Slamet Tak Menangis Saat Nenek Rohaya Meninggal Dunia, Raut Wajah Saat Pemakaman Disorot

TRIBUNJAMBI.COM - Slamet yang telah hidup bersama selama 6 tahun, tak menangis saat Nenek Rohaya meninggal dunia.

Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Desa Karang Endah, Kabupaten OKU Selatan, Sumsel,Bambang Siswoyo.

Menurutnya, Slamet tak mengeluarkan air mata namun raut wajahnya terlihat begitu sedih karena kehilangan istri yang sangat dicintainya.

Terlebih ketika jenazah Nenek Rohaya dikebumikan, Slamet hanya bisa melihat dengan tatapan yang begitu sedih.

Bambang mengatakan Slamet tampak terpukul setelah ditinggalkan Nenek Rohaya untuk selama-lamanya.

Pasalnya, Slamet sangat mencintai Nenek Rohaya.

Baca juga: Beda 55 Tahun, ini Obrolan Slamet dan Nenek Rohaya Setelah Menikah: Kita Jarang Bercanda

Baca juga: 6 Tahun Menikahi Nenek Rohaya, Slamet Kerja Serabutan, Kenang Istrinya Kerap Temani Bekerja

Baca juga: Cinta Slamet ke Nenek Rohaya Terpisahkan Maut, Kini Susah Move On: Tidak Bisa Saya Lupakan

Bambang menyebut kalau Slamet adalah sosok suami yang cemburuan.

Bahkan ia tak mengizinkan Nenek Rohaya untuk keluar rumah.

"Selamet ini sangat menyayangi sosok Rohaya karena ini terlihat Selamet tidak mengizinkan Rohaya keluar rumah. Mungkin karena rasa cemburu," kata Bambang Siswoyo, dilansir dari TribunSumsel, Kamis (7/9/2023).

Perjuangan Slamet merawat Nenek Rohaya

Diketahui Nenek Rohaya sempat sakit selama 3 bulan sebelum menghembuskan nafas terkahirnya.

Disebutkan sakit istri Slamet itu karena umur yang sudah tua.

Selama sakit itu, Slamet sebagai suami setia mengurusi Nenek Rohaya.

Pernikahan keduanya semapt menjadi buah bibir karena perbedaan usia.

Diketahui saat menikah di tahun 2017, usia Slamet masih 16 tahun.