Berita Jambi

Santri di Ponpes Kota Jambi Diduga Alami Bully dari Seniornya, Korban Dirawat di RSUD Raden Mattaher

Diduga jadi korban bully atau perundungan, santri berinisial APD (12) di Kota Jambi alami sejumlah luka.

|
Penulis: Rifani Halim | Editor: Suci Rahayu PK
Shutterstock/Kompas.com
ILUSTRASI Penganiayaan 

"Pada bulan 9 pertama kali, sampai urat saraf dibelakang ini terjepit hingga bahu belakang bengkak tapi pelaku berbeda dan dilain tempat," jelasnya.

"Sudah sering mendapatkan perlakuan itu, cuma pihak pondok berpesan kepada murid bahwa menceritakan ke orang tua yang bagus-bagus saja yang jelek tidak usah," tambahnya.

Pada September lalu, korban sempat ditanya soal kenyamanan ketika belajar di pondok pesantren tersebut.

Namun, korban terdiam hingga menangis kepada orang tuanya. Setelah itu orang tua korban juga bertemu kepada guru sebanyak 4 guru dan 2 pamong.

"Meraka bilang ditindaklanjuti, tapi kenapa urat saraf anak saya kejepit itu pada September dan sangat saya sayangkan. Bahkan bukti saya bawa anak untuk urut saya sampaikan dan kirim tapi tidak direspon," ujarnya.

Menurutnya, pihak pesantren tidak mengetahui langsung didepan mata saat kejadian perundungan tersebut. Namun, setelah kasus ini mencuat baru pihak pondok pesantren menghubungi orang tua korban.

"Allhamdulilah udah ada itikad baik dengan menjenguk korban di rumah sakit. Kita sempat ngobrol mediasi ada itikad baik. Tapi saya jawab saya sedang fokus penyembuhan anak," ungkapnya.

 


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Harga Sawit di Jambi 1-7 Desember 2023, Harga Tertinggi TBS Rp 2.462 per Kg

Baca juga: Pj Bupati Sarolangun Warning ASN Pasca Mantan Kadinkes Jadi Tersangka Kejari

Baca juga: Ini 11 Ranperda yang Jadi Propemperda 2024, Sudah Disepakati DPRD Provinsi Jambi

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved