Berita Muaro Jambi

Warga Mendalo Darat Rusak Pondok yang Diduga Jadi Basecamp Narkoba

Pondok tersebut diduga menjadi tempat atau basecamp pelaku narkoba untuk menggunakan barang haram tersebut.

|
Penulis: Muzakkir | Editor: Deni Satria Budi
Ist
Warga Mendalo gerebek pondokan Diduga Dijadikan Basecamp Narkoba 

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Sebuah pondok yang berada Desa Mendalo Darat, Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko), Kabupaten Muaro Jambi, dihancurkan warga.

Pondok tersebut diduga menjadi tempat atau basecamp pelaku narkoba untuk menggunakan barang haram tersebut.

Informasi yang dihimpun, warga bersama aparat pemerintahan desa Mendalo Darat, serta Babinsa mendatangi basecamp tersebut pada senin (20/11) siang.

Kapolsek Jaluko, melalui Kanit Reskrim Polsek Jaluko Ipda Apardin ketika dikonfirmasi mengiyakan adanya penggerebekan yang diduga basecamp narkoba tersebut oleh warga.

Namun demikian, saat penggerebekan terjadi kata Apardin, tidak ditemukan seorangpun pelaku di basecamp tersebut.

Menurut Apardin, sebelum itu, pihaknya dari kepolisian Sektor Jaluko, sudah pernah mendatangi tempat tersebut. Bahkan mereka juga sosialisasi kepada warga sekitar.

"Sebelumnya kami sudah sosialisasi di sana. Setelah itu mereka tidak pernah ngumpul lagi di sana. Sekarang datang lagi," bilang Apardin.

Meski tidak ditemukan terduga pelaku, namun pihaknya sudah mengantongi identitasnya dan akan menyerahkan datanya kepada bagian narkoba agar bisa ditindaklanjuti.

"Identitasnya sudah kita kantongi," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Mendalo Darat Bambang Santoso menyebut, pihaknya mendapatkan laporan dari warga bahwa ada diduga basecamp narkoba di lokasi tersebut.

Setelah mendapatkan laporan dari warga, dikatakan dia, pihaknya pun langsung menuju ke lokasi diduga basecamp narkoba.

Setibanya di lokasi, disebutkan dia, tidak ada ditemukan aktivitas di tempat tersebut. Melihat itu, pihaknya langsung membongkar tempat itu.

Dirinya pun mengaku tidak mengetahui sejak kapan diduga basecamp narkoba itu beraktivitas di wilayahnya.

"Saya kurang tahu sejak kapan tempat itu ada. Mungkin sudah ketahuan oleh warga makanya tempat itu sudah kosong," kata Bambang.

Baca juga: Kisah Petugas Sampah di Jambi Temukan Uang Rp5 Juta di Tas Kresek, Tunggu Seminggu

Baca juga: Pihak Ponpes Raudhatul Mujawwidin Buka Suara Soal Insiden Santrinya Tewas

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved