Ajudan Kapolda Tewas di Rumah Dinas

Pengawal Kapolda Kaltara Tewas di Kamar Rumah Dinas, Eks Kabareskrim Bilang Begini

Mantan Kabareskrim Polri, Susno Dadji menanggapi kabar pengawal pribadi Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) ditemukan meninggal di kamar rumah dinas

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist/Kolase Tribun Jambi
Mantan Kabareskrim Polri, Susno Dadji menanggapi kabar pengawal (ajudan pribadi ;red) Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) ditemukan meninggal di kamar rumah dinas. 

TRIBUNJAMBI.COM - Mantan Kabareskrim Polri, Susno Dadji menanggapi kabar pengawal (ajudan pribadi ;red) Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) ditemukan meninggal di kamar rumah dinas.

Korban ditemukan bersimbah darah di dalam kamar bersama sebuah senjata api (senpi), Jumat (22/9/2023).

Dia disebut meninggal dunia usai tertembak saat membersihkan senjatanya.

Tentu itu mengundang banyak pertanyaan, terlebih informasi awalnya, pengawal atau ajudan pribadi Kapolda Kaltara itu dinyatakan meninggal karena akhiri hidup.

Mantan Kabareskirm Polri, Susno Duadji merasa pernyataan meninggalnya Brigpol SH karena kelalaian dinilai terlalu cepat.

Bahkan dia menyebutkan bahwa hal itu terkesan terburu-buru untuk disampaikan ke publik.

“Terlalu dini untuk mengatakan bahwa ini bukan bunuh diri, bukan ada ditembak orang lain dan sebagainya,” ungkap Susno Duadji, dikutip Serambinews.com dalam Youtube Metro TV, Sabtu (23/9/2023).

Baca juga: Kapolri Minta Kematian Briptu SH Ajudan Kapolda Kaltara Diusut dengan SCI, Apa Itu?

Baca juga: Propam Polri Diminta Terbuka Soal Ajudan Pribadi Kapolda Kaltara Tewas Tertembak di Rumah Dinas

Baca juga: 7 Kasus Konflik Tanah Jadi Atensi BPN Jambi, Fokus di Kerinci dan Sungai Penuh

Menurutnya, kepolisian harus bisa menjawab semua pertanyaan yang saat ini berkembang di publik.

Salah satu pertanyaannya yakni, apakah kematian Brigpol SH benar kasus akhiri hidup atau dihabisi orang lain, atau karena kelalaiannya.

“Menurut informasi awal, tidak ada saksi yang melihat. Tapi (kasus ini) perlu digali, sebaiknya Mabes Polri turun agar lebih objektif,” harapnya.

Dikatakannya, untuk menjadi seorang ajudan atau pengawal pribadi para pejabat tinggi Polri, seperti Kapolri atau Kapolda, tentunya sudah melalui serangkaian tes yang objektif.

Adapun salah satu tes tersebut kata Susno Duadji, yakni uji kemahiran dalam menggunakan senjata dan tes psikologi.

“Nah ini dikatakan karena kelalaian dalam membersihkan (senjata). Berarti dia tidak ahli dalam membersihkan senjata api,” katanya.

“Maka akan timbul pertanyaan lagi, mengapa dia (Brigpol SH) bisa lolos menjadi pengawal pribadi atau ajudan yang menggunakan senjata,” ujar Susno.

Oleh karena itu, kata mantan Kabareskrim Polri itu, pertanyaan-pertanyaan ini dijawab oleh pihak kepolisian dan juga dilakukan penyelidikan oleh Mabes Polri.

Baca juga: Kata Kapolri Soal Meninggalnya Ajudan Pribadi Kapolda Kaltara di Kamar Rumah Dinas

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved