Penari Lelaki Hebohkan Kota Jambi, Berpakaian Perempuan Potongan Minim Lenggak-lenggok di Panggung

Begitu viral, video tarian itu menuai komentar. "Cabut bae backdrop dibelakangnyo tu dak sesuai kelakuan," tulis akun Instagram @riyan.torres7.

Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
TRIBUN JAMBI
Tribun Jambi Edisi Sabtu (9/9/2023) 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Video penampilan sejumlah laki-laki yang menari di panggung saat acara Forum Komunikasi Organisasi Masyarakat tingkat Kota Jambi di Mall WTC Jambi pada Kamis (7/9/2023), membuat heboh media sosial dan warga Jambi.

Penampilan para penari itu mendapat kecaman.

Pasalnya, sekelompok lelaki itu mengenakan pakaian layaknya digunakan perempuan, serta menari-nari bak perempuan.

Penampilan mereka membuat emosi warga, lantaran dinilai sebagai bentuk dukungan terhadap lesbian, gay, biseksual, dan transgender ( LGBT ).

Selain itu, tarian itu dinilai tak sesuai tema acara, yaitu "Rasa Cinta Generasi Muda Terhadap Budaya Jambi".

Begitu viral, video tarian itu menuai komentar. "Cabut bae backdrop dibelakangnyo tu dak sesuai kelakuan," tulis akun Instagram @riyan.torres7.

"Ini bukan budaya Jambi, sangat memalukan," tambah @nita_andhayani.

Setelah video tersebut viral, sekelompok orang dari Laskar Pemuda Jambi Kota Sebrang mendatangi Mall WTC Jambi, lalu meminta panitia menghentikan acara.

"Karena kita mengutuk keras aktivitas seperti itu. Tadi sudah ketemu panitia, alasannya tidak masuk rundown acara (susunan acara; red). Jadi sekarang kita minta setop acaranya," kata Hafizi Alatas, Ketua Laskar Pemuda Jambi Kota Sebrang, Jumat (8/9/2023).

Hafiz mengatakan yang ditampilkan pada acara tersebut tidak menunjukkan budaya Jambi.

Terlebih, aksi itu dilakukan oleh laki-laki, namun bergaya seperti perempuan.

Meski meminta acara tersebut setop, Hafiz mengatakan kegiatan UMKM masih tetap diizinkan berjalan.

"Untuk acara UMKM, atas permintaan pedagang, terus dilakukan," sebutnya.

Hafiz mengancam jika panitia pelaksana acara Forum Komunikasi Organisasi Masyarakat tingkat Kota Jambi masih nekat menampilkan pertunjukan seperti sebelumnya, pihaknya akan kembali datang ke Mall WTC untuk membubarkan acara.

"Kita sudah buat perjanjian. Dan kalau masih melakukan, siap-siap WTC akan kami gembok," sebutnya.

Fasha Minta Telusuri

Pascaviral video tersebut, Pemerintah Kota Jambi menggelar konferensi pers di rumah dinas Wali Kota Jambi pada Jumat (8/9) siang.

Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, mengomentari penampilan sejumlah lelaki yang menari dan berpakaian layaknya perempuan di acara bertema "Rasa Cinta Generasi Muda Terhadap Budaya Jambi".

Acara itu diselenggarakan Forkom Ormas Kota Jambi di Mall WTC Batanghari pada Kamis (7/9).

"Saya sampaikan bahwa kegiatan itu dilaksanakan dan digagas oleh Forkom Ormas Kota Jambi. Intinya mereka meminta izin melakukan kegiatan itu untuk menampilkan seni dan budaya Jambi.

Termasuk juga anak-anak disabilitas dan anak-anak yang berasal dari kabupaten dan kota dalam Provinsi Jambi," katanya saat konferensi pers.

Acara dibuka pada Kamis (7/9), mulai pukul 11.00 WIB berakhir pukul 12.00 WIB.

Acara tersebut diisi dengan pameran UMKM dan kegiatan sosial.

Setelah seremonial, rangkaian acara dilanjutkan dengan penampilan anak-anak disabilitas maupun sanggar seni hingga pukul 17.00 WIB.

"Kemudian, di atas pukul 05.00 WIB sore kegiatan itu selesai. Kemudian, tanpa diketahui, ada EO yang menampilkan sanggar-sanggar seni yang tanpa diketahui oleh Kesbangpol dan lain sebagainya.

Ternyata tampilan itu adalah tampilan yang ditampilkan di dalam video yang ada di medsos itu," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, dalam cuplikan video itu ada sejumlah pemuda sedang menari bergaya dan berpakaian layaknya perempuan di atas panggung.

Syarif Fasha mengatakan tarian-tarian itu tidak sejalan dengan adat budaya Jambi.

"Kemudian, kami menyayangkan background panggung itu ada foto Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi dan logo Pemkot Jambi.

Dalam kesempatan ini kami Pemkot Jambi tentunya masyarakat Kota Jambi sangat menyesalkan adanya tampilan-tampilan seperti itu," lanjutnya.

"Budaya Kota Jambi tidak mengenal tampilan seperti itu.

Untuk itu, kepada EO acara, kami ingatkan sekali lagi untuk tidak ada lagi, dan jangan sekali-sekali menampilkan penampilan seperti itu," jelasnya.

Fasha juga mengingatkan kepada Kepala Kesbangpol Kota Jambi supaya lebih berhati-hati dalam memilih dan memilah suatu kegiatan.

"Kepada Forkom Ormas Kota Jambi untuk dapat menyelesaikan masalah ini, kalau ada unsur kesengajaan baik dari EO dan sebagainya yang menampilkan hal ini, untuk bisa ditindaklanjuti kepada pihak berwajib.

Pemkot Jambi sangat menyesalkan hal ini bisa terjadi," ujarnya.

Periksa Event Organizer

Wali Kota Jambi juga memerintahkan Kepala Bagian Hukum Setda Kota Jambi, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Jambi untuk memeriksa pihak event organizer (EO) terkait penampilan tarian yang viral di media sosial itu.

"Saya sudah tugaskan kabag hukum, kesbangpol dan dinas pariwisata untuk memanggil EO. Kalau ternyata hal ini memang diketahui ada kesengajaan EO menampilkan, maka akan kami cabut izinnya," ujarnya.

Sebetulnya, Fasha mengatakan acara tersebut diselenggarakan secara baik.

Namun yang sangat disayangkan, ada penampilan sejumlah lelaki berkostum perempuan berlenggak-lenggok menari di atas panggung.

"Itu kok bisa tampil. Yang betul-betul memalukan, yang kita lihat ya," ujarnya.

Atas kejadian dan kelalaian itu, Syarif Fasha juga memerintahkan Sekda bersama Inspektur Kota Jambi menelusuri apakah ada kesalahan dan kelalaian dari pejabat Pemkot Jambi.

"Saya sudah perintahkan sekda untuk mengecek langsung bersama inspektur,” pungkasnya.

Panitia Bilang Murni Hiburan

Satu di antara panitia dari Forkom Ormas Kota Jambi, Putri Astri, mengakui tarian yang viral itu hanya untuk mengisi kekosongan acara.

"Karena ada UMKM juga di acara itu, jadi kita panggil talent-talent di Kota Jambi dalam bentuk acara dance," katanya.

Dia menjelaskan sejumlah lelaki berusia di atas 17 tahun itu awalnya tiba di Mall WTC sekira pukul 17.00 WIB.

Mereka berpakaian pada umumnya lelaki sewaktu registrasi ulang.

"Jadi pas malam itu, mereka tampil, ternyata mengganti kostum. Jadi ini kekeliruan dari kita.

Saat mereka tampil, kostumnya berbeda dengan saat registrasi ulang," jelas Putri.

Dia mengatakan sudah menegur talent asal Kota Jambi itu seusai tampil.

Upaya pencegahan pun sudah dilakukan, namun diabaikan.

"Bukan pembelaan diri ya. Sehabis mereka tampil, kita juga sudah tegur.

Karena dari busana kita koreksi, kita komplain. Tapi paginya, video itu viral di media sosial," tuturnya.

"Saya meminta maaf kepada Pemkot Jambi, Wali Kota Jambi, masyarakat Jambi pada umumnya terkait video yang viral itu," ujarnya.

Putri mengatakan tarian itu tidak ada sedikit pun menyuarakan dukungan atas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT), sebagaimana yang dicap oleh netizen.

"Tidak ada unsur apa pun, apalagi terkait LGBT, sama sekali tidak ada. Ini murni hanya untuk hiburan UMKM," pungkasnya. 

LPA Prihatin
Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Jambi, Merry Warwati, berkomentar terkait sejumlah lelaki yang menari dengan berpakaian dan gaya perempuan secara centil.

Dia mengungkapkan karena acara tersebut disaksikan anak-anak di bawah umur dan generasi muda, tentu akan merusak moral.

Merry langsung ditelepon Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi.

Dia begegas ke lokasi untuk melihat secara langsung acara tersebut sekira pukul 11.30 WIB.

"Kita langsung menemui pihak Forkom Kota dan EO acara tersebut.

Dan kita menyesali kenapa terjadi di acara yang sangat luar biasa seperti itu, ada tarian yang sangat tidak layak untuk dipertontonkan," jelasnya, Jumat (8/9).

Menurut Merry, sebenarnya acara tersebut sangat bagus dengan tema 'Membangkitkan Rasa Cinta Generasi Muda Terhadap Budaya Jambi'.

Namun, tarian yang dipermasalahkan itu tak sesuai tema dan dinilai berbau LGBT.

"Kalau menurut statement dari EO pelaksana, itu merupakan anak-anak mahasiswa.

Dan dance yang dibawakan adalah tarian dari Korea. Kita berharap supaya hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi dan berharap agar ketua panitia meminta maaf kepada masyarakat Kota Jambi terkait hal ini," pungkasnya. (caw/cut/cna)

Baca juga: Syarief Hasan Buka-bukaan SBY Jadikan Jawa Timur Home Base dan Peluang Ganjar-AHY

Baca juga: Ibu Muda di Merangin Ditangkap Polisi Karena Beli Beras 7 Ton dari Lampung Tapi Tidak Bayar

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved