Pilpres 2024

Debat Cawapres: Cak Imin Singgung 'Slepet' Hingga Ingin Bansos Diteruskan dan Dinaikkan

Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengininkan bantuan sosial (Bansos) untuk diteruskan dan menaikkan jumlahnnya.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Capture Kompas TV
Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengininkan bantuan sosial (Bansos) untuk diteruskan dan menaikkan jumlahnnya. 

Kemudian, dia ingin menaikkan dana desa menjadi Rp5 miliar per desa.

“Kita hadirkan bagaimana agar desa-desa tumbuh berkembang, insyaallah 5 miliar per desa akan kita wujudkan tiap tahun bagi pembangunan nasional kita."

Baca juga: Debat Cawapres, Mahfud MD Gunakan Pakaian Adat Madura, Gibran Pakai Kemeja, Cak Imin Gunakan Jas

Adapun tema debat kali ini meliputi ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan.

Dalam debat kali ini para capres tidak ikut berdebat.

Sebelumnya, Ketua KPU Hasyim Asyari mengatakan para cawapres boleh membawa alat tulis berupa bolpoin dan kertas.

Peraturan tersebut mulai berlaku untuk debat kedua hingga kelima.

Mahfud MD Singgung Koruptur

Cawapres nomor urut 03, Mahfud MD menyoroti kasus korupsi yang marak terjadi di Indonesia hingga menyebabkan kemiskinan.

Sorotan pasangan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 itu saat memaparkan visi-misi dalam debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (22/12/2023).

Dia mengatakan, setelah reformasi, perekonomian Indonesia belum pernah tumbuh 7 persen.
Mahfud MD juga mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 7 persen pada kurun 1989-1991 di era Orde Baru.

Dia lantas bertanya, mengapa perekonomian Indonesia begitu sulit untuk tumbuh, padahal negaranya sama?

“Pertanyaan itu saya sampaikan ke ahli, mereka mengatakan, ‘Hanya karena kebodohan kita. Kita tidak bisa menaikkan pertumbuhan ekonomi 7 persen. Kita ini kaya raya,’” ujar Mahfud MD.

Baca juga: Hasil Seleksi PPPK Tenaga Guru di Pemprov Jambi Diumumkan, Puluhan Formasi Belum Terisi

Menurutnya, korupsi yang merajalela di Indonesia menjadi salah satu faktor perekonomian Indonesia sulit tumbuh sebesar 7 persen.

Korupsi, imbuhnya, tumbuh subur di berbagai sektor ekonomi.

“Masalahnya, banyak korupsi dan inefisiensi di sektor-sektor pertumbuhan ekonomi, yakni di konsumsi, belanja pemerintah, ekspor-impor, dan investasi,” jelasnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved