Pengungsi Rohingya

Mahfud Sebut Mafia Jadikan Indonesia Tempat Transit Pengungsi Rohingya

Menkopolhukam Mahfud MD sebut mafia menjadikan Indonesia sebagai tempat transit pengungsi Rohingya.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
Menkopolhukam Mahfud MD sebut mafia menjadikan Indonesia sebagai tempat transit pengungsi Rohingya. 

Mafia perdagangan orang menjadikan Indonesia sebagai tempat transit sebelum disebarkan ke tempat lain.

TRIBUNJAMBI.COM - Menkopolhukam Mahfud MD sebut mafia menjadikan Indonesia sebagai tempat transit pengungsi Rohingya.

Nantinya setelah itu para pengungsi akan disebarkan ke tempat lain.

Untuk saat ini etnis Rohingya yang masuk ke Indonesia semakin bertambah. 

Meski polisi telah menangkap pihak yang sengaja memasukkan, gelombang pengungsi masih belum bisa ditekan. 

Menkopolhukam Mahfud MD menjelaskan bertambahnya pengungsi Rohingya ke Indonesia tidak lepas dari mafia perdagangan orang. 

Beberapa sudah ditangkap polisi, lantaran sebagai pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). 

Kini kepolisian masih terus mendalami jaringan mafia perdagagan orang tersebut. 

Menurut Mahfud, dari informasi yang diterimanya, Indonesia dijadikan tempat transit pengungsi Rohingya sebelum dikirim ke tempat lain untuk dijadikan pekerja ilegal. 

Baca juga: Modus Pelaku Penyelundupan Bawa 137 Pengungsi Rohingya ke Aceh, Janjikan Pekerjaan

Baca juga: Kapolda Kunjungi Gereja Santo Gregorius Agung, Pastikan Natal dan Tahun Baru Aman damai

Baca juga: Bawaslu RI Temukan 126 Dugaan Pelanggaran Kampanye Pemilu di Sosial Media, Apa Saja?

Mereka memilih Indonesia sebagai tempat transit karena diyakini bakal diterima oleh masyarakat setempat yang dikenal ramah.

"Sengaja ngajak ke sini nanti dikirim ke mana-mana, itu untuk jadi pekerja-pekerja ilegal, menjadi apa gitu. Nah dilarikan dulu ke Indonesia karena tahu orang Indonesia ini baik-baik jadi ditampung," ujar Mahfud di kawasan Ciawi, Bogor, Rabu (20/12/2023).

Namun, belakangan masyarakat mulai menolak kedatangan para pengungsi seperti yang terjadi di Aceh. 

Oleh karena itu, pemerintah tidak membangun tempat penampungan sementara di lokasi yang sama. 

Menurut Mahfud, pemerintah masih mencari lokasi penampungan untuk jangka waktu menengah serta membahas sumber pembiayaannya.

"Ini sudah penuh, sekarang meskipun baik masyarakat lokalnya seperti Aceh itu menolak sehingga kita tidak bangunkan lagi di sana, tapi pasti demi kemanusiaan ditolong," ujar Mahfud.

Sebelumnya Presiden menegaskan bakal meninda tegas pelaku TPPO pengungsi Rohingya. 

Baca juga: Kapal Nelayan Berpapasan dengan 5 Kapal Rohingya di Laut, Warga Berjaga di Pantai

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved