Dapat Ganti Untung, Mbah Taryo Ingin Rumah Mewahnya Bisa Dimanfaatkan Warga: Sebagai Aset Desa

Walaupun masih dalam tahap pembagunan, rumah Mbah Taryo miliarder dari pergantian ganti untung jalan tol Jambi-Betung sudah terlihat nuansa mewahnya.

Tribun Jambi
Sutaryo atau Mbah Taryo (64) membangun rumah megah dari hasil ganti rugi pembangunan jalan tol Jambi-Palembang. Lalu berapa dibayar pemerintah? 

Ketika itu Jusuf Kalla atau JK merupakan Wakil Presiden Indonesia. Karena kehadiran JK itu lah lapangan dekat rumahnya oleh warga dinamakan dengan nama Lapangan JK atau Lapangan Jusuf Kalla.

"Ingat ga dulu ada program penanaman karet satu juta hektare. Nah dulu Pak JK nanamnya di sini, " kenangnya sembari menoleh ke belakang. Ia menunjuk caping yang tergantung.

Pengakuannya itu adalah caping yang dipakai JK saat menanam karet di sana. Masih jelas terbaca tulisan di caping itu. "Caping Pak JK saya simpan," sebutnya.

Selain tertera tulisan tahun 2006 ada pula tulisan "Tahun Kebangkitan Karet Rakyat Jambi".

Lalu di mana pohon karet yang dulu ditanam Jusuf Kalla?

"Ya ditebang. Itu posisinya di rumah baru, persisnya di ruangan yang akan jadi kamar utama, " kata Sutaryo tertawa sembari menunjuk rumah mewahnya.

Belasan Warga Dapat Ganti Rugi Miliaran Rupiah

Selain Mbah Taryo, belasan warga Desa Muaro Sebapo lainnya menerima ganti rugi Rp 1 miliar lebih dari proyek jalan tol Jambi-Betung.

Sumirat, Kaur Perencanaan Desa Muaro Sebapo mengakui ada beberapa warga yang menerima uang pergantian cukup besar.

"Kalau nominalnya di atas Rp 9 milyar itu ada 3 orang termasuk mbah Taryo," ujarnya.

Sementara itu dua warga yang menerima ganti rugi dibatas Rp 9 milyar lainya ada Saenah dan Wiliam. Saenah Rp 16 milyar dan Wiliam Rp 9 milyar.

Sumirat mengatakan tanah atas nama Saenah sebenarnya milik keluarga namun atas nama dia.

"Jadi angkanya besar karena gabungan milik banyak orang, tapi surat tanahnya masih nama dia," katanya.

Sementara itu, untuk warga yang menerima ganti rugi diatas Rp 1 milyar ada sebanyak 14 orang.

Sedangkan warga yang menerima ganti rugi di atas Rp 500 juta ada sebanyak 28 orang.

Sumirat mengatakan tanah warga yang terkena dampak pembangunan tol sudah dibayarkan semua.

Sumirat menyebut, ada 251 bidang tanah di Desa Muaro Sebapo yang dibebaskan untuk proyek jalan tol Jambi-Betung. Tetapi sebagain pemilik tanah tinggal di luar desa maupun di Kota Jambi.

"Tapi sebagain besar warga kita," ujarnya Rabu (12/7/2023).

Sebelumnya Sutario atau akrab di sapa mbak Taryo menjadi warga desa yang menerima uang ganti rugi paling besar dari proyek di jalan tol Jambi-Betung.

Dia dapat ganti rugi sebesar 19.8 milyar untuk tanah 2,6 hektar.

Besarnya uang ganti rugi Mbah Taryo karena lokasi tanahnya berada di pinggir jalan lintas Timur Sumatera yaitu Jalan Jambi-Betung.

"Bahkan mbah Taryo sudah membuat rumah baru," pungkasnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Mbah Taryo, Mantri Perkebunan yang Hobi Batu Kini Jadi Miliarder dari Pembangunan Tol Jambi-Betung

 

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved