Kanker Serviks

Setiap Tahun 21 Ribu Wanita Indonesia Meninggal, Pemerintah Gelontorkan Rp4,5 T untuk Pencegahan

Setiap tahun tercatat ada 21.000 wanita Indonesia meninggal karena kanker serviks.

|
Editor: Herupitra
thinkstock
ilustrasi kanker 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setiap tahun tercatat ada 21.000 wanita Indonesia meninggal karena kanker serviks.

Fakta ini menjadikan kanker serviks sebagai kanker dengan insiden dan kematian tertinggi kedua setelah kanker payudara di Indonesia.

"Ini kondisi yang menyedihkan dan harus kita hadapi bersama karena bisa dicegah," kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalam kegiatan peluncuran NUSAGARD di Jakarta, Rabu (2/8/2023).

Dante mengatakan, kanker serviks bisa dicegah dengan vaksin human papillomavirus (HPV).

Indonesia optimistis mengejar target bebas kanker serviks pada 2030.

Tahun ini, vaksinasi kanker serviks nasional akan dilakukan di 38 provinsi di Indonesia.

Baca juga: RSUD Raden Mattaher Bangun Gedung Radioterapi Bagi Penderita Kanker di Jambi

Baca juga: Dokter ini Temukan Cara Mengetahui Kanker dari Bau Mulut

Program Imunisasi Nasional berbasis sekolah ini akan dilaksanakan mulai Agustus 2023, melalui Program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

"Direncanakan pada Agustus ada 2,9 juta anak Indonesia berusia kelas 5 dan 6 SD (9-14 tahun) dengan 95 persen target anak perempuan divaksinasi pada tahun ini," tutur Dante mengutip Tribunnews.com.

Pengeluaran pemerintah dalam pembiayaan kanker serviks setiap tahunnya mencapai Rp 4,5 triliun.

Dimana Indonesia setiap tahun ada 36 ribu kasus kanker serviks.

"90 persen wanita yang terdeteksi kanker serviks pada stadium awal dapat sembuh maksimal," tuturnya.

Guna mendukung capaian target vaksinasi HPV, Bio Farma dan MSD menjamin ketersediaan vaksin kanker serviks yaitu NUSAGARD vaksin 4-valent HPV.

Direktur Utama Bio Farma Syadiq Akasya menyebutkan, pihaknya telah menyediakan 3,1 juta vaksin HPV untuk program vaksinasi nasional tersebut.

"Dengan hadirnya vaksin HPV 4-valen produksi dalam negeri, diharapkan dapat meningkatkan dan memperluas cakupan vaksin HPV di Indonesia," ujar Syadiq.

Berdasarkan hasil uji klinik yang sudah dilakukan, Badan POM menemukan vaksin ini efektif untuk mencegah kanker serviks.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved