Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen 2 Desember 2023 - Hidup Membawa Kematian Kristus
Bacaan ayat: 2 Korintus 4:10 (TB) Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh
Renungan Harian Kristen 2 Desember 2023 - Hidup Membawa Kematian Kristus
Bacaan ayat: 2 Korintus 4:10 (TB) Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
Oleh Pdt Feri Nugroho
Kematian menjadi hal paling menakutkan dalam hidup. Segala hal telah dilakukan oleh manusia dalam rangka menghindari kematian.
Kemajuan teknologi terjadi, salah satunya bertujuan untuk menghindarkan manusia dari kematian. Ketika kedapatan tubuh sakit maka upaya mulai dilakukan untuk sembuh.
Observasi dilakukan, diagnosa dibuat dan obatpun diberikan. Dilakukan secepat mungkin agar kematian dapat dicegah.
Allah tidak pernah menciptakan kematian.
Sebab Allah itu hidup. Kematian datang ketika manusia memilih memberontak dengan tidak taat kepada Allah.
Kematian inilah yang diupayakan untuk dibereskan oleh Allah dalam karya penyelamatan melalui penebusan.
Sebab satu-satunya jalan yang memberikan jaminan bahwa kehidupan akan dipulihkan, yaitu dengan jalan kematian.
Setelah kematian dibereskan, maka kehidupan baru akan muncul.
Ide tersebut yang membuat Paulus memberikan rumusan indah tentang iman.
Tersebar hampir di semua surat pastoralnya, ia memakai rumusan manusia baru dan ciptaan baru untuk menyebut kehidupan orang-orang percaya.
Itu artinya setiap orang percaya sudah berubah status.
Mereka adalah orang-orang yang telah mendapatkan jaminan keselamatan, sudah pula dipastikan harus mengalami pembaharuan dalam segala hal.
Yang paling mendasar adalah pembaharuan akal budi.
Itu sebabnya Paulus kembali menulis, 'Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.'
Banyak orang-orang percaya yang salah ekspektasi ketika menyebut diri sebagai orang-orang yang dekat dengan Tuhan dalam Yesus.
Mereka berekspektasi bahwa hidupnya akan lebih aman, tentram, nyaman dan jauh dari penderitaan.
Mengalami fakta bahwa mereka justru mengalami penderitaan bahkan lebih berat, maka tidak jarang akan menjadi kecewa dan meninggalkan imannya.
Dengan sengaja Paulus menceritakan pengalaman pribadinya; bagaimana kehidupannya setelah menjadi percaya justru penderitaan yang mendatanginya. Namun ia tetap tangguh.
Setiap kali mengalami penderitaan, ia teringat akan Yesus yang menderita, dan ingatan tersebut membuatnya terhibur.
Dengan bahasa sederhana ia menyandingkan kematian Kristus dengan kebangkitan-Nya.
Hal ini dimaksudkan sebagai pengingat sekaligus penguat bahwa kematian tidak terhenti pada kematian semata, namun ada kebangkitan yang memberikan kesempatan kedua untuk berkarya dan hidup dalam ketaatan.
Memang hari ini kita masih memakai tubuh yang lama, yang pada saatnya akan binasa.
Tubuh ini lemah dan gampang menyeret untuk kembali melakukan dosa. Ketika menderita, ingatlah akan penderitaan Kristus sebagai penghibur.
Lanjutkan untuk mengenang kebangkitan-Nya yang nyata demi memberikan jaminan kehidupan kekal; membuat kita dapat terus bertahan.
Pada saat yang sama kita paham bahwa kesempatan kedua disediakan untuk kita memilih taat kepada-Nya. Amin
Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Palembang Siloam
Jadwal Acara RCTI Hari ini Sabtu 2 Desember 2023: Barista dan Cinta Tanpa Karena |
![]() |
---|
Mobil Honda Jazz Tak Bertuan yang Bawa Sabu 3 Kg di Jambi,Ternyata Pakai Plat Palsu |
![]() |
---|
Pelaku Penipuan di Jambi Bujuk Korbannya Ajukan Kredit Mobil Untuk Diinvestasikan, Begini Modusnya |
![]() |
---|
Arsenal Membuka Pembicaraan Kontrak Baru untuk Duo Bek Tomiyasu dan Ben White |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.