KKB Papua

Kecam Aksi KKB, Tokoh Adat: Tak Semua Orang Ingin Papua Merdeka Tapi Mau Hidup Berdamai dengan NKRI

Berita KKB Papua hari ini, Herman Albert Yoku selaku tokoh adat Papua mengecam aksi kekejaman yang dilakukan kelompok separatis atau KKB.

Editor: Darwin Sijabat
Tribun Papua/Ist/Kolase Tribun Jambi
Berita KKB Papua hari ini, Herman Albert Yoku selaku tokoh adat Papua mengecam aksi kekejaman yang dilakukan kelompok separatis atau KKB. 

TRIBUNJAMBI.COM - Berita KKB Papua hari ini, tokoh adat Papua mengecam aksi kekejaman yang dilakukan kelompok separatis atau KKB.

Kecaman tersebut disampaikan Herman Albert Yoku mengecam tindakan kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di sejumlah wilayah Papua.

Menurutnya, rentetan aksi kelompok tersebut merupakan pelanggaran HAM berat.

Pelangaran tersebut dikatakannya bahwa KKB membunuh masyarakat sipil dengan dalil ingin Papua Merdeka.

Padahal, menurutnya, tidak semua warga menginginkan Papua merdeka.

"KKB banyak melakukan pelanggaran HAM dengan membunuh Masyarakat sipil dengan dalil memperjuangkan Kemerdekaan Papua, padahal tidak semua orang papua ingin Merdeka,” ujar Herman dalam rilis diterima Tribun-Papua.com, Senin (25/9/2023).

Herman mengungkapkan bahwa hanya sebagaian kecil orang dengan kepetingan pribadi menggunakan simbol Papua Merdeka sebagai alat melawan pemerintah.

Baca juga: Berita KKB Papua Hari Ini, Satu Simpatisan KKB Ditangkap Satgas TNI di Teluk Bintuni Papua Barat

Baca juga: Lagi, Satgas Operasi Damai Cartenz 2023 Amankan Anggota KKB Papua, Ini Perannya

Baca juga: Ajudan Kapolda Kaltara Diduga Tewas Tertembak dari Jarak yang Sangat Dekat

Padahal, dia mengatakan bahwa semua orang menginginkan hidup berdamai dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Namun, semua orang Papua ingin hidup berdamai bersama Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujarnya.

Herman berharap, KKB Papua segera hentikan semua aksi kekerasanya.

"Percuma berjuang namun masih membunuh sesama orang Papua," ungkapnya.

Selaku Tokoh Adat, Herman meminta masyarakat menjaga koduktifitas di Tanah Papua, guna mewujudkan Papua damai dan sejahtera.

1 Anggota KKB Papua Ditangkap

Satu anggota KKB Papua berhasil diamankan di Pegunungan Puncak, Papua Pegunungan, Kamis (21/9/2023).

Pria berusia 20 tahun itu diamankan Satgas Operasi Damai Cartenz 2023.

Penangkapan AK alias Artis dibenarkan Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2023, AKBP Bayu Suseno.

"Kami mengamankan satu anggota KKB di Ilaga atas nama Ardinnus Kogoya alias AK atau Artis (20) yang beralamat Kampung Manggume Distrik Pomukia Kabupten Puncak," kata AKBP Bayu Suseno dalam rilis diterima Tribun-Papua.com, Minggu (24/9/2023).

Selain anggota KKB Papua, Bayu menuturkan bahwa pihaknya juga menyita sejumlah barang bukti.

Baca juga: Update Kisruh Pulau Rempang Batam, Menteri Bahlil Pastikan Ini ke Warga Selama Geser Kampung

Barang bukti itu Antara lain berupa tas kecil, tiga buah kalung manik-manik, satu buah botol minuman, 1 buah handphone merk Oppo, 1 buah pisau carter, 1 buah kalung besi dan 1 buah kalung mainan warna kuning.

Kemudian berdasarkan hasil pemeriksaaan, bahwa peran AK yaitu pembakaran rumah warga dan bascamp PT. Unggul (23/5/2023) lalu.

"Peran yang kedua terlibat pembakaran SMA Negeri 1 Ilaga pada tanggal 17 Agustus 2023 lalu," jelasnya.

"Saat ini yang bersangkutan masih dalam proses pemeriksaan di Polres Puncak untuk pengembangan lebih lanjut," tuturnya.

Sementara Kepala Satuan Operasi Damai Cartenz-2023, Kombes Faizal Ramadhani menegaskan pihaknya terus melakukan penegakan hukum terhadap KKB dan simpatisannya.

"Kami akan terus lakukan penegakan hukum terhadap KKB dan simpatisannya demi terwujudnya situasi kamtibmas yang kondusif di Papua" pungkasnya.

Simpatisan KKB Papua Diamankan

Sebelumnya, satu simpatisan kelompok separatis KKB Papua diamankan Satgas TNI di Teluk Bintuni, Papua Barat.

Pria bernama Marthen Iba itu diamankan Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 407/PK Sektor Distrik Aroba pada Jumat (22/0/2023).

Baca juga: Pengawal Kapolda Kaltara Tewas di Kamar Rumah Dinas, Eks Kabareskrim Bilang Begini

Dia berhasil ditangkap berawal dari penyerangan orang tak dikenal (OTK) di pos Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 407/PK.

Marthen Iba ditangkap saat sweeping gabungan dilakukan TNI-Polri.

Sebelumnya terjadi serangan terhadap Pos TNI di Aroba Teluk Bintuni.

Dansatgas Yonif 407/PK Letkol Inf Hermawan Setya Budi menyebutkan telah terjadi penyerangan dari Orang Tak Dikenal (OTK)..

Dia berujar, telah terjadi gangguan dari OTK terhadap Pos TNI di Aroba Teluk Bintuni.

Terdengar tembakan senjata api sebanyak delapan kali dalam tempo dua kali gangguan, masing-masing empat kali tembakan, Jumat (22/9/2023) sekira pukul 19:00-19:25 WIT.

"Laporan dari anggota di lapangan, terjadi gangguan terhadap Pos Aroba dari OTK sebanyak dua kali dengan total sebanyak delapan kali tembakan, namun tidak ada korban, anggota aman," ujar Dansatgas.

Setelah kejadian tersebut, Dansatgas 407/PK memerintahkan Danpos Aroba, Danpos Sumuri dan Danpos Tomage untuk meningkatkan siaga dan melaksanakan patroli perimeter seputaran pos, kios-kios yang menjual bahan makanan ke OTK.

Sweeping juga dilakukan di seputaran pelabuhan bersama pihak Polsek Baboo, Polres Bintuni dan penyisiran di Kampung Air Terjun yang berada 3 KM di belakang Pos serta patroli di pinggir pantai gunakan longboat.

Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi GN Suriastawa dalam membenarkan penangkapan simpatisan KKB Papua itu, Minggu (24/9/2023).

Dia menyampaikan bahwa simpatisan itu terkait dengan serangan OTK terhadap Pos TNI sebelumnya.

Setelah dilaksanakan pengejaran terhadap OTK melaksanakan penyerangan terhadap Pos TNI dan dilakukan sweeping di tempat-tempat yang dicurigai.

“Diamankan satu orang atas nama Marthen Iba sebagai simpatisan KKB dengan sejumlah barang bukti yang ditemukan,” jelasnya.

Serangan KKB terhadap Pos TNI merupakan upaya coba-coba memancing di air keruh dengan harapan KKB dianggap masih eksis keberadaannya.

Demikian juga kalau TNI melakukan balasan kemudian OTK tersebut meninggal dunia, maka pihak KKB akan bilang bahwa, aparat TNI-Polri melakukan pembunuhan terhadap masyarakat sipil dan melanggar HAM.

"Atau bisa jadi mancing TNI melakukan pengejaran untuk dilakukan penyergapan atau serangan balik terhadap TNI, namun prajurit yang di pos tidak terpancing dengan taktik KKB tetap tenang dan fokus untuk penegakan hukum sehingga dilakukan sweeping untuk memisahkan antara rakyat dan simpatisan KKB,” pungkas Kapen.

Adapun barang bukti yang diamankan berupa 3 pucuk senjata rakitan, KTP atas nama Marthen Iba, Kartu Anggota TPN Papua Barat atas nama Marthen Iba dengan jabatan Staf Operasi, 8 buah HP, 2 buah kartu perdana telkomsel dan 1 buah tas.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Cegah Korupsi, Sekda Provinsi Jambi Minta Pengadaan Barang dan Jasa Melalui Toko Daring

Baca juga: Hadiri Syukuran Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-68, Ini Pesan Kapolda Jambi

Baca juga: Update Kasus Bayi Tertukar di Bogor - Orangtua Bayi Jadi Kakak Adik, Saling Support

Baca juga: Wujudkan Tridarma Perguruan Tinggi, Dosen Universitas Jambi Gelar Pelatihan BUMDes Suka Makmur

Artikel ini diolah dari Tribun-Papua.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved