Berita Jambi
Polresta Jambi Tanggapi Soal Emak-emak Gerebek Basecamp Narkoba di Payo Sigadung
Sejumlah emak-emak menggerebek salah satu rumah yang diduga sebagai basecamp sabu, Rt 05 dikawasan Payo Sigadung, kelurahan Rawasari, kecamatan Alam B
Penulis: Rifani Halim | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Sebelumnya, S (38) salah satu warga emak- emak yang ikut dalam aksi tersebut saat dijumpai awak media mengatakan, aksi emak- emak tersebut dilakukan lantaran warga Payo Sigadung tempat eks lokalisasi ini geram dengan aktivitas transaksi narkotika di sana dan banyak barang warga sekitar sering hilang dicuri.
"Warga sudah resah, karena warga sekitar banyak kehilangan barang, ada motor, mesin air, handphone, laptop. Kehilangan itu tidak hanya di RT kami saja tapi ada juga ke RT tetangga sejak basecamp sabu itu dibuka," kata salah satu emak-emak.
Basecamp para penyabu tersebut, menurut warga sudah lama beraktivitas bahkan kurang lebih setahun. Namun, pihak kepolisian tak kunjung menangkap para penyalahgunaan narkoba tersebut meski sudah dilaporkan oleh masyarakat.
"Kurang lebih sudah setahun lebih mereka buka disini, kami sudah melapor tapi tidak ada tanggapan," ujarnya.
Emak tersebut menjelaskan, saat melakukan penggerebekan warga menemukan, sabu, alat hisap sabu, plastik kecil dalam jumlah yang banyak, serta uang tunai senilai 20 juta lebih. Selain itu, satu orang diamankan dan sudah serahkan kepihak kepolisian setelah para emak-emak itu melakukan aksinya.
"Awalnya kami bae, udah sekitar 30 menit baru polisi datang. Ada satu orang pria diamankan itu, ada juga banyak alat hisap sabu dan uang tunai 20 juta lebih," ujarnya.
Saat kejadian, para emak-emak melihat terdapat sekitar 20 orang pria yang berada di dalam Basecamp, terdapat 8 kamar sebagai tempat para pengguna menghisap sabu, bahkan ada pula sekitar 5 atau 4 orang pekerja untuk memfasilitasi para pengguna.
"Saat kita masuk, banyak orang didalam dan motornya ada juga didalam mereka nyabu. Mereka berhamburan kabur pas kami masuk, ada yang langsung bawa motor ada yang nyelamatin uang puluhan juta, kami dak mungkin nak nangkap lanang galo kami ibu-ibu," jelasnya.
Selain itu, sejumlah emak-emak tersebut menghitung sejumlah uang yang didapat dari tanggan pekerja serta melemparkan alat hisap serta plastik sabu yang kosong keluar Basecamp tersebut.
Menurutnya, keresahan masyarakat tersebut makin menjadi-jadi karena banyaknya remaja ABG ikut mondar-mandir kedalam Basecamp sabu tersebut. Bahkan putaran narkotika di Basecamp tersebut cukup besar selalu dipenuhi oleh para pengguna.
"Apalagi liat anak SMP SMA bolak-balik masuk kedalam ( Basecamp) ada yang bonceng 3 kan kita kasihan, resah dan mengebuh-ngebuh perasannya," sebut S.
Dia menegaskan, bahwa tidak semua tempat eks lokalisasi Payo Sigadung merupakan pemakaian narkoba, bahkan para pengguna datang dari berbagai wilayah di kota Jambi.
"Walaupun ini tempat lokalisasi tapi disini tidak semua pengguna narkoba," tergasnya.
Dari pantauan Tribun Jambi dan sejumlah awak media pada Minggu (23/7/2023) sore, Basecamp tersebut kini telah terpasang garis polisi dan tidak ada satu orang pun didalamnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Jawab Kabar Zumi Zola Pindah Ke Golkar, H Bakri: Kata Siapa?
Baca juga: Yokohama F Marinos vs Manchester City: Drama 8 Gol dan Brace Erling Haaland
Baca juga: Irfan Hakim sebut Atta Halilintar Kehabisan Uang belikan Kado Ulang Tahun Aurel Hermansyah
Gubernur Jambi Salurkan Rp 9,5 Miliar untuk Swasembada Pangan di Bungo |
![]() |
---|
Sekda Provinsi Jambi Ajak Jadikan Industri Kerajinan Pilar Ekonomi Inklusif |
![]() |
---|
8 Merek Beras Premium Dioplos, Satgas Pangan Jambi Minta Harga Diturunkan |
![]() |
---|
Satgas Pangan Temukan 8 Merek Beras Premium Terindikasi Oplosan di Jambi, Ini Daftarnya |
![]() |
---|
13 Warga Binaan Lapas di Jambi Dapat Amnesti dari Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.