Lomba Kereta Peti Sabun Muncul Setelah 35 Tahun Tak Digelar di Bandung, Banjir Penonton
Lomba pertama digelar di Sukajadi, Bandung, pada 1950 dan terakhir di Sukajadi pada 1988. Artinya, terakhir kali lomba digelar 34 tahun lalu.
Menariknya, meskipun telah lama ditinggalkan, keikutsertaan masyarakat untuk terlibat begitu tinggi.
Berbagai jenis dan bentuk kereta peti sabun pun hadir.
Penampilan bentuk kereta peti sabun yang paling unik adalah berbentuk bathtub lengkap dengan busa-busa dan aksesori sabunnya.
Kendaraan ini dibuat oleh mahasiswa Desain Produk Itenas bersama para dosennya.
Bath tub berwarna pink ini begitu menarik perhatian dan ternyata semua bahan yang digunakan berbahan dasar limbah.
Dosen Desain Produk Itenas, Agung Pramudya Wijaya mengatakan untuk sebagian orang limbah adalah musibah, namun bagi timnya adalah sebuah berkah.
"Konsepnya adalah limbah. Kami menggunakan bathtub bekas, penutup closet bekas, shower bekas, dan rangkanya dibuat dari kaki-kaki meja gambar di studio yang dimutalasi lalu disambungkan," kata Agung saat ditemui di sela perlombaan kereta peti sabun di Jalan Diponegoro, Sabtu (28/8).
Dalam proses pembuatannya ini dikatakan Agung timnya merespon bentuk yang sudah ada.
Misalnya saja ketika mendapatkan bahan dengan lengkung berbentuk 45 derajat atau 95 derajat dimanfaatkan tanpa ada yang diedit.
"Tema yang diambil ini adalah memang kamar mandi. Katanya kamar mandi itu tempat untuk merenung dan dapat banyak gagasan," katanya.
"Ya mudah-mudahan siapa yang naik ini akan menjadi orang yang kreatif lagi untuk bisa menggali gagasannya walapun hanya dalam kamar mandi," ucap Agung.
Adanya kegiatan lomba kereta peti sabun ini, Agung begitu antusias dan membuatnya terharu.
Sambil menahan air matanya, ia mengatakan kegiatan ini adalah obat yang paling ampuh.
"Luar biasa melihat kakek-kakek mendorong mobil seperti kembali ke masa kecil. Tapi itu obat yang ampuh melebihi obat dari dokter, ini obat yang mahal untuk Indonesia," katanya.
Kegiatan Lomba Kereta Peti Sabun diikuti 144 peserta yang mayoritas berasal dari Bandung, Cirebon, Jakarta dan Surabaya. (tribunjabar.id/putri puspita nilawati)
Baca juga: SDN 212 Kota Jambi akan Dieksekusi, Putusan MA Soal Sengketa Pemkot Jambi vs Hermanto
Baca juga: Sekuriti Meninggal Usai Lerai Suami Istri Cekcok saat Sidang Perceraian di Bukittinggi
Hasan Nasbi 2 Jam Nostalgia dengan Jokowi di Solo: Komisaris Baru Pertamina Dapat Wejangan Sakral |
![]() |
---|
Regulator Gas Bocor, Penyebab Kebakaran di Simpang Pulai Jambi Terungkap |
![]() |
---|
Sihaporas Terisolasi Pasca Bentrok TPL: Ladang Dirampas, DPR Minta Negara Bertindak Adil |
![]() |
---|
Damkar Kota Jambi Kerahkan 11 Armada Padamkan Kebakaran di Simpang Pulai |
![]() |
---|
Sosok Ade Safri Simanjuntak, Kini Jadi Jenderal Bintang 1, Dia Tetapkan Esk Mentan Firli Tersangka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.