Pilpres 2024
Siapa Cawapres Anies Baswedan? Demokrat Pede Kriteria Tambahan untuk Wakil Merujuk ke AHY
Partai Demokrat dinilai percaya diri bahwa kriteria tambahan untuk Cawapres yang disebutkan Anies Baswedan merujuk ke Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
TRIBUNJAMBI.COM - Partai Demokrat dinilai percaya diri bahwa kriteria tambahan untuk Cawapres yang disebutkan Anies Baswedan merujuk ke Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Kriteria tambahan yang dimaksudkan itu yakni kriteria nol (0).
Artinya bahwa pendamping mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak memiliki rekam jejak yang bermasalah.
Sebelumnya, Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani menghormati soal kriteria tambahan yang disampaikan capres Koalisi Perubahan itu.
Dalam pernyataannya Anies Baswedan menyebutkan kalau kriteria tambahan itu harus yakni sosok yang tidak memiliki rekam jejak pada kasus hukum atau 0 resiko hukum atau yang disebut dengan kriteria 0.
"Kami menghormati sepenuhnya penambahan kriteria yang disampaikan Mas Anies yang disebut kriteria 0. Kriteria nomor 0 ini, yaitu tak memiliki beban masa lalu atau tak bermasalah dan memiliki keberanian ini sangat relevan dan sesuai dengan kebutuhan," kata Kamhar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/7/2023).
Kamhar merasa percaya diri kalau sosok yang sejatinya sesuai dengan apa yang dimaksud oleh Anies Baswedan yakni Ketua Umum Partai Demokrat AHY.
Dengan masuknya kriteria 0 ini sebagai cawapres Anies Baswedan maka, kata Kamhar, hal tersebut bisa menjadi jalan lurus bagi Koalisi Perubahan untuk melenggang di Pilpres 2024.
Baca juga: Siapa Cawapres Anies Baswedan? Demokrat Sepakat Ada Kriteria Nol, Apa Artinya?
Baca juga: Rekam Jejak Sofyan Jacob, Mantan Kapolda Metro Jaya Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024
Baca juga: Dewan Dorong Pemprov Jambi Kejar PAD Participating Interest 10 Persen dari Perusahaan Migas
Sebab, dengan misi perubahan yang dibawa oleh Demokrat, NasDem dan PKS sudah sejatinya sosok yang harus diusung adalah orang yang bersih dari permasalahan hukum.
"Bukan sekedar pemenuhan kebutuhan untuk bisa berlayar, mengingat Koalisi Perubahan ini berbeda dengan selera dan kehendak penguasa. Maka, jika tak bersih dan tak punya keberanian, pasti tersandera," ucap dia.
Tak hanya itu, kriteria 0 tersebut juga selaras dengan yang dimandatkan oleh Anies Baswedan selaku capres dalam membawa misi perubahan dan perbaikan.
Kata dia, setidaknya ada empat poin yang terkandung untuk menjalankan misi itu, terutama yakni keberanian dalam menentukan apa yang harus dijalankan dan tidak perlu dari kebijakan yang ada saat ini.
"Bersih dan berani ini pun sangat diperlukan jika mendapatkan kesempatan sejarah memperoleh mandat rakyat pada Pilpres 2024 nanti," kata dia.
Atas kriteria itu, Kamhar merasa percaya diri kalau sosok yang sejatinya sesuai dengan apa yang dimaksud oleh Anies Baswedan yakni Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Untuk efektifikas dan optimalisi menjalankan ini, butuh orang yang tak memiliki beban masa lalu dan keberanian. Mas Ketum AHY sangat memadai dan memenuhi kriteria ini," tukas Kamhar.
Sepakat Kriteria Tambahan
Partai Demokrat menyampaikan kesepakatannya terkait kriteria Bacapres Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.
Baca juga: Pria di Kota Jambi Ditangkap Polisi Karena Jualan Sabu, Dapat Upah Rp 500 Ribu per 5 Gram
Satu kriteria yang ditambahkan itu dalam menentukan pendamping mantan Gubernur DKI Jakarta itu maju dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Kriteria tersebut untuk menambah empat kualifikasi yang sebelumnya telah dicatatkan melalui Piagam Perubahan.
Sepakatnya Partai Demokrat itu disampaikan Kepala Badan Komunikasi Strategis Demokrat, Herzaky Mahendra Putra.
Dia mengatakan bahwa kriteria yang ditambahkan Anies Baswedan, yaitu kriteria nol.
Herzaky menjelaskan, kriteria tersebut mengharuskan bacawapres pendamping Anies Baswedan terbebas dari rekam jejak masalah, khususnya kasus hukum.
"Mas Anies Baswedan, Presiden Koalisi Perubahan menyampaikan ingin menambah satu kriteria lagi dari lima kriteria yang sudah tercantum di Piagam Perubahan dalam menentukan bacawapres Koalisi Perubahan, yaitu kriteria Nol. Dalam artiannya, bacawapres tidak memiliki rekam jejak masalah," kata Herzaky, melalui keterangan tertulisnya, Jumat (21/7/2023).
Ia kemudian mengungkapkan, kriteria nol untuk bacawapres pendamping Anies ini juga telah disampaikan eks Gubernur DKI itu kepada Tim 8 dan para Ketua Umum partai politik tergabung Koalisi Perubahan.
"Beliau membutuhkan cawapres yang rekam jejaknya bebas dari potensi terkena kasus hukum," ungkapnya.
Herzaky menjelaskan, kriteria tersebut mengharuskan bacawapres pendamping Anies Baswedan terbebas dari rekam jejak masalah, khususnya kasus hukum
Oleh karena itu, Herzaky menegaskan, Partai Demokrat mendukung penuh kriteria bacawpres pendamping Anies di 2024 tersebut.
Baca juga: Eks Kapolda Metro Jaya Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Sofjan Singgung Cebong Kampret
"Kami pun mendukung penuh kriteria ini karena selaras dengan semangat perjuangan perubahan dan perbaikan. Membersihkan rumah Indonesia ini harus dengan sapu yang bersih. Bukan sapu yang bermasalah, atau bisa tersandera kasus," jelas Herzaky.
Menurutnya, perubahan dan perbaikan memerlukan tulang punggung perubahan yang kuat, kokoh, mandiri, independen, dan bebas dari masalah.
"Untuk memastikan perjuangan perubahan dan perbaikan bisa terwujud. Untuk Indonesia yang lebih baik," ujar Herzaky.
Diberitakan sebelumnya, bakal calon presiden dari koalisi perubahan Anies Baswedan belum memutuskan siapa sosok yang akan mendampinginya menjadi bakal calon wakil presiden atau cawapres di Pilpres 2024.
Meski demikian, Anies Baswedan memiliki 4 kriteria yang akan menjadi pertimbangan dalam menentukan nama Cawapres.
Hal itu ia ungkapkan saat menghadiri Milad ke-21 PKS di Yogyakarta seperti dikutip dari Kompas TV, Jumat (19/05/2023).
"Kriterianya jelas pertama, memiliki misi pada kemenangan, kedua bisa bekerja sama dalam pemerintahan dengan baik," ujar Anies.
Kemudian, kriteria ketiga adalah bisa bekerja sebagai satu kesatuan.
"Dan yang keempat punya visi yang sama sehingga kiblatnya searah selangkah," kata mantan gubernur DKI Jakarta ini.
AHY Optimis Dipilih Jadi Cawapres Anies Baswedan
Sejak dideklarasikan menjadi bakal Calon Presiden dari Koalisi Perubahan, hingga sekarang Anies Baswedan belum memilik siapa yang bakal menjadi Calon Wakil Presiden.
Baca juga: Profil Letjen Richard Tampubolon, Jenderal Kopassus Perebut Markas OPM Jabat Pangkogabwilhan III
Bahkan, Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai NasDem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah menyerahkan sepunuhnya kepada Anies Baswedan.
Anies Baswedan dipersilakan memilih siapa yang mendampinginya di Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Menurut Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), siapa yang dipilih untuk mendampingi Anies Baswedan sudah final.
Hal itu dikatakannya, usai berdialog dengan sejumlah mahasiswa dari beberapa kampus di Yogyakarta, di kawasan Kotabaru, Yogyakarta, Kamis (20/7/2023).
“Soal cawapres, sebetulnya sudah final. Final itu artinya ketiga partai seharusnya benar-benar menyerahkan kepada capres,” katanya seperti dikutip dari Kompas.TV.
“Sesuai piagam kesepakatan yang ditandatangani oleh ketiga parpol, untuk nama cawapres sepenuhnya diserahkan kepada capres, tentu yang bisa menjawab sejumlah kriteria,” sambungnya.
Menurut AHY, kriteria yang bisa diharapkan termasuk dapat meningkatkan kans kemenangan pasangan tersebut.
“Tinggal menunggu waktunya, menunggu momentumnya. Kita serahkan sekali lagi kepada Mas Anies Baswedan sebagai capres yang diusung oleh ketiga partai ini,” katanya.
AHY juga optimistis bakal dipilih menjadi bakal Calon Wakil Presiden.
AHY menyebut dirinya adalah orang yang selalu optimistis.
“Insya Allah saya orang yang selalu optimis dan ingin terus mempersiapkan diri. Saya merasa harus terus bekerja karena kita tidak hanya ingin berlayar, tapi ingin menang,” katanya.
“Setiap saat harus meningkatkan performance kita, termasuk semakin baik diterima oleh masyarakat, semakin jelas narasi yang kita perjuangkan, substansinya harus jelas,” sambungnya.
Hasil Survei Bagus
AHY juga menjawab pertanyaan tentang hasil survei sejumlah lembaga yang menyebut pasangan Anies Baswedan-AHY memiliki kans yang bagus.
Pihaknya menempatkan hasil survei sebagai potensi dan modal dasar, tetapi ia tidak ingin hanya unggul di survei.
“Saya pikir, pertama, harus kita nilai atau tempatkan sebagai ini sebagai potensi, sebuah modal, modal dasar. Tapi tidak akan ke mana-mana,” katanya.
“Kita kan tidak mau hanya unggul di survei, kita ingin benar-benar unggul di lapangan, artinya survei itu terkonversi menjadi suara riil rakyat di TPS-TPS,” sambung AHY.
Menurutnya, dalam beberapa pekan atau beberapa bulan ke depan, kita akan melihat dinamika politik yang seru.
“Yang jelas, tujuh bulan ke depan ini akan begitu intensif, dan beberapa minggu atau beberapa bulan ke depan ini kita juga akan melihat dinamika yang juga seru,” ujarnya.
Terkait diskusi dengan sejumlah pemuda tersebut, AHY mengaku sangat senang bisa berdialog dan bertatap muka secara langsung dengan generasi muda yang ada di Yogyakarta.
“Kami tadi membahas sejumlah isu yang relevan dengan kondisi Indonesia hari ini. Tadi banyak yang kita tangkap aspirasi,keluh kesah yang disampaikan oleh anak-anak muda.”
“Ada yang berasal dari komunitas petani, ada yang mewakili sektor pendidikan, guru, ada yang mewakili kelompok pengusaha muda, ada yang mewakili pecinta lingkungan hidup, dan sebagainya,” katanya.
Dialog bersama pemuda, kata AHY, merupakan energi tersendiri untuk semakin semangat mengusung perubahan dan perbaikan ke depan.
“Pemilu tinggal tujuh bulan ke depan, kurang lebih, tentunya Demokrat semakin serius, semakin solid untuk bisa menyongsong kesuksesan bersama,” katanya lagi.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Polisi Akhirnya Periksa FIF Jambi Terkait Dugaan Perampasan Sepeda Motor Konsumen
Baca juga: Kasus Pembunuhan di Jambi, Berikut Kronologi Open BO hingga Terjadi Keributan
Baca juga: Fraksi Demokrat DPRD Jambi Sebut Potensi PAD Belum Tergali dan Terkelola Maksimal, Ini Penjelasannya
Baca juga: Seorang Pria di Jambi Tewas Dibunuh usai Kencani Wanita "MiChat", Korban Kecewa Tak Sesuai di Foto
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com
Luhut Beri Pesan ke Prabowo Subianto: Jangan Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan Anda, akan Merugikan |
![]() |
---|
Surya Paloh dan Prabowo Subianto Sepakat Kerja Sama: untuk Kepentingan Rakyat Indonesia |
![]() |
---|
Senyum Anies Baswedan Dikomentari Prabowo Subianto: Berat Sekali |
![]() |
---|
Prabowo Subianto Sambangi Kantor DPP PKB, Disambut Muhaimin Iskandar |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Gibran Rakabuming Raka yang Ditetapkan sebagai Wakil Presiden Terpilih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.