Pilpres 2024

Hasil Survei Elektabilitas Pasangan Ganjar- Ridwan Kamil, Prabowo-Erick dan Anies-Muhaimin dari SMRC

Berikut hasil survei elektabilitas calon presiden yang akan maju di Pilpres 2024 mendatang dengan simulasi tiga pasangan.

Editor: Darwin Sijabat
Kolase Tribun Jambi
Berikut hasil survei elektabilitas calon presiden yang akan maju di Pilpres 2024 mendatang dengan simulasi tiga pasangan. 

Dia mengatakan survei telepon dilakukan pada warga yang memiliki telepon. Mereka merepresentasikan 80 persen pemilih.

Selama ini, kata dia, pihaknya belum pernah membuat simulasi Anies berpasangan dengan Cak Imin. Karena itu, tidak bisa dibandingkan apakah sentimen pemilih ketika survei dilakukan itu positif atau negatif pada deklarasi Anies-Muhaimin.

Baca juga: Update Kisruh Pulau Rempang Batam, Menteri Bahlil Ungkap Ada Negara yang Tak Suka Indonesia Maju

Namun dalam survei individual, yaitu Anies berhadapan dengan Ganjar dan Prabowo, elektabilitas mantan gubernur DKI Jakarta itu sekitar 20 persen.

"Artinya, ketika Anies berpasangan dengan Cak Imin, data ini menunjukkan suara Anies belum mengalami kenaikan," katanya.

Oleh sebab itu, kata dia, jika suara Anies-Muhaimin sekarang sekitar 16 persen, ini mencerminkan kekuatan dari dua partai.

"Bisa PKB dengan NasDem atau NasDem dengan PKS. Angka dukungan sekitar 16 persen logis karena kemungkinan mencerminkan dua kekuatan politik."

Menurut dia, artinya Anies kurang memiliki pemilih independen, karena pendukungnya hanya berasal dari partai-partai yang mengusungnya.

Padahal partai-partai memberi dukungan karena berharap mendapatkan efek ekor jas dari Anies.

Namun, kata dia, jika dilihat dari data sementara tersebut, Anies belum memberikan efek ekor jas karena suara pendukungnya masih merupakan suara partai.

“Kalau menurun, saya tidak bisa bilang begitu. Tapi setidak-tidaknya (data ini menunjukkan) tidak meningkat. Ini reaksi publik beberapa hari setelah deklarasi Anies-Muhaimin."

"Harapan bahwa suara pasangan ini akan meningkat pasca deklarasi belum terjadi. Kalau kita berpikir positif, mungkin karena mesin politiknya belum panas dan pemilih butuh waktu untuk antri masuk ke kotak Anies-Muhaimin,” kata Saiful.

Baca juga: Gempa Hari Ini Jumat 15 September 2023 Terjadi di Maluku Utara dan Jawa Timur

Baca juga: Menteri Bahlil Ungkap 3 Permasalahan Utama Kericuhan di Pulau Rempang Batam, Ada Peran Negara Lain?

Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon atau ponsel, sekitar 80 persen dari total populasi nasional.

Pemilih yang punya ponsel dinilai sebagai pemilih kritis karena memiliki akses yang lebih besar terhadap informasi sosial-politik dibanding yang tidak punya.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 1.212 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved