Haji Faisal Ngeluh Toko di Pasar Tanah Abang Makin Sepi, Papa Fuji: Sekarang Kacau

TRIBUNJAMBI.COM - Faisal sangat bingung dengan kondisi tokonya yang berada di tanah Pasar Tanah Abang yang makin sepi pembeli.

Diketahui belum lama ini viral kondisi pasar tanah abang yang memang hampir tak ada pembeli.

Papa Fuji mengatakan kondisi toko-toko yang ada disana sedang sangat kacau.

Papa Fuji itu mengaku penghasilannya sangat menurun karena tempatnya berjualan sangat sepi pembeli.

Menurutnya, pasar tanah abang sepi sejak wabah covid-19.

Namun kondisi pasar yang minim pembeli masih berlanjut sampai kini.

Baca juga: Ayah Ojak Ingin Ayu Ting Ting Berjodoh dengan Al Ghazali Anak Maia Estianty: Ganteng

Baca juga: Aaliyah Massaid Tegur Fansnya dan Thofu yang Saling Serang di Sosmed: Gak Usah Saling Menjatuhkan

Baca juga: Melaney Ricardo Minta Izin Mau Pansos ke Luna Maya dan Maxime Bouttier: Pansos Baik Kalo Jujur

"Jadi Tanah Abang itu memang sekarang sepi, sebenarnya sepi pasar Tanah Abang itu sejak Covid-19, jadi trennya itu semenjak itu turun," ungkapnya, dilansir dari tayangan YouTube Grid ID.

"Sekarang kacau sepinya," sambungnya.

Faisal menjelaskan caranya berjualan di pasar tanah abang.

Ia menyebut barang jualnya diambil oleh pedangan lainnya untuk dijual kembali hingga pembayaran menggunakan sistem kredit sebagian.

"Ya otomatis orang dagang grosir bahan seperti saya dan teman-teman saya itu kena imbasnya karena sistem kami di Tanah Abang ini menjual kepada pedagang yang jual baju jadi di kios bagian dalam, yang menjual baju jadi dengan sistem kredit sebagian," jelasnya.

Kini Faisal harus menghadapi pembayaran yang menunggak dari pedagang yang mengambil barangnya.

"Jadi kami jual dengan waktu seumpama satu setengah bulan, satu bulan, baru pembayaran dari orang-orang yang sudah jadi langganan kami," sebutnya.

"Terus dengan kondisi seperti sekarang kadang laris, kadang nggak, itu risikonya macet pembayaran. Jadi yang berasa risikonya kita yang dagang grosir ini terhambat pembayarannya," sambungnya.

Diketahui, pasar tanah abang sepi juga dampak dari banyaknya orang yang berjualan online terlebih di TikTok.

Maka dari itu, Pemerintah kini menganggap permasalahan itu cukup serius dan akan segera mencari solusi yang terbaik.

Ruben Onsu jualan online

Ruben Onsu mengungkap alasannya mengapa dirinya mau berjualan sembako murah di sosial media.

Menurut Ruben Onsu dirinya juga merupakan seorang affiliate.

Sehingga ia tak serta merta mematikan rezeki pedagang online yang lain.

Justru dirinya membantu untuk mempromosikan dagangan UMKM.

“Gua mah kagak ngaruh, karena saya tidak pernah merugikan orang lain,” ucap Ruben Onsu.

Dirinya justru melariskan barang dagangan para UMKM.

“Saya kan Affiliete, jadi untuk semua UMKM yang punya produk, ya kita bantu pasarin, lagian jumlah presentasinya juga sedikit, kecil,” kata Ruben Onsu.

Meski mendapat untung yang sedikit dari berjualan online, namun Ruben Onsu mengaku tetap bersyukur.

Hal ini lantaran dirinya bisa bersama dengan anak-anaknya di waktu malam hari.

“Saya mau kayak gitu karena saya bisa kerja dari rumah, kerjaan dapat anak-anak dapat,” kata Ruben Onsu.

Apalagi saat ini anak-anaknya sering protes jika dirinya tak dirumah saat malam hari.

“Kalau tawaran kerja malam ada aja, tapi anak-anak saya itu udah kritis banget, tapi saya fikir pertumbuhan mereka nggak bisa saya ulang dua kali,” sebut Ruben Onsu.

Ruben Onsu mengaku dirinya tak mau jika mengetahui perkembangan anaknya justru dari sosial media atau dari susternya.

“Saya juga pengen saya bisa bagi tugas sama Wendah untuk kompak (Jaga anak),” katanya.

Dapatkan Berita Terupdate Tribunjambi.com di Google News