagai disiplin ilmu.
Penerapan P5 dalam pembelajaran berbasis projek dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
Pemilihan tema atau isu
Pertama, guru dan peserta didik bersama-sama memilih tema atau isu yang akan menjadi fokus pembelajaran. Tema atau isu tersebut haruslah relevan dengan permasalahan atau isu yang terjadi di lingkungan sekitar.
Perencanaan projek
Setelah tema atau isu terpilih, peserta didik akan merencanakan projek yang akan mereka lakukan. Perencanaan projek ini meliputi penentuan tujuan, sasaran, tahapan, sumber daya, dan jadwal pelaksanaan.
Pelaksanaan projek
Pada tahap ini, peserta didik akan melaksanakan projek sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Peserta didik akan bekerja sama untuk mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat solusi atas permasalahan atau isu yang dihadapi.
Evaluasi projek
Pada tahap ini, peserta didik akan mengevaluasi hasil projek yang telah mereka lakukan. Evaluasi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti presentasi, laporan, atau karya tulis.
Penerapan P5 dalam pembelajaran berbasis projek memiliki beberapa manfaat, yaitu:
Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan peserta didik
Peserta didik akan memiliki kesempatan untuk belajar berbagai keterampilan dan pengetahuan baru, seperti keterampilan berpikir kritis, keterampilan memecahkan masalah, dan keterampilan bekerja sama.
Meningkatkan kesadaran peserta didik terhadap permasalahan sosial
Peserta didik akan menjadi lebih sadar akan permasalahan sosial yang terjadi di lingkungan sekitar. Hal ini dapat mendorong mereka untuk turut berpartisipasi dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
Mengembangkan karakter peserta didik
Penerapan P5 dalam pembelajaran berbasis projek dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan P5 dalam pembelajaran berbasis projek di SMA:
Projek Pemberdayaan Lingkungan dan Konservasi Air
Peserta didik dapat melakukan projek ini dengan mempelajari permasalahan krisis air bersih di daerah mereka. Peserta didik kemudian dapat bekerja sama untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut, seperti dengan melakukan reboisasi, membangun sumur resapan, atau membuat alat penjernih air.
Projek Pengelolaan Gurita untuk Ekonomi Kreatif
Peserta didik dapat melakukan projek ini dengan mempelajari potensi gurita sebagai bahan baku ekonomi kreatif. Peserta didik kemudian dapat bekerja sama untuk membuat produk-produk kreatif berbahan dasar gurita, seperti makanan, kerajinan, atau obat-obatan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.