Seketika Lampu Dimatikan, Pesta Bubar saat Polisi Muncul di Eks-Lokalisasi Pucuk
Sebagian dari mereka lari menuju sebuah rumah tingkat di dekat sana. Polisi pun mengejar masuk rumah tersebut.
Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Beberapa perempuan dan lelaki yang tengah duduk di teras langsung bubar berhamburan.
Ada yang berlari, ada yang bergegas masuk rumah lalu mematikan lampu.
Peristiwa itu terjadi saat Tim Siginjai Polda Jambi melakukan razia penyakit masyarakat (pekat) di eks-lokalisasi Payo Sigadung, wilayah Pucuk, Kota Jambi, Sabtu (18/1) malam.
Saat itu, belasan orang perempuan dan lelaki terlihat duduk-duduk di teras-teras rumah di kawasan Pucuk. Polisi mendatangi lokasi secara tiba-tiba.
Begitu polisi muncul, mereka bubar berhamburan. Ada yang bergegas masuk rumah, kemudian langsung mematikan lampu. Ada juga yang berlarian.
Sebagian dari mereka lari menuju sebuah rumah tingkat di dekat sana. Polisi pun mengejar masuk rumah tersebut.
Setelah masuk, polisi menemukan belasan lelaki dan belasan perempuan berpakaian minim di dalamnya. Sebanyak 19 perempuan dan 11 laki-laki digiring ke Mapolda Jambi malam itu.
Kasubdit IV Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jambi, AKBP Kristian Adi Wibawa, mengatakan Satgas II Operasi Pekat melaksanakan operasi penindakan dan pencegahan di Pucuk.
"Ada 11 laki-laki dan 19 perempuan. Saat ini mereka sedang dilakukan cek urine dan pengecekan identitas," katanya, Minggu (19/11) menjelang subuh.
Kristian bilang, pihaknya baru mengetahui bahwa masih ada aktivitas prostitusi di eks-lokalisasi itu. Padahal tempat tersebut sudah ditutup pemerintah daerah beberapa tahun lalu.
"Kami juga mendapatkan informasi baru beberapa hari ini sebelumnya. Sebenarnya kan telah direlokasi oleh pemda. Tapi saat ini masih banyak aktivitas di lokasi itu," katanya.
Kristian memprediksi masih banyak pekerja seks komersial (PSK) yang belum terjaring razia, Kemarin, pihaknya baru berhasil mengamankan 30 orang lelaki dan perempuan.
Dia mengatakan perempuan yang ditangkap itu ada yang berasal dari Jambi dan luar Jambi, seperti Bekasi, Jawa Barat.
"Yang tidak terjaring mungkin cukup banyak. Rata-rata dari luar Jambi, ada juga dari dalam (Jambi). Mereka juga ada yang freelance dan ada yang menetap," jelasnya.
Kristian menambahkan polisi akan berkomunikasi dengan dinas sosial (Dinsos) untuk mengambil langkah selanjutnya.
Masa Kelam Dwi Hartono, Crazy Rich Rimbo Bujang Tebo: Pernah Dipenjara, Lihai Menipu Sejak Kuliah |
![]() |
---|
Ahmad Sahroni Resmi Dicopot dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ini Sosok Penggantinya |
![]() |
---|
Kekayaan Rohman, Wakil Bupati Musi Banyuasin periode 2025-2030, Hartanya Rp 952 Juta |
![]() |
---|
Terminal Rawasari Jambi Kini Hidup Kembali, Jadi Pusat Festival dan Kegiatan Warga |
![]() |
---|
Kekayaan M Toha Tohet, Bupati Musi Banyuasin periode 2025-2030, Hartanya Rp45,8 M |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.