Penemuan Kerangka Manusia Dicor di Kamar Rumah di Blitar, Keluarga Tak Kaget SH Ditetapkan Tersangka
Identitas kerangka manusia yang ditemukan dicor di kamar rumah di Desa Bacem, Kabaupaten Blitar telah diketahui
TRIBUNJAMBI.COM – Identitas kerangka manusia yang ditemukan dicor di kamar rumah di Desa Bacem, Kabaupaten Blitar telah diketahui.
Mayat yang tinggal kerangka itu yakni Fitriani (21), perempuan asal Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, yang tak lain istri SH.
Sementara tersangka yang membunuh Fitriani yakni suaminya sendiri yakni SH yang kini telah diamankan polisi.
Kakak ipar SH, Subagyo (53) mengaku tidak kaget polisi menetapkan SH sebagai tersangka dalam kasus temuan kerangka manusia itu.
Sebab, ia sudah mendapat informasi SH langsung diamankan polisi sejak ditemukan kerangka manusia dicor di kamar rumah pada Selasa (21/11/2023).
"Saya sebagai kakak ipar, mewakili keluarga (SH) menyerahkan kasus itu kepada hukum yang mengadili. Saya sudah dengar (SH jadi tersangka), tidak kaget, karena sudah curiga (sejak ditemukan kerangka manusia di kamar rumah)," kata Subagyo, Jumat (24/11/2023).
Baca juga: Pekerja Bangunan di Blitar Temukan Kerangka Manusia Terkubur di Kamar, Polisi Lakukan Penyelidikan
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Fitriani di Blitar 2 Tahun Lalu oleh Suaminya, Jasadnya Dicor di Kamar
Subagyo merupakan suami dari Arif Indarsah (48), kakak tertua SH. SH merupakan anak bungsu dari delapan saudara.
Rumah Subagyo bersebelahan dengan rumah SH. Karena anak bungsu, SH menempati rumah warisan orang tua.
Namun, sekitar dua bulan lalu, SH menjual rumah warisan itu kepada kakak iparnya yang lain, Sugeng Riyadi.
Setelah dibeli, Sugeng Riyadi merenovasi rumah. Saat proses renovasi itulah terbongkar kejahatan SH terhadap istrinya, Fitriani.
Pekerja renovasi menemukan kerangka manusia yang terkubur di salah satu kamar rumah.
Subagyo bercerita, awalnya keluarga SH dan Fitriani baik-baik saja. Sejak pulang ke Blitar, SH dan Fitriani tinggal di rumah milik orang tua.
Sebelumnya, ketika masih bujangan, SH merantau ke Sulawesi Tenggara. Setelah beberapa tahun merantau, SH baru pulang ke Blitar sekitar 2016.
Ketika pulang ke Blitar, SH sudah membawa istri (Fitriani) dan anak laki-laki pertama yang masih bayi belum bisa jalan. Sekarang anak laki-laki pertamanya usia 7 tahun.
Beberapa tahun di rumah, SH dan Fitriani kembali dikarunia anak kedua laki-laki. Sekarang anak keduanya berusia 4 tahun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.