Pilpres 2024
Solusi Anies Baswedan dalam Pengambilan Kebijakan Publik yang Berkeadilan
Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan menyampaikan gagasannya dalam pengambilan setiap kebijakan publik.
TRIBUNJAMBI.COM - Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan menyampaikan gagasannya dalam pengambilan setiap kebijakan publik.
Gagasan itu disampaikan mantan Gubernur DKI Jakarta itu dalam acara Ngariung Bareng 1000 Alumni ITB, di Bandung, Jawa Barat, Minggu (1/10/2023).
Menurutnya, ilmu pengetahuan, sains, dan metode ilmiah seharusnya dikembalikan sebagai rujukan dalam pengambilan keputusan politik.
Anies Baswedan mengatakan bahwa sudah saatnya memberikan penghargaan pada sains dan ilmu pengetahuan.
"Kita harus mengembalikan ilmu pengetahuan dan metode ilmiah jadi guidance kita dalam pengambilan keputusan," ujar Anies disambut gemuruh tepuk tangan peserta yang hadir.
Ketua Panitia Hendry mengatakan, alumni yang hadir memiliki latar belakang beragam, seperti dosen, peneliti, pengusaha, seniman, hingga aktivis.
"Kami ingin memberikan gagasan perubahan berbasis sains, teknologi, dan moral. Mencari solusi atas masalah fundamental bangsa, untuk membangun dan memberikan kesejahteraan untuk rakyat," ujarnya.
Baca juga: Anies Baswedan Ceritakan Perihal Utang ke Sandiaga Uno pada Pilkada DKI Jakarta
Baca juga: Wacana Duet Ganjar-Prabowo Bisa Terwujud, Pengamat Sebut 3 Elite Politik Ini Harus Sepakat
Baca juga: Menhan Prabowo Subianto Sebut Indonesia Tak akan Inpor BBM Lagi, Bagaimana Peluangnya?
Anies Baswedan menambahkan, terlalu besar risikonya bagi Indonesia bila kebijakan keliru dan tak berdasar sains.
Ongkosnya mahal. Waktu dan sumberdaya pun jadi terbuang.
"Kami lihat (ilmu, sains, Red.) perlu dikembalikan dan jadi agenda utama dalam pengambilan keputusan. Sehingga keputusan memiliki nilai keadilan, memperoleh kepercayaan publik, dan lebih saintifik," ujarnya.
Hal itu, menurut Anies dia lakukan saat memimpin Jakarta pada 2017-2022, termasuk saat Jakarta didera pandemi Covid-19.
Menurutnya, pengambilan kebijakan di Jakarta berprinsip pada keadilan, kebutuhan publik, berlandaskan ilmu dan akal sehat, sera berpijak pada regulasi.
"Kita mengalami pembelajaran dahsyat saat pandemi. Ketahuan siapa pemimpin yang gunakan ilmu atau tidak saat ambil kebijakan. Mereka menomorduakan sains dan tak menghargai ilmu," katanya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Jose Mourinho Tidak Mau Disalahkan dengan Performa Buruk AS Roma, Singgung Tawaran Hengkang untuknya
Baca juga: Sinopsis Jujutsu Kaisen Season 2 Episode 10, Pandemonium
Baca juga: Surat Edaran Gubernur Jambi, SD-SMP Sederajat di Tanjab Barat Belajar dari Rumah Selama Tiga Hari
Baca juga: Melihat Peluang Cuan, Menyewakan Halaman Rumah dan Ruko di Jambi untuk Berjualan, Berapa Tarifnya?
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com
Luhut Beri Pesan ke Prabowo Subianto: Jangan Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan Anda, akan Merugikan |
![]() |
---|
Surya Paloh dan Prabowo Subianto Sepakat Kerja Sama: untuk Kepentingan Rakyat Indonesia |
![]() |
---|
Senyum Anies Baswedan Dikomentari Prabowo Subianto: Berat Sekali |
![]() |
---|
Prabowo Subianto Sambangi Kantor DPP PKB, Disambut Muhaimin Iskandar |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Gibran Rakabuming Raka yang Ditetapkan sebagai Wakil Presiden Terpilih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.