Curhatan Wanita di Bandung, Jenazah Ibunya Tertahan di RS Karena Tunggakan BPJS Kesehatan

Viral curhatan seorang wanita di Bandung yang jenazah ibunya tertahan di rumah sakit karena tunggakan BPJS kesehatan.

Editor: Suci Rahayu PK
X @Daisyvllia
Ilustrasi jenazah 

TRIBUNJAMBI.COM - Viral curhatan seorang wanita di Bandung yang jenazah ibunya tertahan di rumah sakit karena tunggakan BPJS kesehatan.

Curhatan ini diunggah akun X @Daisyvllia.

Dalam unggahannya dia menuliskan jika tak ada keringanan pada tunggakan BPJS Kesehatan sang ibu.

"Ibu saya meninggal belum dimandikan, premi sudah dibayar tetapi denda tidak ada keringanan, rumah sakot hanya sehari, gabisa keluar rumah sakit," tulis @Daisyvllia.

"Gaada keringanan untuk biaya denda jenazah ibu saya dari pagi blm bisa keluar rumah sakit, tolong bantuannya @BPJSKesehatanRI," sambungnya.

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (9/11/2023), pengunggah, Yulia Maulidina mengungkapkan awal mula jenazah ibunya ditahan RS karena menunggak BPJS Kesehatan.

Baca juga: Kronologi Pelecehan Mahasiswi UNY oleh Kakak Tingkat di Kampus

Baca juga: Bacaleg Dicoret dari DCT, PBB Bakal Laporkan KPU Muaro Jambi ke DKPP

Baca juga: Politisi PDIP ke Presiden Jokowi Soal Drama Politik Jelang Pilpres 2024: Siapa Sutradaranya?

Awalnya, ibu Yulia berinisial AS mengeluh pegal-pegal pada kaki.

AS sudah dibawa berobat ke dokter dekat rumah dan sempat membaik.

Namun, AS kembali merasakan sakit yang membuat dirinya tidak bisa berjalan.

"Pada hari Jumat (3/11/20223) ibu saya dibawa ke rumah kakaknya terlebuh dahulu yang berada di Bandung, tetapi pada hari Sabtu (4/11/2023) malam keadaan ibu saya kesadarnya berkurang," ujar Yulia.

"Hingga paginya saya larikan ke IGD Rumah Sakit Sentosa Kebon Jati," tambah warga Cihampelas, Bandung Barat, Jawa Barat itu.

Selama dirawat, pihak RS mendapati kadar gula darah AS mencapai 590.

AS kemudian dilarikan ke ICU, namun dinyatakan meninggal pada Senin (6/11/2023) pukul 08.00 WIB.

"Saya sempat khawatir perihal biaya rumah sakit karena kondisi saya sekarang hanya tinggal bertiga, yaitu mamah, adik saya, dan saya," ungkap Yulia.

"Pada saat itu kondisi BPJS ibu saya menunggak setelah almarhum ayah saya meninggal tiga tahun yang lalu pada bulan November," lanjutnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved