Sosial
Nyimas Didik Anak Ikuti Berbagai Lomba Guna Atasi Krisis Interaksi Sosial
Nyimas sosok ibu yang mengarahkan agar anaknya mengeksplorasi kegiatan-kegiatan baru, mendapatkan pengalaman yang luas, dan tidak takut mencoba.
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Hendri Dunan
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pendidikan anak ditengah deraan dunia digital saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi bunda-bunda sekalian. Terutama agar anak tidak menjadi antiinteraksi sosial karena sibuk dengan gawainya sepanjang waktu. Nah, cara yang dilakukan oleh Bunda Nyiman Amanda ini bisa menjadi pertimbangan untuk dicoba.
Nyimas Amanda, salah seorang ibu di Kota Jambi yang memiliki dua orang anak memiliki keresahan tersendiri. Sebagai orang tua, pastinya dia menginginkan yang terbaik bagi buah hatinya. Tetapi keinginan itu tidak membuat Nyimas menjadi 'bossy' pada kedua anaknya.
Nyimas sosok ibu yang mengajarkan anaknya dengan cara menarik. Dia mengarahkan agar anaknya mengeksplorasi kegiatan-kegiatan baru, mendapatkan pengalaman yang luas, dan tidak takut mencoba.
Sejak sang anak masih kecil-kecil, Nyimas mengajarkan pada mereka bagaimana melakukan hal baru itu sangat menyenangkan dan dalam keadaan sang anak betul-betul merasakannya.
Putranya yang duduk di bangku SMP yaitu Razaq Khalfani Darmawan dan putrinya masih SD bernama Azarine Khansa Darmawan.
"Sudah dari usia empat tahun. Apapun itu event anak-anak mulai dari mewarnai, melukis, fazel, apapun itu perlombaan saya ikuti. Nggak penting kalah menang, yang penting pengalaman sama kreativitas anak," ungkapnya.
Terlebih mengikuti lomba demikian, menurutnya dapat melatih motorik anak yang berdampak pada timbulnya kebahagiaan, hal tersebut juga merupakan pertimbangan Nyimas.
Bagi Nyimas, pada era digital saat ini, generasi semakin dekat dengan gawai dan perangkat elektronik sejenis. Sehingga anak-anak menjadi lebih merasa senang bermain gawai ketimbang melakukan kegiatan sosial.
Kata dia, kegiatan-kegiatan untuk anak baik perlombaan ataupun tidak merupakan ide bagus mendekatkan mereka pada lingkungan sosial.
"Lebih ke rasa peduli, pergaulan bagaimana mereka bergaul dengan anak-anak yang baru, komunitas yang baru, dan pengalaman sosialnya," ungkapnya.
Apalagi ketika sempat dilanda Pandemi Covid-19, menurutnya dampak game (permainan-red) online lebih dianggap menyenangkan bagi anak. Karena bermula dari kondisi anak tidak boleh bermain di luar rumah saat pandemi Covid-19, lalu bagi Nyimas itu semua perlu dinormalisasikan kembali.
"Ya dengan cara bentuk perilaku sosialnya dalam kegiatan-kegiatan. Itulah alasan saya mau ajak anak aktif kegiatan seperti ini," ungkapnya.
Mengajak anak lebih banyak ikut kegiatan sosial menurutnya tidak terlalu sulit.
Nyimas memposisikan diri antara dia dan anak-anaknya cukup akrab, bisa dikatakan seperti sahabat.
Mempelajari dari pendidikan orang terdahulu terutama keluarga, kini Nyimas menyesuaikan dengan perkembangan zaman untuk mendidik anak-anaknya.
Satu Pekerja Meninggal Dunia Saat Bongkar Atap Seng Gedung Eks PT Nansari |
![]() |
---|
Taburan Pasir Ganggu Pengendara yang Melintas di Lintas Timur |
![]() |
---|
Partai Final Gubernur Cup Jambi Ditunda Akibat Lapangan Tergenang Air Setelah Hujan Deras |
![]() |
---|
BPBD Minta Masyarakat Waspada |
![]() |
---|
Pilih Bertahan Dalam Rumah yang Kebanjiran Demi Keamanan Ternak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.