WAWANCARA EKSKLUSIF

TB Hasanuddin: Beli Pesawat Jangan Hanya karena Selera Pemimpin

TB Hasanuddin mengatakan pihaknya bersama jajaran di Komisi I DPR tak mendapat laporan dan pembahasan dari Kemenhan RI soal pembelian pesawat bekas

Editor: Duanto AS
TRIBUNNEWS.COM
Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin saat wawancara khusus bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, di kantor Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Kamis (17/8). 

Soal ini, pembelian 1 skuadron atau 12 unit jet tempur Mirage 2000-5 dari Qatar. Manurut Pak TB, ini kan konon untuk memperkuat alusista kita juga?

Begini, jadi soal Qatar ini, menjadi bahan pembicaraan, baik di lingkungan Komisi I DPR maupun di kalangan pengamat militer dan juga di masyarakat.

Mari kita lihat, Pembelian di Qatar itu sampai sekarang ini belum pernah dibahas di komisi I.

Jadi tidak pernah dipaparkan bahwa kami akan membeli nih 10 atau 11 unit dari Mirage 2000-5 Dari Qatar atau bekas untuk dibeli ke Indonesia.

Saya sendiri anggota Komisi I DPR hanya mendapatkan informasi itu dari media.

Lalu kami coba mencari informasi bahwa pesawat itu pun itu akan dibeli dan sudah cukup tua.

Lifetime nya itu tinggal 10 tahun. Lalu saya dapat informasi juga penjelasan dari Dinas Penerangan Kemenhan bahwa pembelian Mirage dari Qatar Itu dalam rangka mengisi kekosongan ketika pesawat Rafale dari Perancis itu datang tiga tahun kemudian.

Oke, sambil nunggu tiga tahun di tahun sekarang ini di tahun 2023 ke 2026 baru datang.

Kekosongannya itu karena apa karena pesawat-pesawat kita tidak efektif seluruhnya bisa terbang.

Karena maintenancenya dan suku cadangnya. Karena jujur biaya pemeliharaan juga kurang.

Tetapi setelah itu kami dapat informasi pesawat Mirage dari Qatar Itu juga tidak serta merta sekarang bisa dikirim.

Lalu mereka akan reparasi dulu, pemeliharaan dulu baru dua tahun kemudian akan tiba.

Kalau dua tahun baru akan tiba, lalu dari hari ini sampai dua tahun kemudian pake pesawat apa kita.

Kosong juga.

Saya diskusi dengan para perwira mantan-mantan penerbang TNI AU, kenapa kalau misalnya kita ada uang sampai dengan Rp10 triliun separuhnya saja Rp5 triliun dipakai untuk revitalisasi pesawat-pesawat yang sekarang ini, baik Sokhoi maupun F-16, ya itu akan bangkit semua.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved