Kasus Pembunuhan
Oknum Polisi Diduga Penyebab Lambatnya Usut Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Pangkat Ipda?
Oknum perwira polisi yang diduga penyebab lambatnya pengusutan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat diduga berpangkat Ipda.
TRIBUNJAMBI.COM - Oknum perwira polisi yang diduga penyebab lambatnya pengusutan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat diduga berpangkat Ipda.
Oknum disebut melakukan kesalahan prosedur dalam penangan kasus tersbut.
Lalu siapa oknum tersebut?
Dia disebut bernama I dengan pangkat Ipda.
Sebelumnya, Direskrimum Polda Jabar, Kombes Surawan mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap oknum perwira tersebut.
Pemeriksaan itu dilakukan terkait adanya pengambilan barang-barang di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"TKP awal, setelah peristiwa ada yang diperintahkan membersihkan kamar mandi kemudian mengambil barang-barang di sana termasuk mobil," katanya dilansir dari Kompas TV
Selain diperiksa, rumah Ipda I juga digeledah dan beberapa barang diamankan.
Baca juga: Oknum Perwira Polisi Diduga Penyebab Lambatnya Pengusutan Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Baca juga: Politisi PDIP Ungkap Sejumlah Menteri Ingin Mundur dari Kabinet Jokowi, Sudah Temui Megawati?
Baca juga: BMKG Ingatkan NTT Potensi Dikepung Gempa Dasyat, Ini Daftar Gempa Bumi di Kupang 1 Bulan Terakhir
"Ada hardisk, memory card, ada juga golok-golok yang kita amankan di tempat penggeledahan," kata Kombes Surawan.
Namun, ia memastikan jika golok yang diamankan itu bukan merupakan alat yang digunakan para tersangka.
"Sampai saat ini (golok) masih kita cari dulu. Alat yang digunakan sementara masih belum ditemukan," tandasnya.
Rupanya nama Ipda Irlan kini disinggung juga oleh Petugas Puskesmas Jalancagak, Imam.
Dirinya merupakan sopir mobil jenazah yang membawa Tuti dan Amel untuk diotopsi pertama kali.
Imam bersama dengan Agus, membawa kedua jenazah dalam dua mobil ambulans yang berbeda.
Sebelum berangkat ke RS Sartika Asih Bandung, Imam mengaku menerima uang dari Ipda Irlan.
Baca juga: Siapa Oknum Perwira Polisi yang Diduga Penyebab Pengususutan Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak Lambat?
"Pertama saya ke TKP dulu, jenazah dimasukkan ke ambulans terus kumpul di polsek dulu," kata Imam dilansir dari Youtube Indra Zainal Chanel, Selasa (7/11/2023).
Menurut dia, saat itu polisi melakukan briefing di dalam ruangan sementara dirinya menunggu di luar.
Imam pun mengaku kalau dirinya menerima uang untuk keberangkatan mengantarkan jenazah.
Sosok yang memberi uang kepadanya itu adalah Ipda Irlan.
"Diberi uang bensin, sama Pak Irlan," kata dia.
Dirinya juga mengatakan bahwa jenazah tiba di RS sekitar pukul 13.00 WIB.
"Soalnya kita berangkat habis zuhur," kata dia.
Sementara itu, Agus juga membenarkan bahwa mereka diberi uang bensin.
"Sama Pak Irlan atau Pak Ace gitu saya lupa, udah lama soalnya," pungkas Agus.
Sebelumnya diberitakan, seorang oknum polisi berpangkat perwira disebut jadi penyebab lambannya penanganan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Hal itu terjadi karena keberadaannya di lokasi pembunuhan justru menyulitkan polisi yang sedang bertugas.
Baca juga: Pengakuan Lama Yosef Sebelum Jadi Tersangka Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Terutama barang-barang bukti di TKP menjadi acak-acakan.
Untuk diketahui bahwa kasus pembunuhan ibu dan anak itu terjadi sejak 18 Agustus 202.
Sehingga penanganan kasus tersebut dinilai lamban sekali, hingga pada dua bulan terakhir akhirnya polisi berusaha 'ngebut' menyelesaikannya.
Dalam kasus Subang tersebut, Tuti Suhartini dan anaknya Amalia Mustika Ratu tewas berdarah-darah.
Jenazah keduanya ditemukan tidak berbusana, tertumpuk di mobil Alphard.
Direskrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan menyebut ada seorang oknum polisi yang melakukan kesalahan hingga penyelidikan terhambat.
Meski demikian, pihaknya belum mengetahui apakah kesalahan-kesalahan beruntun tersebut karena kesengajaan atau tidak.
"Selama ini kita belum menemukan keterlibatan, namun diduga ada kesalahan prosedur dia dalam menangani TKP, kita dalami," ujar Surawan, Sabtu (11/11/2023).
Kesalahan prosedur yang diduga dilakukan Perwira itu yakni dengan masuk ke TKP tanpa membawa tim identifikasi, sehingga ada barang bukti yang rusak.
"Barang bukti ada yang rusak dan sebagainya, kemudian dia masuk ke TKP tanpa prosedur tanpa membawa iden (identifikasi) dan sebagainya itu yang kita dalami," katanya.
Oknum perwira polisi yang diduga melakukan kesalahan prosedur dalam penanganan kasus pembunuhan ibu dan anak di subang, terancam disanksi.
Kombes Pol Surawan mengatakan, saat ini belum diputuskan sanksi apa yang bakal diterapkan.
"Ke depan akan didiskusikan sanksinya terhadap mereka seperti apa, apakah ada pidananya atau kode etiknya," ujar Surawan, Sabtu (11/11/2023).
Saat ini, pihaknya masih melakukan pendalaman. Kini, polisi berpangkat perwira yang belum diketahui identitasnya itu masih bertugas di Polres Subang.
"Masih bertugas seperti biasa," ucapnya.
Kasus tersebut mandek dan baru menemukan titik terang setelah salah satu saksi, Muhamad Ramdanu atau Danu menyerahkan diri dan membongkar siapa saja yang terlibat pembunuhan pada Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Danu kemudian ditetapkan sebagai tersangka kasus Subang bersama 4 orang lain, termasuk Yosep Hidayah suami almarhumah Tuti Suhartini.
Kombes Surawan membeberkan apa kesalahan perwira polisi itu yang menghambat penyelidikan.
Rumah perwira polisi yang identitasnya masih dirahasiakan ini pun, sempat digeledah oleh anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar dan diamankan sejumlah barang untuk kepentingan penyelidikan.
Kombes Pol Surawan mengatakan, pihaknya juga sudah memeriksa perwira tesebut.
Hasilnya, kata dia, belum ditemukan adanya keterlibatan dari perwira itu dalam kasus Subang.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Malangnya Nasib Awkarin Kehilangan Uang Ratusan Juta Diambil Asisten Pribadinya
Baca juga: Politisi PDIP Ungkap Sejumlah Menteri Ingin Mundur dari Kabinet Jokowi, Sudah Temui Megawati?
Baca juga: 5.000 Pelajar Ramaikan Senam Poco-Poco Massal Peringatan HUT Batanghari ke 75
Baca juga: Krisdayanti Ungkap Reaksi Ameena Saat Bertemu Adiknya Usai Aurel Melahirkan
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com
Polisi Ungkap Motif Suami Bunuh Istri Pakai Parang Usai Syukuran Kelahiran Anak di Dompu NTB |
![]() |
---|
Rencana Pelarian Pembunuh Bos Sembako di Bekasi ke Batam Pakai Uang Toko: Tempat Teman Istri Pelaku |
![]() |
---|
PRIA di Banyuwangi Tikam Remaja Hingga Tewas:Tak Terima Komentar Negatif Korban di Live TikTok Pacar |
![]() |
---|
Pembunuhan di Bekasi, Misteri di Balik Luka Lebam dan Pinjaman Online, Calon Menantu Terlibat |
![]() |
---|
Polisi Temukan Jejak Sianida Pada Kasus Pembunuhan di Hotel Mewah, Pelaku Ikut Tewas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.