Kisruh di Pulau Rempang
8 Warga Ditangkap Buntut Kisruh di Pulau Rempang, Polisi Amankan Parang Hingga Bom Molotov
Delapan warga diamankan polisi buntut dari kericuhan yang terjadi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
TRIBUNJAMBI.COM - Delapan warga diamankan polisi buntut dari kericuhan yang terjadi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Kedelapan warga tersebut diamankan anggota Polresta Barelang.
Mereka ditangkap karena melakukan perlawanan saat tim terpadu mencoba membuka jalan yang diblokir.
Jalan yang diblokir itu menuju kawasan Rempang Galang, Kamis (7/9/2023).
Kehadiran tim terpadu disana untuk memastikan rencana pemasangan patok, tahapan dari pembangunan Rempang Eco-City berjalan aman.
Penangkapan kedelapan warga tersebut dibenarkan Kapolresta Barelang, Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto.
Dia menegaskan bahwa warga tersebut diamankan lantaran melawan petugas dan berada di Polresta Barelang.
Adapun delapan orang tersebut di antaranya Rizal, Roma, Jakarim, Firman, Anto, Boiran, Martahan Siahaan dan Irfan Saputra.
Baca juga: Polisi Amankan Seorang Warga Saat Kericuhan di Pulau Rempang Batam, Didiuga Bawa Bom Molotov
Baca juga: Bentrok Pulau Rempang Batam Karena Warga yang Tolak Relokasi Adang Petugas Ukur Lahan
Baca juga: Gempa Hari Ini Jumat 8 September 2023, BMKG Catat Ada 7 Titik Gempa 1 Jam Terakhir
Polisi juga mengamankan barang bukti berupa bom molotov, ketapel, parang dan batu.
Selain mengamankan delapan warga, polisi juga membuka blokir jalan yang dibuat sejumlah warga.
"Ada beberapa titik jalan yang diblokir dengan menumbangkan 10 pohon di tiga titik. Ada juga pemblokiran jalan mengunakan kontainer," ungkap Kapolresta Barelang, Jumat (8/9/2023).
Kapolresta Barelang mengatakan kegiatan yang dilaksanakan oleh tim terpadu pemerintah atas nama Negara.
"Apabila menemukan ada orang yang melanggar hukum pemblokiran jalan, mengancam petugas, atau melawan petugas itu termasuk pelanggaran hukum. Di situ Negara harus hadir dan tidak boleh kalah dengan orang atau sekelompok seperti itu," tegas Nugroho.
Terhadap 8 pelaku yang kita amankan disangkakan Pasal 212, 213, 214 K.U.H.Pidana dan pasal 2 ayat 1 Undang Undang Darurat No 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman kurungan 8 tahun penjara.
Kapolresta Barelang juga mengungkap terdapat 1.010 personel dalam pengamanan Pulau Rempang kemarin.
Mereka terdiri dari personel Satpol PP, Ditpam BP Batam, Polda Kepri, Sat Brimob Polda Kepri, Polresta Barelang, TNI AD dan TNI AL.
Dalam pembukaan pemblokiran jalan ini di pimpin oleh Kapolresta Barelang Kombes Pol Nugroho Tri N, Dandim 0316 Batam Letkol Inf Galih Bramantyo.
Baca juga: Kapolda Kepri Klaim Pengamanan Pemasangan Patok Lahan di Pulau Rempang Batam Berjalan Humanis
Kemudian Dansat Brimob Polda Kepri Kombes Pol M. Faishal Aris, Wakapolresta Barelang AKBP Syafrudin Semidang Sakti.
BLOKADE Jalan Hingga Malam Hari
Bau asap pekat gas air mata sebelumnya masih tercium di jalanan dan udara Trans Barelang, Simpang Sembulang, Kecamatan Galang, Batam Kamis (7/9/2023) malam.
Di lokasi asap pekat hasil pembakaran kayu hingga ban mobil membubung di udara.
Di tengah temaram lampu, suara polisi memperingati warga agar berhenti melalukan perlawanan dan segera pulang ke rumah masing-masing terus bergaung.
Pantauan TribunBatam.id, warga tak mengindahkan himbauan dan peringatan tersebut.
Perlawanan terus dilakukan warga hingga pukul 19.00 WIB.
Para petugas pun kembali memberikan tembakan peringatan ke udara berkali-kali.
Tembakan peringatan tersebut membuat beberapa warga mundur lebih jauh.
Pada pukul 19.21 WIB, aparat gabungan di lokasi terus bekerja ekstra menyingkirkan kayu yang melintang di badan jalan dan ban terbakar ke pinggir.
Asap sisa pembakaran membumbung ke udara.
Saat ini, petugas gabungan sudah mulai terus maju di area simpang Sembulang, Kecamatan Galang.
Pantauan Tribunbatam.id, petugas kepolisian terlihat menggiring seorang warga yang telanjang dada.
Warga tersebut dicurigai sebagai provokator.
Ia diamankan bersama botol yang diduga sebagai bom molotov.
Pria tersebut mengatakan dengan tegas bahwa ia bukan provokator.
Ia juga menolak mengakui botol diduga bom molotov adalah miliknya.
KATA BP Batam
Badan Pengusahaan (BP) Batam melalui Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait, membantah kabar miring yang menyebutkan adanya korban jiwa pada peristiwa pengukuran Kawasan Rempang oleh personel keamanan gabungan.
Baca juga: Muhaimin Iskandar Akui Hadapi 2 Kasus, Tapi Sudah Tuntas: Selalu Muncul Jelang Pemilu
Hal ini seiring maraknya isu miring yang berhembus di media sosial saat masyarakat berusaha memblokade ratusan personel di areal Jembatan 4 Barelang, Kamis (7/9/2023).
"Kabar itu tidak benar. Tidak ada korban jiwa. Untuk balita dan pelajar yang terhirup gas air mata telah mendapat pertolongan dari aparat kepolisian serta tim medis," ujar Ariastuty.
Ia mengungkapkan, tindakan tegas dari personel keamanan gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Ditpam BP Batam, dan Satpol PP dilakukan akibat aksi provokatif yang dilakukan oleh oknum masyarakat yang tak bertanggung jawab.
Selain lemparan batu serta botol kaca ke arah petugas, beberapa masyarakat di areal Rest Area Simpang Rezeki juga mencoba melempari aparat dengan bom molotov saat hari mulai gelap.
Aksi anarki tersebut sangat disayangkan karena mampu melukai personel yang bertugas ataupun masyarakat sekitar yang berada di lokasi.
"Kami mengajak masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam menerima dan mencerna pesan yang tersebar di media sosial. Hal ini bertujuan agar masyarakat Kota Batam tak terprovokasi dengan situasi terkini di Pulau Rempang," pungkasnya.
Kata Kapolda Kepri
Pihak kepolisian mengklaim bahwa pemasangan patok lahan di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau berjalan dengan humanis.
Hal itu disampaikan Kapolda Kepri Irjen Pol Tabana Bangun.
Dia mengklaim kegiatan pengamanan sebisa mungkin berjalan humanis.
Sebab Jenderal Polisi Bintang Dua tampak itu ikut di lokasi, tepatnya depan pintu gerbang Kampung Sembulang bersama tim terpadu pada Kamis (7/9/2023) sekira pukul 20.20 WIB.
Namun wajah Irjen Pol Tabana Bangun tampak diolesi pasta gigi, agar tidak pedih terkena gas air mata.
Tetapi menegaskan bahwa keterlibatan aparat keamanan dalam kegiatan tersebut adalah kekuatan pengamanan terpadu.
Secara keseluruhan yang terkait untuk pengamanan kegiatan yang ada di Rempang.
Sehingga kedatangan tim terpadu ke Pulau Rempang menurutnya untuk memastikan agar situasi kondusif saat pemasanga patok.
Ini berkaitan dengan penentuan batas wilayah atau kawasan yang termasuk kawasan hutan yang memang untuk prosedur yang akan dilalui dalam menentukan hutan yang akan dikonversi.
"Kita lihat sendiri tadi bahwa kegiatan sudah berjalan dengan baik. Tidak ada hal yang krusial yang terjadi dan masyarakat juga sudah menyadari kembali ke rumah masing-masing dan anggota juga tidak ada hal-hal yang menonjol. Kami bersama bapak Danrem dan aparat kesatuan yang lainnya juga berupaya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat kita," katanya dilansir dari Tribun Batam.
Adapun hal-hal yang mungkin sedikit mengganggu menurutnya karena mungkin dampak dari kegiatan pengamanan
Kapolda berharap, kedepan bisa lebih kondusif sesuai yang diharapkan juga masyarakat Rempang.
"Dan kami menyampaikan terima kasih atas dukungan seluruh lapisan masyarakat dan kesatuan yang sudah menjalankan tugasnya dengan baik," katanya.
Kapolda Kepri menegaskan, tindakan aparat dalam mengelola kegiatan pengamanan sungguh sangat humanis.
"Karena sebelumnya sudah dilakukan sosialisasi dan sebelum melakukan tindakan pengamanan aparat kita mengimbau dengan sabar kepada masyarakat dan menjalin kerjasama yang baik, karena memang panjang jalan cukup panjang sempat tertutup sehingga kegiatan pengamanan harus berproses melalui jalur jalan yang sempat terhalang arus lalu lintasnya," kata Tabana.
Di Akhir ucapannya Kapolda menyatakan memohon maaf kepada masyarakat karena lalu lintas sempat tersendat.
"Kedepan kita akan menjaga suasana Pulau Rempang untuk menjadi lebih kondusif lagi," ucapnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Laskar Pemuda Jambi Kota Sebrang Stop Acara yang Tampilkan Laki-laki Dance Bergaya Perempuan
Baca juga: Viral Video Dance Laki-laki Bergaya Perempuan di Kota Jambi, Netizen: Ini Bukan Budaya Jambi
Baca juga: Gempa Hari Ini Jumat 8 September 2023, BMKG Catat Ada 7 Titik Gempa 1 Jam Terakhir
Baca juga: Kunci Jawaban PPKN Kelas 7 Halaman 95 Tentang Menghargai Produk dan Jasa Lokal
Artikel ini diolah dari TribunBatam.id
Bahlil Ungkap Ada Pihak yang Main di Kisruh Rempang Batam: Saya Tahu Siapa, Dalam dan Luar Negeri |
![]() |
---|
Warga Minta Presiden Jokowi Turun Tangan Kisruh di Rempang Batam: Jangan Dibawa ke Ranah Politik |
![]() |
---|
Presiden Jokowi ke Menteri Bahlil Soal Kisruh Pulau Rempang Batam: Selesaikan Secara Kekeluargaan |
![]() |
---|
Update Kisruh Pulau Rempang Batam, Menteri Bahlil Pastikan Ini ke Warga Selama Geser Kampung |
![]() |
---|
Asal Nama Pulau Rempang dan Orang Darat yang Merupakan Penduduk Asli Batam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.