Temuan BPS, Ketimpangan Gender di Sungai Penuh dan Merangin Tercatat Tinggi
Mulai Agustus ini hingga kedepannya, BPS akan rilis statistik dan memuat data IKG di dalamnya secara berkala
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Rahimin
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi melakukan rilis resmi statistik awal Agustus 2023.
Satu diantaranya ada penambahan penilaian BPS Provinsi Jambi yaitu Indeks Ketimpangan Gender (IKG) yang meliputi dimensi kesehatan reproduksi, pemberdayaan, dan pasar tenaga kerja.
Mulai Agustus ini hingga kedepannya, BPS akan rilis statistik dan memuat data IKG di dalamnya secara berkala.
Kemudian, dalam IKG terdapat 'indikator' yang secara spesifik merincikan tiga dimensi yang disebutkan di atas.
Agus Sudibyo, Kepala BPS Provinsi Jambi menyampaikan pada dimensi pemberdayaan perempuan di Provinsi Jambi masih rendah.
Ketimpangan gender Provinsi Jambi pada 2022 dari dimensi pemberdayaan tercatat bahwa laki-laki 49,53 persen dan perempuan 35,28 persen penduduk umur 25 tahun ke atas dengan pendidikan minimal SMA sederajat.
Kemudian dari sisi presentase keterlibatan dalam legislatif perempuan jauh lebih rendah yaitu hanya 16,36 persen.
Namun, keterlibatan legislatif laki-laki di Provinsi Jambi mendominasi hingga angka 83,64 persen.
Sedangkan daerah dengan ketimpangan gender tertinggi yaitu Kota Sungai Penuh, dan Kabupaten Merangin.
Pada 2021 ketimpangan gender di Merangin sebesar 0,669 persen dan tahun 2022 yaitu 0,673 persen.
Tertinggi Kota Sungai Penuh pada 2021 berada di angka 0,788 persen dan tahun 2022 0,791 persen.
Zulkarnain, Kabid Pemberdayaan Perempuan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) Provinsi Jambi mengatakan, tingkat pendidikan di dua daerah tersebut memang tergolong rendah dari sisi perempuan.
"Kalau kita lihat harapan ingin bersekolah memang lebih tinggi perempuan, tapi pada kenyataannya untuk sampai jenjang yang lebih tinggi itu kalah perempuan. Artinya banyak perempuan yang patah di tengah jalan," katanya.
Ia memperkirakan, perempuan di daerah tidak menyelesaikan pendidikannya lantaran perkawinan.
Ketika perempuan sudah menikah, diperkirakan tidak melanjutkan pendidikan lantaran fokus dengan keluarganya.
Lalu berdasarkan pemilu lalu keterwakilan perempuan untuk legislatif di Kota Sungai Penuh tidak ada sama sekali.
Harga Emas di Kota Jambi Terus Merangkak Naik, Tembus Rp14,5 Juta per Suku |
![]() |
---|
Talaud Diguncang 'Jari' Subduksi Filipina: Gempa M7,6 Picu Peringatan Waspada Tsunami di Sulut-Papua |
![]() |
---|
5 Wilayah di Sulawesi Utara dan Papua Berpotensi Tsunami Imbas Gempa 7,6 di Laut Filipina Jumat Pagi |
![]() |
---|
Syarat dan Cara Daftar Program Magang Berbayar Pemerintah, Fresh Graduate Digaji Setara UMP |
![]() |
---|
Usai Viral Mahar Cek Rp3 M Ternyata Palsu Kakek 74 Tahun di Pacitan Kabur Bawa Motor Mempelai Wanita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.