Warga Aceh Dianiaya Hingga Meninggal
Komplotan Praka RM Tak Hanya Imam, ZF Ternyata Juga Pernah Disiksa dan Dimintai Uang, 12 Jam Disekap
Ternyata korban komplotan Praka RM, oknum anggota Paspampres yang aniaya warga Aceh hingga tewas, tak hanya Imam Masykur (25).
TRIBUNJAMBI.COM - Ternyata korban komplotan Praka RM, oknum anggota Paspampres yang aniaya warga Aceh hingga tewas, tak hanya Imam Masykur (25).
Dikutip dari Serambinews.com, banyak warga Aceh di Jakarta yang pernah merasakan lecutan cambuk Praka RM.
Diantaranya yakni ZF (33), warga Sawang, Aceh Utara.

ZF awalnya berjualan di kawasan Bekasi, namun setelah jadi korban penganiayaan, ZF memutuskan pulang ke Aceh.
Ditemui di salah satu warung kopi di Banda Aceh, Senin (28/8/2023), ZF mengaku masih sangat trauma dengan kejadian yang menimpanya.
“Sampai sekarang saya belum berani balik ke Jakarta bang. Trauma kali saya,” katanya.
ZF lalu menceritakan pengalaman pahit yang dia alami.
ZF mengaku ditangkap dua hari menjelang Lebaran Idul Fitri, April 2023. Saat itu ia sedang berjualan di tokonya, kawasan Bekasi. ZF dibawa 4 orang.
“Saya ditangkap jam 2 siang (14.00 WIB), bulan puasa, dua hari menjelang Idul Fitri,” kenangnya.
Baca juga: Warga Sipil yang Ikut Culik dan Aniaya Warga Aceh hingga Meninggal Ternyata Ipar Praka RM
Baca juga: Ternyata 3 Okum TNI Tak Hanya Culik Warga Aceh yang Dianiaya Hingga Tewas, Tapi Korban Lain Dilepas
Saat tiba di toko, hal pertama yang dilakukan keempat orang tersebut adalah mengamankan handphone, uang di dalam laci toko termasuk di dalam celana, dan barang-barang berharga lainnya.
Mobil lalu bergerak dan sekitar 2 kilometer mobil berhenti.
ZF dan seorang warga Aceh lainnya diperintahkan membuka baju. Mata mereka kemudian ditutup dan diperintahkan tidur di bagasi belakang.
“Saat itu mereka turun dari mobil mencari sasaran lain, dapat tiga orang lagi dari dua toko. Semuanya juga orang Aceh,” ungkap ZF.
Ketiga orang itu juga disuruh membuka baju dan matanya ditutup. Lalu diperintahkan tidur di bagasi bersama dua orang lainnya.
“Kami berlima ditidurkan di bagasi berdesak-desakan. Mobil kemudian berjalan pelan-pelan,” kenang ZF.
Saat itulah proses negoisasi terjadi. Mereka mengancam, kalau tidak ingin cacat harus ada uang Rp 30 juta per orang.
Satu per satu mereka dipanggil untuk pindah ke bagasi tengah. Di sinilah mereka dieskusi oleh Praka RM, dengan melecut punggung mereka dengan kabel listrik.
“Saya duluan yang dipukul, karena saya duluan yang ditangkap. Sakitnya luar biasa, saya berulang kali teriak takbir. Saat saya terlalu berontak, saya disetrum hingga lemas,” ungkap ZF.
Baca juga: Curhat Pilu Aldila Jelita ke Ibunya, Nangis Ngaku Tak Sanggup Hidup dengan Indra Bekti: Aku Nyerah
Baca juga: Selebgram Palembang APS Diduga Simpan Uang Suami Hasil Jual Narkoba, Mobil hingga MM Disita Polisi
“Mereka nggak mau dengar kata-kata tidak ada uang, langsung dipukul,” imbuhnya.
Di saat seluruh badan sudah luka-luka, permintaan uang yang awalnya Rp 30 juta dikurangi menjadi Rp 20 juta.
ZF lalu diperintahkan menghubungi temannya untuk meminta uang. Jumlahnya mereka dikte di telinga saya.
“Saya kasih Rp 8 juta, itu kiriman dari kawan. Uang di ATM juga diambil, Rp 800.000, juga di dalam kantong Rp 300.000, serta uang yang dilaci toko. Totalnya mungkin sekitar Rp 10 juta,” sebut ZF.
Sementara warga Aceh lainnya yang disekap bersama ZF ada yang menyetorkan Rp 6 juta dan yang paling besar Rp 21 juta.
“Jadi mereka memeriksa handphone kami, dan mencari kontak yang berhubungan dengan uang. Kami disuruh hubungi untuk meminta kembali uang itu,” ujarnya.
ZF bersama empat orang lainnya dilepas pukul 02.00 WIB dini hari. Mereka diturunkan di pintu tol keluar, terminal kampung rambutan.
Karena tak memiliki uang sepeser pun, ZF lalu mendatangi Alfamart meminta tolong agar dipesankan Grab, dan dibayar saat sampai di rumah.
“Saat itu saya putuskan pulang kampung. Saya pulang 20 hari kemudian, hanya mengandalkan fotokopi kartu keluarga karena KTP, SIM, handphone diambil mereka,” tambah ZF.
ZF mengaku sangat trauma dengan kejadian tersebut. Menurut dia, apa yang dialaminya itu adalah murni perampokan dan pemerasan.
Saat ditanya lebih lanjut, ZF tak membantah bahwa kasus yang dialaminya berhubungan dengan bisnis obat Tramadol.
Baca juga: Pelaku Manipulasi Data Orang Lain Dibekuk Cyber Crime Polda Jambi
ZF sendiri mengaku saat itu juga menjual Tramadol, termasuk tiga orang lainnya yang ditangkap bersamanya.
“Satu orang lagi bukan, dia kalau tidak salah satpam di stasiun kereta api, orang Aceh juga. Dia dilepas dan tidak dipukul, tetapi uangnya semua habis dikuras,”
Meski penangkapannya itu terkait dengan bisnis Tramadol, tetapi ZF mengaku tidak tahu bagaimana hubungan Praka RM dan komplotannya dalam bisnis tersebut.
“Saat ditangkap itu, kami sudah menawarkan uang koordinasi yang akan diberikan rutin, tetapi dia tidak mau. Mereka hanya minta disediakan uang,” tutur ZF.
Menurut ZF, komplotan Praka RM sudah sering datang menculik pedagang warga Aceh.
“Sudah sering mereka datang, cuma orang yang ditangkap mereka gilir,”
“Kalau bulan ini misalnya kena toko saya, bulan depan mereka datang lagi menyasar toko sebelah,” demikian ZF
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Banyak Warga Aceh jadi Korban Oknum Paspampres, Ini Kisah Pemuda Sawang 12 Jam Disekap Praka RM,
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Selebgram Palembang APS Diduga Simpan Uang Suami Hasil Jual Narkoba, Mobil hingga MM Disita Polisi
Baca juga: Curhat Pilu Aldila Jelita ke Ibunya, Nangis Ngaku Tak Sanggup Hidup dengan Indra Bekti: Aku Nyerah
Baca juga: Pelaku Manipulasi Data Orang Lain Dibekuk Cyber Crime Polda Jambi
BPN Kota Jambi Targetkan Pendataan 6.000 Bidang Tanah di Kecamatan Pasar |
![]() |
---|
Selebgram Palembang APS Diduga Simpan Uang Suami Hasil Jual Narkoba, Mobil hingga MM Disita Polisi |
![]() |
---|
Curhat Pilu Aldila Jelita ke Ibunya, Nangis Ngaku Tak Sanggup Hidup dengan Indra Bekti: Aku Nyerah |
![]() |
---|
Pelaku Manipulasi Data Orang Lain Dibekuk Cyber Crime Polda Jambi |
![]() |
---|
Survei PUTIN, M Syukur Paling Potensial di Bursa Bupati Merangin 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.