Guru Honorer Tanjabtim Minta Diluluskan PPPK, Bupati Bilang Begini

TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Sejumlah guru honorer dari berbagai sekolah mendatangi kantor bupati Tanjung Jabung Timur. Mereka langsung menghadang bupati Romi Hariyanto yang akan memasuki ruangannya, pada Rabu (13/9).

Para guru honorer itu bahkan sudah tiba di kantor bupati sejak pagi untuk mengadukan nasib mereka. Mereka meminta agar bupati dapat meluluskan sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) saat seleksi September ini.

Kedatangan tenaga pendidik itu disambut baik oleh Romi. Ia menerima mereka dengan penuh persahabatan.

Menyikapi hal itu, Bupati Romi Haryanto menyatakan dengan tegas bahwa seorang bupati tidak punya kewenangan sama sekali untuk meluluskan atau tidak meluluskan peserta tes penerimaan PPPK.

"Semua sesuai prosedur dan dipastikan kompetisinya fair,” jelasnya.

Namun, Romi memastikan bahwa Pemkab Tanjabtim bersedia membantu agar para guru honorer lebih siap ketika harus bertarung di penerimaan PPPK.

Caranya, kapasitas para guru honorer diupayakan meningkat. Ia memastikan Pemkab akan membantu membuat simulasi pengenalan sistem seleksi fasilitas UNBK atau CAT.

"Saya minta BKPSDMD dan Diknas membantu untuk memastikan rekan - rekan guru bisa familier dengan sistem seleksi. Jangan sampai mereka kesulitan saat nanti seleksi dibuka kembali,” pungkasnya.

Sementara itu, Lia Agustin, guru honorer SMPN 32 menyatakan, bahwa dirinya sudah hampir 10 tahun mengabdi sebagai tenaga pendidik di Tanjabtimur. Dan dirinya merasa senang setelah diberikan penjelasan oleh Bupati terkait hal itu, dan berterima kasih jika Pemkab mau membantu mereka berlatih melalui simulasi.

"Terima kasih Pak Bupati, kami berharap betul bisa lolos sebagai pegawai pemerintah PPPK, kami bersyukur Bapak mau membantu agar kami bisa latihan simulasi,” terangnya.