Kapal Tenggelam di Buton Tengah

Update Insiden Kapal Tenggelam di Buton Tengah, 33 Orang Selamat, 15 Meninggal, Berikut Daftarnya

Berikut data terbaru dari korban kecelakaan kapal tenggelam di di Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Provinsi Sulawesi Tenggara, Senin (24/7/2023)

Editor: Darwin Sijabat
Tribun Sultra/Kolase Tribun Jambi
Berikut data terbaru dari korban kecelakaan kapal tenggelam di di Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (24/7/2023). 

2. Sayana (38)

Baca juga: Daftar 6 Pemain Baru PSMS Medan Pekan Ini: Jebolan Akademi hingga Eks Timnas Indonesia

3. Narti (19)

4. Elena (24)

5. Nurasafila(26)

6. Eti Fariski (18)

7. Darni(17)

8. Lakiran ( 46)

9. Afkar (15)

10. Gadis (16)

11. Irma (17)

12. Muh Rifal (16)

13. Waunde (37)

14. Lusnawati (17)

15. Muh Kisan (7) / anak

Detik-detik Kapal Tenggelam

Berikut detik-detik kecelakaan laut kapal tenggelam yang sebabkan 15 korban tewas dan 19 orang hingga kini menghilang di Buton Tengah, Sulawesi Tenggara.

Cerita awal mula insiden itu disampaikan Saharuddin, nahkoda kapal yang tenggelam itu.

Kapal tersebut tenggelam pada Senin (24/07/2023) sekitar pukul 00.20 WITA.

Baca juga: Presiden Jokowi Bareng Prabowo Subianto dan Erick Thohir ke Jawa Timur, Soal Pilpres 2024?

Insiden kapal tenggelam itu berlokasi di Teluk Banggai, perairan antara Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur (Mastim), dan Desa Lanto, Mawasangka Tengah (Masteng).

Perairan yang menjadi lokasi kapal tenggelam berada di wilayah administratif Kabupaten Buteng, Provinsi Sultra.

Muatan kapal tersebut diperkirakan memuat hingga 50 penumpang.

Berdasarkan data sementara, sebanyak 15 penumpang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Sedangkan, 19 penumpang lainnya hilang.

Saat ini Tim SAR Gabungan masih melakuakn pencarian.

Sementara enam korban lainnya dinyatakan selamat dalam peristiwa kecelakaan kapal tersebut.

Sosok nahkoda sekaligus pemilik kapal tenggelam yakni Saharuddin juga selamat dalam tragedi tenggelamnya kapal tersebut.

Dia selamat dalam kecelakaan kapal yang dikemudikannya tersebut setelah berenang menuju Pelabuhan Desa Lagili.

Saharuddin pun mengungkap detik-detik kapal tenggelam yang dinakhodainya tersebut.

Keterangan sang nakhoda sekaligus pemilik kapal naas tersebut dikutip TribunnewsSultra.com berdasarkan laporan kepolisian.

Kronologi peristiwa tragis tersebut berawal saat Saharuddin menerangkan menunggu penumpang di Pelabuhan Liana Banggai.

Pelabuhan atau dermaga tersebut berlokasi di Desa Lanto, Kecamatan Masteng, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara.

“Kemudian para penumpang naik ke perahu satu persatu sekitar 40 orang lebih,” katanya berdasarkan keterangan kepolisian.

Namun dalam perjalanan menuju Desa Lagili, Kecamatan Mastim, Kabupaten Buteng, Provinsi Sultra, perahu yang dinakhodainya tersebut tetiba miring ke samping.

Perahu tersebut kemudian kemasukan air lalu terbalik dan menyebabkan seluruh penumpang jatuh ke laut.

Baca juga: Respon Cak Imin Dirayu PDIP Dukung Ganjar Pranowo, Ingin Rebut PKB dari Pelukan Prabowo Subianto?

“Perahu miring ke samping lalu masuk air dan terbalik. Seluruh penumpang jatuh ke laut kemudian perahu terbalik,” jelasnya.

Saharuddin menyebutkan dirinya kemudian menolong beberapa penumpang yang tenggelam.

Selanjutnya, diapun berenang menuju Pelabuhan Desa Lagili dan berhasil selamat dalam tragedi kapal tenggelam tersebut.

Korban Kapal Tenggelam

Berdasarkan data sementara, peristiwa kapal tenggelam di Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra), tersebut menyebabkan 15 korban meninggal dunia.

Dari data yang dilansir pihak kepolisian maupun Kantor Pencarian dan Pertolongan atau KPP Kendari, sebanyak 19 korban lainnya masih hilang dan dalam pencarian Tim SAR Gabungan.

Sementara ini, sebanyak 6 penumpang lainnya dinyatakan selamat dalam tragedi kapal tenggelam tersebut.

“Untuk data terbaru, korban meninggal ada 15 orang dan untuk yang selamat 6 orang,” kata Kepala Kepolisian Resort Buton Tengah (Kapolres Buteng), AKBP Yanna Nurhandiana.

Kata dia, penumpang diperkirakan kurang lebih 50 orang yang akan menyeberang dari Pelabuhan Liana Banggai ke Pelabuhan Lagili.

Saat ini, penumpang yang sudah terdata sebanyak 21 orang.

Pihak kepolisian juga masih melakukan pendataan di kepala desa untuk mengecek warganya yang hilang.

Sedangkan, Tim SAR Gabungan sampai saat ini masih terus melakukan pencarian para korban yang masih belum ditemukan.

“Sementara jumlah korban yang masih dalam pencarian 19 orang dari perkiraan sesuai laporan awal jumlah POB (penumpang di atas kapal) 40 orang,” kata Kepala KPP Kendari, Muhammad Arafah.

Menurutnya, Tim SAR Gabungan langsung melakukan pencarian setibanya di lokasi kejadian.

Pencarian tersebut dilakukan dengan membagi tua tim yakni tim pertama melakukan penyelaman disekitar lokasi kejadian.

Tim 2 melakukan penyisiran di atas permukaan air disekitar lokasi kejadian dengan menggunakan rubberboat dan longboat.

Sedangkan, seluruh korban meninggal dunia diserahkan kembali kepada keluarga korban setelah dilakukan proses identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.

Sedangkan, korban selamat dalam tragedi kapal tenggelam di Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, sementara dalam perawatan.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Tekan Angka Stunting, Pj Bupati Muaro Jambi Buka Sosialisasi di Niaso

Baca juga: Wanita Berambut Pirang Tabrak 2 Mobil, Aksinya Bikin Heboh Pintu Tol Rawamangun

Baca juga: Wawako Jambi Maulana Hadiri VerifikasiSEhat Lanjutan Kabupaten dan Kota Sehat Tingkat Nasional

Artikel ini diolah dari TribunnewsSultra.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved