Pilpres 2024

Megawati: Ada Manipulasi Hukum Terjadi MK, Kubu Prabowo-Gibran: Manipulasinya di Mana?

Kubu Prabowo-Gibran tanggapi tudingan dari PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri terkait dugaan manipulasi hukum di Mahkamah Konstitusi (MK).

Editor: Darwin Sijabat
Tribunnews/Ist/Kolase Tribun Jambi
Kubu pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tanggapi tudingan dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri terkait dugaan manipulasi hukum di Mahkamah Konstitusi (MK). 

Nusron menganggap sanksi berat untuk Anwar itu wajar karena Anwar berposisi sebaga Ketua MK.

“Kemudian, menyikapi adanya MKMK lain, toh kemudian dari 6 orang yang diadukan dalam MKMK, semua dinyatakan salah dengan bobotnya masing-masing," ucap dia.

“Kalau Pak Usman mendapatkan bobot paling besar, ya wajar, wong beliau adalah kepalanya, ketuanya. Yang namanya ketua pasti kalau ada prestasi, prestasinya paling banyak. Kalau ada kesalahan, pasti kesalahannya paling banyak. Namanya juga ketua," kata dia menjelaskan.

Megawati Sorkarnoputri Kontarkan Tudingan

Sebelumnya, Megawati mengatakan rekayasa atau manipulasi hukum telah terjadi lagi di tanah air.

"Apa yang terjadi di Mahkamah Konstitusi akhir-akhir ini telah menyadarkan kita semua, berbagai manipulasi hukum kembali terjadi. Itu semua akibat praktik kekuasaan, yang telah mengabaikan kebenaran hakiki, politik atas dasar nurani," kata Megawati dalam video yang ditayangkan di kanal YouTube PDIP, Minggu, (12/11/2023).

Megawati kemudian memuji MKMK yang menjatuhkan sanksi kepada sejumlah hakim konstitusi yang dinyatakan melanggar kode etik.

Baca juga: Puluhan Pelajar yang Menyerang SMAN 5 Kota Jambi Hancurkan Pintu Pagar dan Lakukan Pelemparan Batu

Menurut dia, putusan MKMK telah memberikan cahaya terang di tengah kegelapan demokrasi.

Putusan MKMK itu, kata Megawati, adalah bukti bahwa kekuatan moral, politik kebenaran, dan politik akal sehat, tetap berdiri kokoh meski menghadapi rekayasa hukum konstitusi.

Megawati menyayangkan adanya rekayasa itu. Dia mengaku sudah berulang kali berkata bahwa konstitusi harus diikuti dengan selurus-lurunya.

"Konstitusi tidak hanya ditaati sebagai hukum dasar tertulis. Namun, memiliki roh," katanya.

Putri Bung Karno itu menyebut konstitusi mewakili kehendak, tekad, dan cita-cita tentang tata pemerintahan negara seperti yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Bakeuda Tanjab Timur Optimistis Realisasi PBB-P2 Capai Target

Baca juga: Emosi Nikita Mirzani Gegara Fans Fuji Minta Hal Ini: Anak Gue Aja Gak Gitu!

Baca juga: Kepsek SMKN 3 Perintahkah Wakil Siswa Cek Kebenaran Aksi Penyerangan di SMA Negeri 5 Kota Jambi

Baca juga: KPK OTT Pj Bupati, 2 Pejabat Sorong dan 2 Pejabat BPK Papua Barat Daya, Terkait Ini

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved