Berita Sarolangun

Menari, Bernyanyi di Sawah Sebelum Masa Tanam, Tradisi Masyarakat Marga Batin Pengambang, Sarolangun

Tradisi yang telah ada sejak ratusan tahun silam itu, terus dilakukan masyarakat Marga Batin Pengambangang, sebelum menanam padi atau turun ke sawah.

Penulis: Solehan | Editor: Deni Satria Budi
Tribunjambi/Solehan Syaf
Tarian Mangku Berentak yang dilakukan masyakarat Desa Batin Pengambang saat mengolah tanah sawah sebelum masa tanam padi. 

"Semua sawah di sini dikerjakan bersama-sama, misalkan hari ini kami mengerjakan sawah milik ibu Rini, maka besoknya kami mengerjakan sawah ibu Ani, inilah tradisi Margo Batin Pengambang," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Sarolangun, Saipullah mengatakan, tarian mangku berentak mengandung artian menyangkul sawah secara serentak.

"Kita bersama-sama untuk mengingatkan tradisi dan budaya lama, yang perlu kita budayakan. Makanya kita membuat even Mangku Berentak ini, menjadi budaya yang hampir punah. Disini masih ada dan akan terus kita pertahankan," kata Saifullah.

Perlu diketahui, tarian Mangku Berentak kali ini termasuk dalam Festival Jelajah Kesenian Mangku Berentak yang digelar di Desa Batin Pengambang.

Tradisi Turun ke Sawah Marga Batin Pengambang Sarolangun, Memasak Lemang Sebelum Menanam Padi
Tradisi Turun ke Sawah Marga Batin Pengambang Sarolangun, Memasak Lemang Sebelum Menanam Padi (Tribunjambi.com/Solehan)

Baca juga: Waw, Gaji Tukang Bangunan di Jepang Sentuh Angaka Puluhan Juta Sebulan

Baca juga: Hanim, Pelaku Sindikat Penjualan Ginjal, Dari Pendonor Hingga Jadi Koordinator di Kamboja

Bernilai Sejarah

Jelajah Kesenian Mangku Berentak 2023 yang digelar di Margo Batin Pengambang, Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun, resmi dimulai, Selasa (18/7/2023) lalu pukul 22.00 WIB.

Kegiatan tersebut dibuka Asisten II Setda Sarolangun, Ramawi, yang didampingi unsur Forkompinda Sarolangun.

Dalam sambutannya, Ramawi mengatakan bahwa kegiatan tersebut sangat didukung oleh pemerintah, baik kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat.

"Jadi, ada beberapa usulan kegiatan yang menjadi pilihan untuk digelar, namun acara ini yang dipilih karena memiliki nilai sejarah yang baik untuk diperlihatkan kepada generasi muda," jelas Ramawi.

Menurut Ramawi, Mangku Berentak merupakan kegiatan yang telah dilakukan setiap tahunnya secara rutin oleh tujuh desa Margo Batin Pengambang.

"Jelajah kesenian ini tidak hanya berfokus pada tradisi saja, melainkan kita juga berupaya untuk mengeksplor beberapa tempat wisata yang berada di 7 Desa Margo Batin Pengambang," jelasnya.

"Saya berharap, dengan dilakukannya kegiatan ini dapat memicu kalangan muda untuk belajar tentang kesenian daerah yang mulai tergusur oleh perkembangan zaman," tuturnya.(solehan)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved