Berita Jambi
Revitalisasi Candi di KCBN Muarajambi Berlanjut, BPK Wilayah V Rencanakan Pemugaran di Dua Situs
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah V
Penulis: A Musawira | Editor: Herupitra
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah V telah melakukan pembebasan lahan di zona inti Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional Muarajambi.
Proses revitalisasi dengan pembebasan lahan milik warga ini mencapai sekira 100 hektare.
Informasi ini disampaikan Agus Widiatmoko Kepala BPK Wilayah V Provinsi Jambi dan Bangka Belitung, Jumat (8/12/2023).
Agus bilang pembebasan lahan diarea candi ini dimulai sejak 2022.
“Kita sudah membebaskan lahan seluas 100 hektare yang didalamnya ada candi. Ini pekerjaan yang tidak main-main, harus saling memberikan dampak positif,” katanya.
Kata Agus masyarakat atau ahli waris yang tadinya pemilik lahan, telah menerima kompensasi atau ganti rugi dari pembebasan lahan itu.
“Masyarakat memang juga mengharapkan dengan pembebasan lahan ini. Kami juga senang, cagar budaya yang tadi lahannya masih tidak jelas, sekarang sudah terbebaskan sehingga kita bisa mendapatkan kepastian untuk melakukan langkah-langkah pelindungan,” ucapnya.
Baca juga: Kenduri Budayo di Candi Muaro Jambi Berjalan Meriah
Baca juga: Pernah Masuk Tentatif List, KCBN Candi Muaro Jambi Bakal Diusulkan Kembali Jadi World Heritage
Dengan sudah dibebaskannya maka BPK Wilayah V mulai melakukan perencanaan pemugaran bagi candi yang masih berupa gundukan tanah atau Menapo.
“Iya, tahun depan kita melakukan Pemugaran di Candi Koto Mahligai dan Candi Parit Duku, selain pemugaran pemerintah pusat juga melakukan penataan lingkungan di 5 lokasi,”
“Tahun ini, penataan lingkungan sudah dilakukan yaitu di Candi Gumpung dan Candi Tinggi,” sebutnya.
Oleh karenanya tahun depan akan dilakukan penataan lingkungan di Candi Astano dan Candi Gedong I dan II, Candi Kedaton termasuk Candi Koto Mahligai.
Selain itu, pada 2024 mendatang terhadap lahan yang sudah dibebaskan itu juga akan dilakukan ekskavasi untuk melihat data arkeologis.
“Nah, kemarin yang tanahnya sudah kita bebaskan seperti Menapo Alun-alun, tahun depan kita mulai melakukan ekskavasi besar-besaran, penelitian di sana dengan melibatkan universitas dan ahli untuk melakukan rencana pemugarannya. Ini yang penting untuk kegiatan pelindungan,” pungkasnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Kata Istri Anies Baswedan Sebelum Tentukan Pilihan di Pilpres 2024: Lihat Rekam Jejaknya, Bandingkan
Baca juga: Pangeran Talal dari Kerajaan Arab Saudi Meninggal saat Kecelakaan Jet Tempur
Baca juga: Puluhan Kendaraan Dinas di Muaro Jambi Bakal Dilelang, 2 Antaranya Excavator
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.