Berita Jambi
Kabut Asap Akibat Karhutla, Peserta Didik SMA dan SMK di Jambi Diimbau Pakai Masker
Surat edaran tersebut sedikitnya berisikan lima poin yang ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Syamsurizal pada Selasa (5/9/2023).
Penulis: A Musawira | Editor: Zulkipli
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Dinas Pendidikan Provinsi Jambi mengeluarkan surat edaran bersifat penting kepada Kepala SMA/SMK/SLB Negeri dan swasta di Provinsi Jambi di tengah musim asap kabut menimpa Provinsi Jambi sekarang ini.
Dengan nomor S.2361/DISDIK 3.1/IX/2023 perihal pemberitahuan pemakaian masker untuk seluruh guru dan peserta didik di satuan pendidikan.
Surat edaran tersebut sedikitnya berisikan lima poin yang ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Syamsurizal pada Selasa (5/9/2023).
Pemberitahuan pemakaian masker ini menyusul kondisi cuaca beberapa hari ini tidak baik, karena adanya kabut asap.
Oleh sebab itu Dinas Pendidikan meminta kepada satuan pendidikan untuk dapat melaksanakan sesuai edaran ini.
"Mewajibkan siswa beserta guru untuk dapat memakai masker dalam beraktivitas baik disekolah mau pun di luar lingkungan sekolah dan mengurangi kegiatan kesiswaan di luar ruangan," tertulis di poin pertama dalam surat edaran itu, Rabu (6/9/2023).
Poin berikutnya Dinas Pendidikan meminta untuk mengaktifkan unit kesehatan sekolah dengan melengkapi obat-obatan untuk pertolongan pertama serta membudayakan cuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas.
“Berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan apabila terjadi sesuatu hal disatuan pendidikan untuk mengambil suatu kebijakan,” tulisnya di poin terkakhir.
Sementara itu Gubernur Jambi Al Haris juga mengimbau kepada masyarakat selalu memakai masker saat berada di luar ruangan.
“Sementara baru itu yang bisa kita lakukan. Untuk peserta didik Masih tetap sekolah seperti biasa, kita minta pakai masker, untuk antisipasi,” pungkasnya.
Kiriman dari Sumsel
Diketahui, kabut asap tersebut berasal dari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di Sumatera Selatan (Sumsel) namun dampaknya cukup terasa bagi masyarakat Provinsi Jambi.
Satgas Karhutla Provinsi Jambi 2023, melakukan patroli baik darat maupun udara setiap hari. Untuk memastikan ada atau tidaknya titik api berdasarkan pantauan satelit terhadap kemunculan hotspot di Provinsi Jambi.
Anggota Satgas Karhutla Provinsi Jambi dari Manggala Agni, Nufit HR menyebut asap yang terjadi di wilayah Provinsi Jambi selama empat hari belakangan ini, dipastikan berasal dari Sumsel. Karena arah angin yang bertiup dari Tenggara.
Sementara untuk Karhutla di Provinsi Jambi, tidak begitu berpengaruh terhadap kemunculan asap di wilayah ini.
"Bisa dilihat di website Sipongi KLHK, bahwa di Jambi kemunculan titik panas tidak begitu signifikan. Dibandingkan dengan di Sumsel, yang titik panas nya cukup banyak, begitu juga dengan titik api," kata Nufit, Selasa (5/9/2023).
Sementara itu, pada hari ini tidak terdapat titik api di wilayah Provinsi Jambi. Sehingga tidak ada aktifitas pemadaman.
"Di Provinsi Jambi semua lokasi sudah dipadamkan. Itu lahan mineral semua," sebutnya.
Sementara, lahan gambut di kawasan Bayung, hingga pagi kemarin sedang proses pemadaman dan pendinginan.
Disebutkannya, hotspot lebih sedikit dibanding dengan Senin (4/9/2023) kemarin terdapat 93 hotspot. Sementara hari ini, terdapat 11 hotspot hingga pukul 16.00 WIB.
Untuk Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Jambi, pada pukul 6.00 WIB kemarin berada di angka 105 atau tidak sehat. Sementara pada pukul 12.00, udara mulai lebih bersih, dengan ISPU di angka 99. Pada pukul 18.00, ISPU naik lagi di angka 87, atau masih bisa diterima pada kesehatan.
"ISPU tertinggi dalam lima hari ini, yaitu kemarin (Senin) memang cukup pekat," katanya.
Nufit mengatakan, patroli dilakukan melalui udara dan darat. Pemadaman langsung dilakukan jika ditemukan titik api.
Khusus untuk lahan gambut, pemadaman dilakukan dengan waktu yang lebih lama.
Karena permukaan hingga bagian kedalaman gambut, harus tetap basah. Setidaknya, dibutuhkan waktu lima hari, untuk melakukan pemadaman di lahan gambut.
"Pemadaman 4 hari, kemudian pendinginan setidaknya satu hari, dengan kekuatan regu penuh dan nonstop. Kecuali pada malam hari, tidak bisa dilakukan pemadaman, dengan alasan keamanan dari serangan binatang buas, atau pohon tumbang, karena akarnya kan sudah terbakar," Katanya.
Dengan kondisi udara Provinsi Jambi yang sudah diselimuti kabut asap, maka sekolah-sekolah sudah diimbau untuk mewajibkan siswanya mengenakan masker. Sementara untuk kebijakan meliburkan sekolah, belum diambil.
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Kabut Asap Kiriman Sumsel Masih Selimuti Jambi, Ini Kata Satgas Karhutla
Baca juga: Kabut Asap Tipis di Tanjabtim Akibat Karhutla, Kapolsek Sadu Himbau Masyarakat Pakai Masker
Baca juga: Pantauan BMKG, Kota Jambi Diselimuti Kabut Asap Kiriman dari Sumatera Selatan
10 Perusahaan Tambang Batu Bara Bandel di Jambi Dipanggil Komisi XII DPR RI |
![]() |
---|
Lansia Kota Jambi Tunjukkan Semangat Kemerdekaan Lewat Lomba 17-an |
![]() |
---|
Hesti Haris Tinjau Pendidikan Anak SAD di Desa Hajran Batang Hari Jambi |
![]() |
---|
Warga Tersenyum Sumringah dan Bahagia, Hesti Haris Serahkan 17 Unit Bantuan Bedah Rumah |
![]() |
---|
Hesti Haris Serahkan 50 Unit Bantuan Bedah Rumah di Kota Jambi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.