Kisruh di Pulau Rempang
Bentrok Pulau Rempang Batam Karena Warga yang Tolak Relokasi Adang Petugas Ukur Lahan
Bentrok antara aparat dan warga terjadi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (7/9/2023). Konflik lahan yang terjadi di Pulau Rempang ini ber
TRIBUNJAMBI.COM - Bentrok antara aparat dan warga terjadi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (7/9/2023).
Pasca bentrok, sejumlah warga ditangkap dan siswa di dua sekolah terkena tembakan gas air mata.
Bentrok ini terjadi saat petugas mengukur lahan terkait proyek Rempang Eco City.
Konflik lahan yang terjadi di Pulau Rempang ini bermula ketika Badan Pengusahaan (BP) Batam berencana merelokasi 7.500 jiwa di Pulau Rempang, sebagai upaya untuk mendukung pengembangan investasi di Pulau Rempang.
Di Pulau Rempang akan dibangun kawasan industri, jasa, dan pariwisata dengan nama Rempang Eco City.
Proyek yang digarap PT Makmur Elok Graha (MEG) itu ditargetkan bisa menarik investasi hingga Rp 381 triliun pada tahun 2080.
Dan pada Kamis (7/9/2023), petugas akan melakukan pengukuran tanah, warga yang menolak lantas memblokir jalan.
Baca juga: 5 Hari Hilang di Hutan 2 Warga Kerinci Ditemukan Selamat, Lemas di Tepi Sungai Mayang
Baca juga: Edi Purwanto Sebut Kabut Asap di Jambi Kiriman dari Sumsel
Warga menghadang kedatangan aparat gabungan dari Batam di Jembatan Batam-Rempang-Galang (Barelang) IV yang mengawal proses pengukuran lahan.
Akibat keributan tersebut, petugas terpaksa menembakkan gas air mata karena situasi yang tidak kondusif.
"Ada belasan siswa yang saya tau dibawa oleh ambulans ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Gas air mata itu tadi terbawa angin, karena ribut dekat dari sekolah kami," ujar Kepala Sekolah SMP Negeri 22 Muhammad Nazib saat ditemui di lokasi.
Sampai saat ini, petugas gabungan masih berjaga di lokasi sampai situasi benar-benar kondusif dan proses pengerjaan pengukuran lahan untuk proyek strategis nasional tersebut bisa diselesaikan.
Kapolri Sebut BP Batam Siap Ganti Rugi
Kapolri Jenderal Listyo Sigit membeberkan bentrokan yang terjadi antara aparat gabungan dengan warga di Pulau Rempang, Batam, Kepualauan Riau.
Dijelaskan Kapolri, sebelum terjadi bentrok, BP Batam sudah musyawarah, mempersiapkan relokasi hingga ganti rugi.
BP Batam sudah menyiapkan ganti rugi bagi warga di Pulau Rempang, Batam, terkait rencana pengembangan di kawasan tersebut.
"Tentunya langkah-langkah yang dilaksanakan oleh BP Batam sudah sesuai berjalan, mulai dari musyawarah, mempersiapkan relokasi, termasuk ganti rugi kepada masyarakat yang mungkin telah menggunakan lahan atau tanah di Rempang," kata Kapolri di Jakarta pada Kamis (8/9/2023).
Sigit mengatakan pengukuran lahan di Pulau Rempang bertujuan untuk pengembangan kawasan, namun kemungkinan lokasi tersebut dikuasai oleh beberapa kelompok masyarakat.
Baca juga: Rawan Kebakaran, Edi Purwanto Minta Warga Tak Buang Putung Rokok Sembarangan
Baca juga: Kapolda Kepri Klaim Pengamanan Pemasangan Patok Lahan di Pulau Rempang Batam Berjalan Humanis
"Di sana, ada kegiatan terkait dengan pembebasan atau mengembalikan kembali lahan milik otoritas Batam yang saat ini mungkin dikuasai beberapa kelompok masyarakat," ujar Sigit.
Pengukuran dilakukan karena BP Batam akan mengembangkan kawasan Pulau Rempang.
Lebih lanjut, Sigit menegaskan bahwa penyelesaian konflik tersebut diselesaikan melalui musyawarah mufakat antara pihak-pihak terkait.
"Namun demikian, tentunya upaya musyawarah, upaya sosialisasi penyelesaian dengan musyawarah mufakat menjadi prioritas, sehingga kemudian masalah di Batam, di Rempang itu bisa diselesaikan," tutur Sigit.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Gelagat Aneh Nenek Rohaya Sebelum Meninggal Diungkap Keluarga, Istri Slamet Mengigau Sampai Terjatuh
Baca juga: Reaksi Ferry Irawan saat Venna Melinda Sebut Dirinya hanya Menumpang Hidup
Baca juga: 5 Hari Hilang di Hutan 2 Warga Kerinci Ditemukan Selamat, Lemas di Tepi Sungai Mayang
Gelagat Aneh Nenek Rohaya Sebelum Meninggal Diungkap Keluarga, Istri Slamet Mengigau Sampai Terjatuh |
![]() |
---|
Reaksi Ferry Irawan saat Venna Melinda Sebut Dirinya hanya Menumpang Hidup |
![]() |
---|
5 Hari Hilang di Hutan, 2 Warga Kerinci Ditemukan Lemas di Tepi Sungai |
![]() |
---|
Muhaimin Iskandar Akui Hadapi 2 Kasus, Tapi Sudah Tuntas: Selalu Muncul Jelang Pemilu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.