Berita Jambi
Ratusan Ton Sampah Masuk Sungai dan Tak Masuk TPA di Kota Jambi
Keluhan tentang tumpukan sampah, muncul dari warga Kota Jambi. Semisal di kawasan Perumahan Pepabri, Kebun Kopi, RT 32, Kelurahan Thehok
Penulis: tribunjambi | Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNJAMBI.COM - Keluhan tentang tumpukan sampah, muncul dari warga Kota Jambi. Semisal di kawasan Perumahan Pepabri, Kebun Kopi, RT 32, Kelurahan Thehok, Kecamatan Jambi Selatan.
Tumpukan itu menimbulkan bau tak sedap yang mengganggu penciuman warga.
Pantauan Tribunjambi.com, pada Senin (20/11/2023), sampah menumpuk di dekat permukiman, hingga menutupi lorong masuk Perumahan Pepabri. Tumpukan sampah itu memakan sebagian bibir jalan utama.
Sampah itu didominasi kantong plastik dan botol minuman. Ada juga keranjang.
"Sudah banyak, bau, makan jalan lagi," kata Sari, warga sekitar.
Menurut Sari, tumpukan itu berasal dari sampah rumah tangga dan pemilik usaha. Mereka membuang sampah dengan cara melempar ke pinggir jalan. "Padahal di tempat itu ada TPS yang sudah disediakan oleh DLH, namun tetap saja mereka melemparnya dari atas motor," tuturnya.
"Mereka yang membuang sampah di situ, bukan hanya dari warga sekitar saja, melainkan dari beberapa kelurahan, bahkan ada yang dari daerah Bohok, makanya sampah ini jadi bertumpuk," ujarnya.
Baca juga: Kisah Petugas Sampah di Jambi Temukan Uang Rp5 Juta di Tas Kresek, Tunggu Seminggu
Baca juga: Dari 432 Ton Sampah di Kota Jambi, 325 Ton ke TPA Tapi 107 Ton di Luar TPA dan Masuk Sungai
Munir, Ketua RT 3, mengatakan tumpukan sampah itu telah ada sejak tiga hari lalu. Penyebabnya, mobil dari dinas terkait mengalami kerusakan sehingga tidak bisa mengangkut.
Biasanya, tumpukan sampah di dekat perumahan itu terjadi sekira pukul 13.30 WIB. Sampah mulai diangkut petugas pagi harinya sekira pukul 07.00 WIB. Kemudian pukul 18.00 WIB, sampah mulai menggunung lagi.
"Sudah pernah tegak di situ, dan pernah beribut, sudah capai, bang, kasih tahunya kalau buang sampah jangan dilempar begitu saja. Kadang sampah yang dak wajar seperti tebangan kayu dan kaca dibuang ke situ," ucapnya.
Dia berharap ada perhatian pemerintah untuk menambah armada. Karena memang sampah itu tidak semuanya diangkut dalam satu hari.
Sampah Masuk Sungai
Sekira 107 ton sampah dibuang di luar TPS (tempat pembuangan sampah) dan tempat sembarang, termasuk sungai-sungai di Kota Jambi per hari.
Angka tersebut berdasarkan perkiraan Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi, Senin (20/11/2023).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi, Ardi, menuturkan ada lebih dari 325 ton per hari sampah di Kota Jambi yang masuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talang Gulo.
Jumlah sampah di Kota Jambi tersebut bisa lebih banyak lagi, apabila penghitungannya berdasarkan jumlah penduduk Kota Jambi, bisa mencapai 432 ton per hari.
Ardi mengatakan ada selisih jumlah sampah berdasarkan penduduk, sebanyak 432 ton, dan sampah yang masuk TPA, sebanyak 325 ton. Selisihnya 107 ton.
"Nah, dengan demikian ada selisih perhitungan sampah yang diterima oleh TPA sekitar 107 ton. Ke mana sampah tersebut? Itulah sampah-sampah yang dibuang di luar TPS (tempat pembuangan sampah) atau tempat-tempat sembarang termasuk sungai," bebernya.
Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas Dalam Rumah Kontrakan di Simpang Rimbo, Zul Masih Teleponan Dengan Pacar
Baca juga: Sosok Jenderal TNI Agus Subiyanto, Sebulan Jadi KSAD, Sebentar Lagi Jadi Panglima TNI
Pantauan Tribunjambi.com, ada beberapa titik di Kota Jambi yang sampahnya menggunung.
Ardi mengatakan kondisi itu memang benar adanya. Pihaknya telah menyiapkan solusi.
Namun, dalam melakukan penertiban dan penataan persoalan sampah di Kota Jambi, ada beberapa titik yang jadi kendala.
Semisal di kawasan Kebon Kopi dan Tanjung Lumut.
Di sana, pihaknya sudah memberikan beberapa kali teguran dan penindakan nuntuk mengatasi persoalan. Namun, ternyata itu masih belum efektif.
"Kalau di Kebun Kopi itu kan kita bekerja sama dengan Kecamatan Jambi Selatan. Di Tanjung Lumut sendiri masih ada juga yang membuang sampah sembarangan, bahkan sudah pernah ditangkap tangan, namun masih juga terulang," tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan pertemuan bersama pihak Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) dan Bank Sampah untuk dapat berkoordinasi. I
tu supaya warga di wilayah TP3R tidak lagi membuang sampah ke tempat yang tidak dibenarkan.
"Lalu, itu sebenarnya ada juga yang dikelola oleh pihak ketiga. Dalam artian, sampah-sampah rumah tangga tadi ada yang mengambil atau menjemput di rumah-rumah. Nah, terkadang ada juga pihak tadi yang membuang sampah mereka ke TPS pinggir jalan tadi," tuturnya.
Kendala lain ditemukan seteah pihaknya berkoordinasi dengan pihak kecamatan, yaitu persoalan armada. Ada beberapa armada sampah di kecamatan mengalami kerusakan, sehingga kerap terjadi penumpukan sampah.
Sebagian solusinya, dari informasi yang diterima Ardi, tahun depan beberapa kecamatan akan menambah armada baru untuk mem-backup.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Sosok Jenderal TNI Agus Subiyanto, Sebulan Jadi KSAD, Sebentar Lagi Jadi Panglima TNI
Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas Dalam Rumah Kontrakan di Simpang Rimbo, Zul Masih Teleponan Dengan Pacar
Baca juga: Pilwako Jambi, Pengamat Sebut Dukungan Fasha Sangat Berpengaruh untuk Cawako
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.