Wawancara Tokoh

Kisah Syarif Fasha Wali Kota Jambi Dua Periode dari SD Berprestasi Hingga Raih Gelar Doktor di IPDN

Tidak lagi menjadi Wali Kota Jambi,Syarif Fasha kini mulai fokus pada urusan politik

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Rahimin
TRIBUN JAMBI/M YON RINALDI
Syarif Fasha (tengah), Wali Kota Jambi 2013-2018 dan 2018-2023, bersama Pempred Tribun Jambi, Yoso Muliawan (tengah), dan Jurnalis Tribun Jambi, M Ferry Fadli (kanan) di Studio Tribunjambi.com, Sabtu (11/11). 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Siapa yang tidak kenal H Syarif Fasha. Ya, ia adalah Wali Kota Jambi dua periode.

Menjabat sebagai Wali Kota Jambi dari 2013-2023 menggantikan dr Bambang Priyanto.

Tidak lagi menjadi Wali Kota Jambi terhitung mulai 4 November 2023 lalu, Syarif Fasha kini mulai fokus pada urusan politik, apalagi ia menjabat sebagai Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Jambi.

Sabtu (11/11/2023) siang, Syarif Fasha berkunjung ke redaksi Tribun Jambi.

Dalam kunjungan kali ini, Syarif Fasha hadir untuk mengisi program Mojok Tribun Jambi.

Progam ini dipandu langsung Pemimpin Redaksi Tribun Jambi  Yoso Muliawan dan host program Mojok Tribun Jambi Fadli.

Di program inilah, Syarif Fasha blak-blakan menceritakan kisah masa kecilnya hingga ia menjadi Wali Kota Jambi dua periode.

Mantan Wali Kota Jambi, Syarif Fasha mengunjungi Kantor Tribun Jambi, Sabtu (11/11/2023).
Mantan Wali Kota Jambi, Syarif Fasha mengunjungi Kantor Tribun Jambi, Sabtu (11/11/2023). (Tribunjambi/M Yon Rinaldi)

Berikut petikan wawancaranya:

Kita sudah mengenal sosok Syarif Fasha Sebagai Wali Kota Kota Jambi. Namun, tidak banyak yang tau bagaimana masa kecil Bang Fasha. Mungkin bisa berbagai di sini.

Saya dahulu sekolah mulai dari SD dan tidak sempat mengeyam pendidikan di TK karena orang tua tidak mampu.

Biasanyakan anak-anak di TK sudah bisa membaca, saya dulu bisa dikatakan cukup ketinggalan di kelas 1 karena belum bisa membaca. 

Namun, kelas 2 saya mulai mengejar prestasi  dan tidak pernah keluar dari 3 besar sampai kelas 6 SD. Alhamdullilah saya bisa masuk ke SMP terbaik di Kota Palembang, yaitu SMP N 16.

Nah, waktu kuliah saya mengambil jurusan teknik di Universitas Sriwijaya. Selesai sekolah saya bekerja di kantor konsultan di Palembang.

Pada 1991 saya di tugaskan di Kerinci, setahun kemudian saya ditugaskan ke Kabupaten Tanjung Jabung. Dulu belum ada Tanjung Jabung Barat dan Timur baru ada Tanjung Jabung sampai 1998.

Apa yang paling dikenang waktu masih sekolah dahulu?

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved