Korban Asusila di Tebo Belum Mendapat Pendampingan, P2PA Mengaku Belum Tahu Kasusnya

TRIBUNJAMBI.COM, MUARATEBO - Seorang anak di Kecamatan VII Koto Ilir, Kabupaten Tebo menjadi korban asusila.

Hal ini diketahui usai sebuah video viral memperlihatkan ayahnya menangis meminta keadilan karena anaknya berusia 13 tahun jadi korban asusila.

Kabid P2PA Tebo Zaitun saat dikonfirmasi mengaku bahwa pihaknya belum mengetahui kasus tersebut.

"Belum ada, biasanya kalau kasus yang sudah di BAP kami diminta pendampingan, ini belum ada," ujarnya.

Kasus ini telah dilaporkan kepada polisi sejak 30 Maret 2023 lalu.

Kasat Reskrim Polres Tebo AKP Rezka Anugras mengungkapkan bahwa pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Sudah tahap penyidikan, tinggal kita tahu posisi pelakunya aja kita tangkap itu," kata Rezka dikonfirmasi Tribun, Rabu (4/10).

Ia mengakui bahwa pihak kepolisian belum berkoordinasi dengan Dinsos PPA Kabupaten Tebo terkait pendampingan terhadap korban.

Ayah Korban Menangis Minta Keadilan

Seorang ayah di Kabupaten Tebo menangis meminta keadilan kepada pihak kepolisian soal kasus anaknya yang diperkosa.

Hal ini terlihat dari sebuah video beredar di grup WhatsApp Info Seputar Tebo pada Rabu (4/10).

Dalam video tersebut, ia mengaku telah mengadukan persoalan anaknya yang masih berusia 13 tahun diperkosa.

Ia tampak meneteskan air mata hingga lantang bersuara meminta keadilan.

"Saya orang enggak punya, anak dirusak. Sakit hati saya pak, sejak kecil saya pelihara anak saya tanpa henti. Setelah umur 13 tahun terjadi perkosaan," kata pria tersebut sambil terisak tangis.

Ia bercerita bahwa dirinya telah melaporkan kasus tersebut kepada polsek namun diarahkan ke Polres Tebo.