Kamis Mentan Syahrul Akan Pulang ke Indonesia, KPK Fokus Kumpulkan Bukti dan Periksa Saksi
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih mengumpulkan bukti dan pemeriksaan terhadap saksi terkait kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian
TRIBUNJAMBI.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih mengumpulkan bukti dan pemeriksaan terhadap saksi terkait kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (kementan).
Hal ini disampaikan oleh Kepala Pemberitaan KPK, Ali Fikri saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (4/10/2023).
"Masih fokus pengumpulan alat bukti dan keterangan saksi-saksi dulu ya," kata Ali singkat.
Terkait Menteri Pertanian (Mentan) yang sedang berada di luar negeri dan belum bisa dihubungi, Ali menyebutkan, KPK masih belum bakal Mentan Syahrul Yasin Limpo meski sudah pulang ke Indonesia dalam waktu dekat.
Ali mengatakan, KPK masih perlu melakukan pengumpulan bukti dan pemeriksaan terhadap saksi lain terlebih dahulu.
Baca juga: Posisi Terkahir Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Sebelum Dikabarkan Hilang Kontak di eropa
Baca juga: Politisi Nasdem Pastikan Menteri Pertanian Yasin Limpo Tak Kabur Usai Dikabarkan Jadi Tersangka KPK
Sebelumnya, Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni, mengatakan kini Syahrul Yasin Limpo masih menjalani pengobatan prostat yang dideritanya di Eropa.
Namun, Sahroni tidak tahu lokasi perawatan Syahrul di rumah sakit mana.
Dia mengungkapkan pengobatan inilah yang membuat Syahrul sulit untuk dihubungi.
"Ada problem prostatnya, jadi pengobatan dahulu. Saya gak tahu dirawat di mana, cuma dapat informasi karena prostat bermasalah yang buat dia gak pegang komunikasi," ujarnya, Rabu.
Sahroni pun menegaskan Syahrul bakal pulang ke Tanah Air pada Kamis (5/10/2023).
"Maka itu tanggal 5 (Oktober) sudah di Jakarta," katanya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Silmy Karim, mengungkapkan bahwa Syahrul Yasin Limpo belum termonitor masuk ke wilayah Indonesia.
"(Menteri Syahrul) belum masuk ke Indonesia," katanya, Selasa (3/10/2023), dikutip dari Kompas.com.
Silmy mengatakan, Syahrul terakhir kali terdeteksi berada di Roma berdasarkan pantauan dari perlintasan dan kerja sama antarnegara.
Dia juga mengungkapkan, Syahrul meninggalkan Indonesia lewat Bandara Soekarno-Hatta pada 24 September 2023 dan harusnya tiba di Indonesia pada Minggu (1/10/2023).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.