Dapat Ganti Untung, Mbah Taryo Ingin Rumah Mewahnya Bisa Dimanfaatkan Warga: Sebagai Aset Desa

Walaupun masih dalam tahap pembagunan, rumah Mbah Taryo miliarder dari pergantian ganti untung jalan tol Jambi-Betung sudah terlihat nuansa mewahnya.

Tribun Jambi
Sutaryo atau Mbah Taryo (64) membangun rumah megah dari hasil ganti rugi pembangunan jalan tol Jambi-Palembang. Lalu berapa dibayar pemerintah? 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Walaupun masih dalam tahap pembagunan, rumah Mbah Taryo miliarder dari pergantian ganti untung jalan tol Jambi-Betung sudah terlihat nuansa mewahnya.

Memiliki lebar 13 meter dan panjang 17 meter, rumah dua lantai ini terlihat begitu besar dan gagah apa lagi di sekitaran rumah Mbah Taryo masih terdapat pohon karet besar.

Saat itu Tribunjambi.com berkesempatan untuk melihat kondisi rumah tersebut yang dipandu langsung oleh Mbah Taryo.

Masuk ke ruang tamu, kita akan disuguhkan ruangan 5,5x11 meter.

Ruangan berbentuk persegi panjang ini sudah terasa sangat luas dan mewah walaupun baru masuk tahap finishing.

Baca juga: Masih Tahap Pembangunan, Rumah Mewah Mbah Taryo Ternyata Dikonsep Putranya

Dimana sirkulasi udara dan cahaya sudah terasa sangat baik di area ini.

Hal ini karena di sebelah kanan ruangan ini terdapat ruang terbuka yang akan difungsikan sebagai taman yang berada di dalam rumah.

Taman ini berada di samping ruang tamu yang juga berfungsi sebagai ruang keluarga serta diapit oleh dua kamar tidur.

Sementara itu di sebelah kiri belakang terdapat dapur kotor dan dapur bersih.

Sedangkan ruang cuci dan penjemuran berada di bagian belakang yang akan diberi partisi kombinasi dinding beton dan kaca sebagai pembatas dengan ruang keluarga ini.

Penampakan rumah mewah Mbah Taryo yang sedang dibangun.
Penampakan rumah mewah Mbah Taryo yang sedang dibangun. (Tribunjambi/M Yon Rinaldi)

Di lantai dasar ini terdapat dua kamar tidur yang lokasinya berada di sisi kanan rumah bagian depan dan belakang.

Sedangkan di sisi kiri depan terdapat garasi mobil.

Lantai dua, difungsikan sebagai kamar tamu, terdapat dua kamar di lantai ini.

Dimana setiap kamar akan dilengkapi dengan kamar mandi di dalamnya.

"Di lantai atas itu, khusus untuk anak-anak saat mereka pulang dari tanah rantau," ujar Mbah Taryo Sabtu (15/7/2023).

Baca juga: Penampakan Rumah Mewah Milik Mbah Taryo Miliarder Ganti Untung Jalan Tol, Ada Taman di Dalam Rumah

Mbah Taryo sendiri memiliki tiga anak laki-laki yang saat ini berada di luar kota untuk bekerja dan belajar.

Untuk itulah dia menghadirkan empat kamar di rumah ini.

Mbah Taryo menceritakan rumah mewah dengan konsep modern kekinian yang dia bangun sebagai rumah olah rasa.

Dia ingin siapapun yang datang ke rumah ini bisa merasakan kebahagiaan.

Untuk itu dia menghadirkan unsur alam di tengah-tengah rumah.

Baca juga: Siapa Sebenarnya Mbah Taryo yang Terima Ganti Rp19,5 Miliar, Dulu Intel Bung Karno Kerap ke Rumahnya

Selain itu, untuk eksteriornya juga akan mengusung warna hijau, agar menghadirkan kesan dingin dan menyatu dengan alam.

Ruangan yang cukup besar di bagian tengah rumah juga akan difungsikan untuk menyambut setiap tamu yang datang.

Khususnya warga Desa Muaro Sebapo.

"Setidaknya ruangan ini bisa dimanfaatkan oleh warga yang membutuhkan tempat untuk berkumpul," ujarnya.

Mbah Taryo menceritkan dia membangun rumah mewah di Desa Muaro Sebapo ini tidak hanya sebagai tempat tinggal saja.

Namun juga sebagai aset desa dan ikon desa.

"Rumah ini nantinya akan menjadi ikon desa ini," katanya.

Ganti Untung Dibayar Rp 19,5 Miliar

Sutaryo atau Mbah Taryo (64) membangun rumah megah dari hasil ganti rugi pembangunan jalan tol Jambi-Palembang. Lalu berapa dibayar pemerintah?

Namun yang menjadi pertanyaan, berapa nominal yang dibayarkan pemerintah Indonesia hingga dia berani membangun rumah tersebut?

Dari nominal yang dibayarkan itu, berapa luasan lahan pensiunan PNS di Batanghari itu terkenan imbas pebangunan jalan program Presiden Jokowi itu?

Berdasarkan informasi yang diperelh Tribunjambi.com, luasan lahan yang terkena dampak pembangunan jalan tol tersebut seluas 2 hektar lebih.

Dari luasan itu, Pemerintah Indonesia menggelontorkan dana sebesar Rp 19,5 Miliar untuk ganti rugi.

Lahan Mbah Sutaryo yang mendapatkan ganti rugi dari pemerintah itu berlokasi di Desa Muaro Sebapo, Kabupaten Muaro Jambi.

Untuk diketahui bahwa Desa Muaro Sebapo, Kabupaten Muaro Jambi akan dilalui 11 KM jalan tol yang terbentang dari Desa Sungai Landai hingga Desa Sungai Bertam.

Pembagunan jalan tol di Desa Muaro Sebapo tersebut sudah mulai dilakukan sejak awal Juli 2023 Lalu.

Bangun Rumah Mewah

Kini uang ganti rugi senilai Rp 19,5 miliar itu sebaguan digunakan Mbah Taryo untuk membangun rumah.

Mbah Taryo membangun rumah mewah di Desa Muaro Sebapo, Kabupaten Muaro Jambi.

Rumah yang terlihat mencolok itu karena berada di dekat kebun karetnya, semak-semak dan tanah lapang.

"Kalau uang ganti ruginya itu capai Rp19,5 miliar," ujar Sutaryo kepada Tribun Jambi, Selasa (11/7/2023).

Ada yang menarik dari pembangunan rumah mewah Mbah Taryo.

Rumah yang dulunya kebun karet itu, pada tahun 2006 menjadi tempat penanaman karet bagian dari program pemerintah sejuta hektare karet rakyat.

Di sanalah dulu pada 2006 sejumlah tokoh hadir dan turut menanam karet di sana.

"Ramai dulu, ada Pak JK, Pangdam, menteri juga ada," kata Sutaryo di rumahnya.

Ketika itu Jusuf Kalla atau JK merupakan Wakil Presiden Indonesia. Karena kehadiran JK itu lah lapangan dekat rumahnya oleh warga dinamakan dengan nama Lapangan JK atau Lapangan Jusuf Kalla.

"Ingat ga dulu ada program penanaman karet satu juta hektare. Nah dulu Pak JK nanamnya di sini, " kenangnya sembari menoleh ke belakang. Ia menunjuk caping yang tergantung.

Pengakuannya itu adalah caping yang dipakai JK saat menanam karet di sana. Masih jelas terbaca tulisan di caping itu. "Caping Pak JK saya simpan," sebutnya.

Selain tertera tulisan tahun 2006 ada pula tulisan "Tahun Kebangkitan Karet Rakyat Jambi".

Lalu di mana pohon karet yang dulu ditanam Jusuf Kalla?

"Ya ditebang. Itu posisinya di rumah baru, persisnya di ruangan yang akan jadi kamar utama, " kata Sutaryo tertawa sembari menunjuk rumah mewahnya.

Belasan Warga Dapat Ganti Rugi Miliaran Rupiah

Selain Mbah Taryo, belasan warga Desa Muaro Sebapo lainnya menerima ganti rugi Rp 1 miliar lebih dari proyek jalan tol Jambi-Betung.

Sumirat, Kaur Perencanaan Desa Muaro Sebapo mengakui ada beberapa warga yang menerima uang pergantian cukup besar.

"Kalau nominalnya di atas Rp 9 milyar itu ada 3 orang termasuk mbah Taryo," ujarnya.

Sementara itu dua warga yang menerima ganti rugi dibatas Rp 9 milyar lainya ada Saenah dan Wiliam. Saenah Rp 16 milyar dan Wiliam Rp 9 milyar.

Sumirat mengatakan tanah atas nama Saenah sebenarnya milik keluarga namun atas nama dia.

"Jadi angkanya besar karena gabungan milik banyak orang, tapi surat tanahnya masih nama dia," katanya.

Sementara itu, untuk warga yang menerima ganti rugi diatas Rp 1 milyar ada sebanyak 14 orang.

Sedangkan warga yang menerima ganti rugi di atas Rp 500 juta ada sebanyak 28 orang.

Sumirat mengatakan tanah warga yang terkena dampak pembangunan tol sudah dibayarkan semua.

Sumirat menyebut, ada 251 bidang tanah di Desa Muaro Sebapo yang dibebaskan untuk proyek jalan tol Jambi-Betung. Tetapi sebagain pemilik tanah tinggal di luar desa maupun di Kota Jambi.

"Tapi sebagain besar warga kita," ujarnya Rabu (12/7/2023).

Sebelumnya Sutario atau akrab di sapa mbak Taryo menjadi warga desa yang menerima uang ganti rugi paling besar dari proyek di jalan tol Jambi-Betung.

Dia dapat ganti rugi sebesar 19.8 milyar untuk tanah 2,6 hektar.

Besarnya uang ganti rugi Mbah Taryo karena lokasi tanahnya berada di pinggir jalan lintas Timur Sumatera yaitu Jalan Jambi-Betung.

"Bahkan mbah Taryo sudah membuat rumah baru," pungkasnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Mbah Taryo, Mantri Perkebunan yang Hobi Batu Kini Jadi Miliarder dari Pembangunan Tol Jambi-Betung

 

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved