Pileg 2024
Menurut Pengamat Ini Metode Sosialisasi Paling Efektif yang Sering Dilakukan Caleg
Dr Pahrudin mengatakan ada tiga metode sosialisasi yang sering digunakan oleh para bacaleg untuk menarik simpati masyarakat.
Penulis: Danang Noprianto | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pengamat Politik Universitas Nurdin Hamzah Jambi, Dr Pahrudin mengatakan ada tiga metode sosialisasi yang sering digunakan oleh para bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) untuk menarik simpati masyarakat.
Metode pertama Pemasangan alat peraga, kedua melalui media sosial dan ketiga sosialisasi tatap muda.
Direktur Eksekutif Public Trust Institute (Putin) ini menilai dari ketiga metode tersebut yang paling efektif adalah pemasangan alat peraga.
"Sampai saat ini dari beberapa data survei yang kami lakukan, Sosialisasi yang efektif itu ya melalui alat peraga luar ruang, itu yang paling teratas, itu bisa baliho, spanduk dan lain sebagainya, itu yang paling banyak dilakukan dan paling efektif menarik massa," jelasnya, Minggu (8/10/2023).
Pemasangan alat peraga tersebut paling efektif untuk bisa meningkatkan popularitas bacaleg, sehingga dapat dikenal oleh banyak orang.
Seperti contohnya, Ketua KNPI Provinsi Jambi, Iqbal Linus, dari yang mulanya bukan siapa-siapa, dengan pemasangan alat peraga yang masif dan, kini namanya dikenal, diperbincangkan oleh masyarakat dan menjadi populer.
Kemudian yang kedua yang paling efektif yakni melalui media sosial, dan yang ketiga itu melalui sosialisasi tatap muka langsung.
"Ini tiga besar yang dari berapa hasil survei, ini yang paling efektif untuk masyarakat bisa mengenali calon pemimpinnya, calegnya untuk bisa dipilih," ucapnya.
Namun jika dilihat efektifitas dari segi cost (biaya) maka sosialisasi di media sosial menjadi yang paling efektif.
Terutama jika menggunakan media sosial dengan konten-konten yang efektif, yang viral, kemudian didesain dengan sangat menarik melalui media sosial yang paling banyak di Jambi seperti Facebook, Instagram dan Tiktok.
"Saya pikir ini jauh lebih efektif menarik simpati terutama untuk kalangan anak-anak muda yang kita tahu menjadi pemilih terbesar di Indonesia bahkan di provinsi Jambi juga," ungkapnya.
Apalagi jika dikelola dengan sangat baik tentu ini yang paling efektif jika dilihat dari biayanya.
Karena biayanya tidak terlalu besar, dibanding dengan dua metode sosialisasi lain.
"Kalau baliho tentu kan gak mungkin cuma satu, dua bahkan bisa sangat banyak dan di tempat-tempat strategis, dan itu untuk costnya juga besar, kemudian tatap muka juga butuh butuh cost yang besar juga, karena gak mungkin satu dua kali saja, tapi beberapa kali dan itu melibatkan banyak orang, tentu costnya juga lebih besar," pungkasnya.
Baca juga: Hery Gunawan Kecewa Gagal jadi Caleg karena Diganti PAN Kota Jambi Pada Pencermatan Rancangan DCT
Baca juga: Baliho Caleg Marak di Jalan, Bawaslu Tanjabtim: Mohon untuk Menahan Diri
Baca juga: 8 Parpol di Muaro Jambi Ganti Bacaleg, PKB Paling Banyak
PPP Tak Lolos DPR RI, Bisakah Diselamatkan? |
![]() |
---|
Gagal Pileg 2024 di Nasional dan Jambi, Begini Masa Depan PSI |
![]() |
---|
Klaim Suara PPP Hilang 200 Ribu, Sandiaga Uno Harap Gugatan Bisa Kembalikan dan PPP Lolos ke Senayan |
![]() |
---|
Hasto Ingatkan Golkar Soal Keyakinan Jadi Ketua DPR RI: Harus Belajar dari 2014, Jangan Pancing PDIP |
![]() |
---|
17 Juta Suara Hilang pada Pileg 2024, Imbas dari Parlimentary Threshold |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.